Kamis, 05 Januari 2017

22.31 -

Kasih


Kasih timbul dari hati yang sucidari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas (1 Tim 1:5).

Tanpa Allahkita hanya dapat mengasihi dengan kasih yang mementingkan diri sendiri yaitu kasih yang tak dapat diberikan  jika ditolak dan tidak dibalas.

Kalau kita mencintai Allah dan sesama maka kerendahan hati kita akan berkembangcinta kasih kita menjadi murnipenuh penyerahan, dan berkobar-kobar.

Buah kasihkegembiraan, perdamaian dan kerahimankasih menghendaki kemurahan hati dan teguran persaudaraan; ia adalah perhatiania ingin memberi dan menerima; ia tanpa pamrih dan murah hati; ia adalah persahabatan dan persekutuan (KGK 1829).






Allah adalah kasih maka Dia menjalin relasi yang terus-menerus dengan cara memberikan kasih kepada ciptaan-Nya

Tanpa relasi yang terus-menerus dengan Yesus, kita tidak akan mempunyai kekayaan rohaniSehingga kita merasa hidup ini penuh kegersangankekeringankekosongankehampaan dan akan mengalami kebosanan yang menyiksaAkibatnyatanpa sadar kita meninggalkan Gereja Katolik dan pindah ke Gereja lain atau kembali pada kepercayaan tradisional nenek moyang

Jadilah penurut-penurut Allahseperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasihsebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah (Ef 5:1-2).

Ketika kita berani mengampuniartinya berani menghapus rasa benci dan dendam dalam hidup kita maka pengampunan itu tidak akan pernah menguntungkan orang lain tetapi diri kita sendiri. Memaafkan sesama bukan karena kita hebat dan mereka layak dimaafkan tetapi dengan memaafkan kita mendapatkan kedamaian hatiJanganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia (Im 19:17).




kirimkan ke
pengagum.pengikut.blogspot.com