Jumat, 10 November 2017

Pilihanmu menentukan arah hidupmu



Marc Mero adalah seorang mantan juara gulat WWC dan WWE. Pada usia mudanya, dia terjerat pada pergaulan buruk, menggunakan narkoba, dan menyaksikan puluhan dari teman-temannya meninggal karena cara hidup yang tidak benar.

Hari ini, Marc telah bertobat dan menjadi pengikut Kristus - dia sekarang bekerja sebagai pembicara untuk memotivasi orang-orang agar mengambil pilihan-pilihan yang benar di dalam hidup dan juga menemukan kebahagiaan sesungguhnya di dalam Yesus Kristus.

Artikel hari ini adalah kesaksian dari Marc tentang hubungannya dengan ibunya.

Jika kalian merasa orang tua kalian suka bikin malu, kalian belum bertemu dengan ibuku. Dia seringkali mempermalukan aku dengan luar biasa di depan teman-temanku.

Aku masih ingat waktu itu aku bermain football di kompetisi sekolah - Ibuku ikut berlari di pinggir lapangan ketika kami setim sedang berlari menyerang ke area musuh. Dia berteriak sambil berlari di samping lapangan dengan suara cemprengnya, “Marc-Marc! Bangun! Bangun!”

Dan ketika kami sedang huddle up, seorang temanku tertawa dan mengatakan: “Marc apakah itu ibumu?!”

Aku lalu menengok kepada ibuku, dan kembali meletakkan pandanganku kepada temanku, “Tidak, aku tidak pernah melihatnya sebelumnya di dalam hidupku.”

HAHAHA ga lah bercanda … Tentu saja aku tidak mengatakan itu.

Aku menceritakan hal itu kepada kalian karena hal paling indah yang ibu saya pernah berikan kepadaku adalah: “Dia percaya kepada-ku.”

Aku sudah overdosis dari narkoba tiga kali di dalam hidupku. Aku seharusnya sudah mati saat ini. Tetapi aku percaya aku masih hidup hingga hari ini karena sebuah alasan.

Ada pepatah yang mengatakan: “Kamu tunjukkan kepadaku teman-temanmu, dan aku tunjukkan kepadamu masa depanmu.”

Aku tau pepatah ini benar, dan bagaimana aku bisa tau pepatah ini benar? Karena aku bergaul dengan para pecundang dan aku menjadi pecundang terbesar diantara semuanya.

Pada suatu hari aku dan teman-temanku baru pulang sehabis mabuk-mabukan, dan seorang temanku mengatakan: “Marc, lampu rumahmu masih menyala!”

Aku berkata, “Aduh! Ibuku masih bangun!”

Kalian tau, ibuku tidak pernah mau tidur sebelum dia tau aku telah pulang dengan keadaan masih hidup.

Ketika aku masuk ke rumah, dia menyapaku, “Hai Marc, bagaimana malam-mu?”

“Baik ma, aku uda mau tidur,” jawab-ku.

“Bisakah aku berbicara denganmu sebentar?” tanya ibuku.

“Ma aku cape. Aku mau tidur!”

“Marc, aku belum melihatmu seharian dan semalaman. Tolong bolehkanlah aku berbicara denganmu!”

“Biarkanlah aku sendiri! Ganggu aja!”

Dan aku membanting pintu kamarku ke depan satu-satunya orang yang mempercayaiku.

Tidak lama kemudian aku mengikuti sebuah ke-juara-an gulat di Jepang. Setelah seharian mengikuti pertandingan, aku masuk ke kamar hotelku dan aku langsung tertidur pulas.

Tiba-tiba tengah malam, sekitar pukul tiga pagi, aku mendengar ada yang mengetok pintu kamarku. Aku mengintip melalui lubang kecil di pintu, dan aku melihat promotor-ku. Aku membuka pintu, dan dia langsung berkata, “Marc, kamu harus menelpon ke rumah sekarang! Ada sebuah keadaan darurat!”

Aku menggunakan telepon hotel dan langsung menelpon ke rumah, “Hei, apa yang terjadi?”

“Marc … Aku tidak tau bagaimana cara mengatakan ini kepadamu.”

Aku mengatakan kepadanya, “Apa yang terjadi? Katakan saja kepadaku.”

Orang ditelpon mulai menangis. “Marc, aku tidak kuat untuk mengatakannya.”

Aku membalas, “cepat katakan saja!”

Dan dia mengatakan, “Marc… Ibu-mu meninggal.”

Telepon hotel itu terlepas dari tanganku dan jatuh ke lantai. Aku langsung berlari keluar dari kamar hotel, aku mengambil lift turun, dan ketika pintu lift terbuka aku langsung berlari ke tengah jalanan.

Aku berdiri di tengah jalanan Hiroshima pada pukul tiga pagi - aku masih ingat aku menatap ke langit dan mengatakan, “Ma … Maafkan Aku!”

Aku terbang kembali ke rumah untuk datang ke penguburan ibuku. Aku tidak tau harus berbuat apa, jadi aku hanya berdiri di belakang. Aku melihat dari kejauhan sambil berbisik di kepalaku sendiri, “Ma… Tolong bangun.”

