Kamis, 10 Maret 2016

17.01 -

Dosa



Dosa bukan melulu melanggar perintah Allah, namun lebih serius dari itu, dosa menolak dan menghina cinta Allah; memalingkan diri dari Allah, mengarahkan diri pada ciptaan (Thomas Aquinas). 

Yang sarat dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran. Menentang kebenaran Akal bobrok, iman tidak tahan uji (2 Tim 3:6-8).

Iblis dapat menggunakan hal yang kecil, yang kurang kita perhatikan untuk membuat celah yang akhirnya dapat menjadi jalan masuk bagi dosa besar (St. Teresa Avila).

Dosa-dosa kita dahulu dapat berguna bagi pengudusan kita, karena dengan mengingatnya kita dapat menjadi lebih rendah hati dan lebih berterima-kasih atas belaskasih Allah yang begitu besar pada kita meskipun seringkali kita menyakiti-Nya
























Katekismus Gereja Katolik



Kopendium KGK


Youcat


Apakah kita dipaksa berdosa karena dosa asal?



Apakah seseorang berdosa jika memiliki nafsu yang kuat dalam dirinya?



Berhala-berhala pada awalnya menjanjikan kemerdekaan, namun pada akhirnya yang mereka berikan adalah perbudakan (2 Ptr 2:19).

Umat-Ku bertanya kepada pohonnya, dan tongkatnya akan memberitahu kepadanya, sebab roh perzinahan menyesatkan mereka, dan mereka berzinah meninggalkan Allah mereka (Hos 4:12).

Konsekuensinya sungguh besar, dengan menolak Allah, berarti kita menolak diri sendiri dan menolak sesama kita.


Tuhan tidak pernah berubah Kasih setia-Nya selalu besar setiap hariJika sekarang kita sedang merasa tidak damaihubungan kita dengan sesama tidak baikatau rasa tawar saat berdoacoba periksa lagi apa sedang ada berhala lain yang membuat kita jauh dari Tuhan? 



kirimkan ke


pengagum.pengikut.blogspot.com