Rabu, 08 Juni 2016

01.04 -

Munafik



Kata Yunani hupokrites umumnya berarti seorang pemain drama.

Dalam LXX kata ini dipakai dua kali untuk menerjemahkan khanef, tidak ber-Tuhan.



Dalam PB kata ini dipakai hanya dalam cerita Sinoptik mengenai pendapat Kristus tentang ahli Taurat dan Farisi.


Walaupun sumber-sumber 'golongan Farisi (Sotah 22b) mengakui dan mengutuk sifat munafik dalam golongan mereka, nada umum dalam PB, bukti-bukti abad pertama mengenai ajaran orang Farisi dalam Talmud dan Midras, dukungan yang mereka terima dari orang banyak (Jos, Ant. 13. 298), - sumber-sumber itu - membuat sukar menerima dakwaan bahwa semua mereka adalah munafik.

Penelitian atas dakwaan terhadap mereka memperlihatkan bahwa hanya dalam kasus-kasus tertentu yang sangat jarang terjadi mereka dapat dicap munafik.

Mereka buta terhadap kesalahan mereka (Mat 7:5), kepada pekerjaan Tuhan (Luk 12:56), terhadap nilai-nilai yang benar (Luk 13:15); mereka menilai kebiasaan insani secara berlebih-lebihan (Mat 15:7, Mrk 7:6), mereka tidak menghiraukan tuntutan-tuntutan Allah (Mat 23:14-15, 25, 29), mereka suka mempertontonkan diri (Mat 6:2, 5, 16).

Hanya Kristus satu-satunya yang dapat membaca isi hati sesungguhnya (Mat 23:27-28), yang dapat menghakimi mereka sebagai munafik.

(Sumber: Ensklopedi Alkitab Masa Kini).

Artikel terkait









00.54 -

Kafir



Kafir (Mat 5:22) menerjemahkan kata Aram 'reqa', yang berarti 'bajingan' atau 'orang goblog'.

Sejak penemuan di dalam suatu papirus kata Yunani 'rhakhas' (dari kata ini mungkin rhakha merupakan bentuk vokatif) dipakai dalam arti jelek (Antiokhon ton rhakhan), beberapa ahli menyarankan bahwa kata itu adalah kata Yunani.

Tapi rhakhas berasal dari kata Aram dan Ibrani. Kata Ibrani 'reqim' dipakai dalam PL dengan arti 'tidak ada guna apa pun'.

Dalam Hak 11:3, mereka yang menggabungkan diri dengan Yefta disebut 'reqim'; dalam 2 Sam 6:20 Mikhal menganggap Daud hina karena menelanjangi diri seperti 'reqim'.

Kata itu juga digunakan dalam Dokumen-dokumen Zadokit (10:18), di mana kata itu digabungkan dengan kata 'naval' (bnd Mat 5:22, Yunani 'more' terjemahan untuk Ibrani 'naval') sebagai kata sifat yang menerangkan 'perkataan'. 'Rhakha' sangat sering dipakai dalam kepustakaan para nabi (bnd Strack-Biklerbeck, 1, 278, 279) dalam arti 'goblog'.

Rhakha terdapat dalam Mat 5:22 pada Kotbah di Bukit. Yesus memberi jiwa baru kepada hukum tentang pembunuhan yang terkenal itu. 

Masalahnya bukan sekedar soal membunuh, tapi juga soal kecenderungan hati. Orang tidak dibenarkan menyebut saudaranya dengan sebutan-sebutan kemarahan dalam jiwanya, ini merupakan pelanggaran yang sama dengan pembunuhan yang sebenarnya.


(Sumber: Ensklopedi Alkitab Masa Kini).

00.41 -

Kebahagiaan orang fasik semu



Dalam Alkitab bahasa Indonesia kata 'FASIK' dan 'JAHAT' dapat dipertukarkan.