Akhirnya aku memiliki keberanian untuk mendekat kepadanya. Ketika aku melihatnya dari dekat, aku melihat dia sangatlah cantik. Dia memakai pakaian berwarna putih, dia terlihat seperti seorang malaikat.

Aku berdiri di sebelahnya dan aku mengatakan, “Ma … Kau adalah pahlawanku! Semua yang aku capai hari ini semuanya adalah berkatmu. Kau telah mencintaiku! Kau telah memberikanku hidup! Kau satu-satunya orang yang percaya kepadaku!”

Dan bagaimana caraku membalasnya selama ini? Dengan mabuk-mabukan? Dengan narkoba? Dengan menjadi seorang pecundang?

Yang selama ini dia inginkan hanyalah untuk berbicara denganku … Aku berharap aku dapat berbicara denganmu saat ini ma … Aku berharap kau dapat melihat apa yang aku lakukan sekarang. Mengapa aku tidak bisa menjadi seorang anak yang lebih baik dulu?

Aku ingin mengingatkan kalian, hidup kita dipengaruhi oleh pilihan-pilihan yang kita buat. Dan jika kamu mengelilingi hidupmu dengan narkoba, alkohol, dan pil, kamu akan menemukan jalan buntu.

Aku hari ini disini untuk mengatakan kepadamu, aku telah melalui hidup seperti itu - dan itu meninggalkan hati yang hancur, hubungan yang hancur, harapan yang hancur, dan juga kematian!

Jika kamu memiliki seorang ayah atau seorang ibu, ketika kamu melihat mereka, maukah kamu mengatakan kepada mereka bahwa kamu mencintai mereka?

Hidupku dulu adalah tentang menjadi kaya dan terkenal. Aku harus menjadi seorang miliarder, sehingga aku dapat meningkatkan pernikahanku, keluargaku, dan teman-temanku. Dan aku menemukan sesungguhnya semua uang yang kamu dapatkan akan tetap membuatmu merasa sendirian dan kesepian.

Aku belajar apa yang sesungguhnya berharga, dan itu adalah hidup yang telah diberikan kepada kita dan juga keluarga yang telah dikaruniakan kepada kita.

Hidup bukanlah tentang apa yang kamu miliki di dalam kantungmu, tetapi tentang apa yang kamu miliki di dalam hatimu.

Hidup bukanlah tentang memenangkan perlombaan. Hidup adalah tentang menyelesaikan perlombaan, dan berapa banyak orang yang dapat kita bantu untuk menyelesaikan perlombaan ini.” (Marc Mero)

(Sumber: Grace Depth)

Senin, 06 November 2017

17.15 -

Miliki ruang untuk mujizat di dalam pikiran kita

Keluaran 14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

Ketika kita mendengar janji Firman Tuhan kita sering berpikir, “Hmm, bagaimana caranya hal tersebut dapat terjadi dalam hidup saya? Apakah lewat hal ini atau hal itu?” Lalu kita pusing memikirkan bagaimana caranya.

Teman, dunia ilmu pengetahuan moderen dapat menjelaskan semua alasan penyebab terjadinya 10 tulah di Mesir. Mereka mengatakan hal itu terjadi karena fenomena alam

Namun, untuk apa Musa memikirkan hal tersebut? Yang Musa tahu pada saat itu adalah Tuhan semesta alam memerintahkan dia membebaskan Bangsa Israel dan menjanjikan kuasa dan mukjizat akan menyertainya. Itu saja. 

Kalau pun terjadi fenomena alam, itu karena Tuhan yang membuatnya demikian untuk menunjukkan kuasa-Nya di hadapan Firaun.

Mari kita perhatikan sebentar ayat di atas. Dikatakan, ketika Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut menjadi tanah kering, maka terbelahlah air itu.

Kita dapat menghapus kata “TUHAN” dalam ayat di atas dan mengatakan bahwa laut itu terbelah karena ada angin timur yang keras. 

Sekali lagi, Musa tidak memikirkan angin mana yang akan datang, dia juga tidak memikirkan apakah akan ada lumba-lumba raksasa yang membawa Bangsa Israel menyeberang, yang dia tahu hanyalah Tuhan menyertainya.

Ketika kita menyadari Tuhan bersama kita, semua yang mustahil menjadi mungkin. Kita tidak perlu repot memikirkan bagaimana caranya, bagian kita adalah berpegang kepada Tuhan, dan membiarkan Tuhan membuat kita terpesona kepada-Nya.

Kita perlu memiliki ruang untuk mukjizat di kepala kita. Tidak semua hal perlu kita pikirkan dengan logika. Biarkan mukjizat tetap menjadi mukjizat di dalam hidup kita, bukan menjadi logika yang dapat kita perhitungkan asal usulnya. 

Pada saat kita mulai melogikakan sesuatu, kita akan mulai mengesampingkan peran Tuhan, yang sebenarnya adalah Sang Pembuat Keajaiban tersebut. 

