16.09 -
*Sakramen Perkawinan*
Perisai yang melindungi pernikahan
Mengasihi pasangan ketika ia berada dalam keadaan sehat sempurna tidaklah sulit. Kesetiaan dalam pernikahan baru akan teruji saat salah satunya tidak lagi dapat menjalankan perannya dengan baik.
Hal ini tejadi pada istri Pak Suyatno. Setelah melahirkan anak keempat, kakinya tiba-tiba lumpuh. Tiga tahun kemudian, seluruh bagian tubuhnya dan bahkan lidahnya mulai tidak bisa digerakkan. Setiap hari, sebelum berangkat ke kantor, Pak Suyatno selalu memandikan dan merawatnya. Siang hari, ia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sepulang kerja, ia kembali merawat dan menceritakan semua aktivitasnya. Rutinitas itu dilakukannya selama 25 tahun.
Suatu hari, keempat anaknya berkata, "Bapak, kami ingin merawat ibu. Kami juga tidak keberatan kalau Bapak mau menikah lagi dengan wanita lain.”
Suyatno menjawab, "Anak-anakku, jika pernikahan dan hidup di dunia ini hanya untuk memuaskan nafsu, mungkin Bapak akan menikah lagi. Tapi apakah Bapak bisa bahagia meninggalkan ibu kalian dengan keadaan seperti sekarang? Sehat pun Bapak tidak akan mencari penggantinya, apalagi sakit."
Kasih yang tidak mementingkan diri sendiri, yang mengasihi tanpa syarat dan memberi diri pada pasangan adalah kasih yang mencerminkan kasih Kristus (Ef 5:25). Tuhan Yesus sudah mengajarkan kasih Agape, mengasihi bahkan mengampuni orang-orang yang sudah menganiaya dan menyalibkannya. Dia mengasihi kita, bahkan ketika kita tidak layak mendapatkannya.
Penuhi hati kita dengan kasih Allah. Semakin kasih Allah mendominasi hati kita, semakin kita bisa memahami apa yang sudah Yesus lakukan dan semakin kita ingin melakukan seperti yang sudah Dia lakukan.
Dengan hati penuh kasih Allah, kita dimampukan untuk memegang komitmen pernikahan kita. Keluarga kita pun terselamatkan dari perselingkuhan dan masalah-masalah lainnya. Dengan mempraktikkan kasih Allah dalam keluarga, kita akan mendapatkan keluarga yang penuh dengan sukacita dan damai sejahtera. Mujizat pemulihan keluarga pun akan kita alami.
KASIH AGAPE akan menjadi PERISAI yang sangat kokoh MELINDUNGI pernikahan kita dari perselingkuhan.
“Bapa yang baik, terima kasih atas kasih-Mu yang besar atas hidup kami. Bapa, penuhi hati kami dengan kasih-Mu yang tak bersyarat. Biarlah kami bisa mengasihi pasangan dan setiap anggota keluarga kami dengan kasih Agape-Mu, agar kami pun dapat menjadi keluarga yang memancarkan terang kasih-Mu bagi orang-orang yang melihat hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amin.”