(Sumber: HAGAHTODAY.com; penulis: @mistermuryadi)

Minggu, 05 November 2017

21.26 -

Tujuh edisi Hukum Ilahi



Kisah yang terjadi dalam Kitab Suci adalah kisah sejarah keselamatan.

Jika kita tekun membaca seluruh kitab Suci dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu maka kita akan melihat bahwa Allah tetap setia berjalan bersama umat-Nya.

Kisah yang terjadi dalam Kitab Suci merupakan panduan bagi kita untuk menuliskan sejarah keselamatan bagi kita.

Metode ilahi dalam memberi wahyu dan penyataan hukum secara berangsur- angsur pertama-tama ditulis pada

(1) alam (Mzm 19:2 - Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya), kemudian pada

(2) kesadaran manusia (Rm 2:15 - Isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela), dan kemudian pada

(3) dua loh batu (Kel 24:12 - Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka) yang berisi prinsip-prinsip dasar.

Kemudian

(4) seluruh Kitab Suci berisi edisi yang lebih luas dan lengkap (Rm 15:4 - Segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci).

Pada saatnya

(5) Yesus muncul sebagai perwujudan yang sempurna dari kebenaran yang digambarkan dengan kehidupan-Nya sendiri yang bebas dari dosa (Yoh 1:14 - Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran). Jadi, Kristus edisi yang digambarkan.

Tujuan ilahi, pada akhirnya, ialah

(6) supaya hukum itu tertulis di hati manusia (Ibr 8:10 - Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku), dan akhirnya pedoman tersebut

(7) dinyatakan dalam kehidupan/tingkah laku mereka (2 Kor 3:2-3 - Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Kamu adalah surat Kristus, yang ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia). Jadi, perbuatan/tingkah laku orang Kristen menunjukkan Hukum Ilahi yang hidup.

(Sumber: sejarah.co).

Rabu, 01 November 2017

Apakah Kerajaan Allah itu?



AKULAH TUHAN, ALLAHMU, YANG MENGAJAR KAMU tentang apa yang memberi faedah, yang menuntunmu di jalan yang harus kautempuh. SEKIRANYA KAMU MEMPERHATIKAN PERINTAH-PERINTAH-KU, MAKA DAMAI SEJAHTERAMU akan seperti sungai yang tidak pernah kering, DAN KEBAHAGIAANMU AKAN TERUS BERLIMPAH seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti (Yes 48:17-18).

TAURAT TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; PERATURAN TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. TITAH TUHAN itu tepat, menyukakan hati; PERINTAH TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. ORANG YANG BERPEGANG PADANYA mendapat upah yang besar (Mzm 19: 8-9, 12).

Jadi, janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh PEMBAHARUAN BUDImu, sehingga kamu DAPAT MEMBEDAKAN MANAKAH KEHENDAK ALLAH: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Rm 12:2).

JIKA KAMU MENGASIHI AKU, kamu akan menuruti firman-Ku. KAMU AKAN DIKASIHI oleh Bapa-Ku dan dan KAMI AKAN DATANG kepadamu dan DIAM BERSAMA-SAMA dengan kamu.

AKU AKAN MENYATAKAN DIRI-KU kepadamu. AKU AKAN MINTA KEPADA BAPA, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu ROH KEBENARAN. Ia MENYERTAI KAMU dan AKAN DIAM DI DALAM KAMU.

PADA WAKTU ITULAH KAMU AKAN TAHU, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.

ROH KUDUS, yang akan DIUTUS OLEH BAPA DALAM NAMA-KU, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. DAMAI SEJAHTERA-KU Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan TIDAK SEPERTI YANG DIBERIKAN OLEH DUNIA kepadamu (Yoh 14:15-27).

Barangsiapa PERCAYA KEPADA-KU seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari DALAM HATINYA AKAN MENGALIR ALIRAN-ALIRAN AIR HIDUP. Yang dimaksudkan-Nya ialah ROH yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya (Yoh 7:38-39).

KALAU ROH KUDUS TURUN ke atas kamu, KAMU AKAN MENERIMA KUASA (Kis 1:8): supaya menjadi anak-anak Allah (Yoh 1:12); untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit/untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu (Luk 1:12; 10:19).

Jadi, KERAJAAN ALLAH bukan TERDIRI dari perkataan, tetapi DARI KUASA (1 Kor 4:20) dan bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi SOAL KEBENARAN, DAMAI SEJAHTERA dan SUKACITA OLEH ROH KUDUS (Rm 14:17).

Hanya mereka yang memiliki iman dapat melihat kehadiran kerajaan yang kasat mata dan tersembunyi, yaitu: PEMERINTAHAN ALLAH SEBAGAI RAJA yang hendak dilaksanakan DI SORGA MAUPUN DI BUMI (Mat 28:18)

Sebab sesungguhnya KERAJAAN ALLAH ADA DIANTARA KAMU, DALAM DIRI YESUS, ALLAH TELAH DATANG (Luk 17:20-21; 11:20).

(Sumber: Kamus dan ayat emas Kitab Suci).