Kejahatan adalah buah dari hati yang jungkir-balik, penyerahan seseorang kepada bualan-bualan hatinya yang jahat (Ams 15:26; Rm 1:29; Mzm 10:1-11).

PUSAT KEJAHATAN adalah dalam HATI MANUSIA (Mat 15:19; Mrk 7:20-22), DIPUPUK OLEH IBLIS di sana (1 Yoh 3:12); kejahatan hati terus bertambah-tambah (Kej 6:5) dan sifatnya menular dalam penjelmaannya.

Orang fasik suka melakukan penyiksaan badan (Ams 21:10), seperti kelihatan waktu orang-orang jahat menyalibkan Juruselamat (Kis 2:23).

Dalam Kitab Mazmur orang fasik berulang-ulang disebut, dan khususnya masalah kemujuran mereka. Tapi masalah ini, walaupun sebagian jawabnya sudah diberikan, namun tidak dapat diselesaikan hanya dengan penyuluhan dari pernyataan PL. 


Lihat Mzm 37, Alkitab mantap dan teguh menyatakan bahwa hukuman pasti akan jatuh atas semua orang fasik (Mzm 9:17; Yer 16:4; Mat 13:49).

Orang yang tak percaya terasing dari Allah karena tindak kejahatan mereka (Kol 1:21). Tapi orang yang bertumbuh dalam iman mengalahkan yang jahat: perisai iman ialah pertahanan yang teguh melawan semua serangan kejahatan (Ef 6:16).

#

ORANG FASIK MENINGGALKAN TAURAT (Mzm 119:53).

(1) MENYALAHGUNAKAN KASIH KARUNIA ALLAH KITA untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang (2) MENYANGKAL satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus (Yud 1:4).

HATINYA MENYIMPAN KEMARAHAN (Ayb 36:13); MERENCANAKAN KEJAHATAN terhadap orang benar dan beriktiar membunuh, membunuh orang yang tak bersalah (Mzm 37:12, 32-33; 10:8), tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya (Mzm 28:3; Ams 21:10).

KATA ORANG FASIK itu dengan batang hidungnya ke atas: "ALLAH TIDAK MENUNTUT! TIDAK ADA ALLAH!" Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan goyang. AKU TIDAK AKAN DITIMPA MALAPETAKA TURUN TEMURUN." (Mzm 10:4-6).

KEPADA ORANG FASIK ALLAH BERFIRMAN: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?

Jika engkau melihat pencuri, maka engkau berkawan dengan dia, dan bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya. Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu. Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau.

Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu. Perhatikanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; supaya jangan Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan." (Mzm 50:16-22).

AKU CEMBURU KALAU MELIHAT KEMUJURAN ORANG-ORANG FASIK. SEBAB kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain, mereka menambah harta dan senang selamanya! (Mzm 73:3-12).

MENGAPA ENGKAU BERDIAM DIRI, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia (Hab 1:13). BERAPA LAMA LAGI ORANG-ORANG FASIK BERIA-RIA? (Mzm 94:3).

Mulutnya membinasakan sesama manusia, hanya tahu tipu muslihat, mencurahkan hal-hal yang jahat, penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan (Ams 11:9; 10:32; 15:28; Mzm 10:7).

Menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan menjilat orang untuk mendapatkan keuntungan (Yud 15-16).

Menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum (Ams 17:23).

Meminjam dan tidak bayar kembali (Mzm 37:21).

AKU MAU BERBICARA DENGAN ENGKAU TENTANG KEADILAN: MENGAPAKAH mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang tidak berlaku tidak setia? (Yer 12:1).

BICARAMU KURANG AJAR TENTANG AKU, firman Tuhan.

KAMU BERKATA: "Adalah SIA-SIA BERIBADAH KEPADA ALLAH. APAKAH UNTUNGNYA KITA memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam? Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah, bukan saja MUJUR ORANG-ORANG YANG BERBUAT FASIK ITU, tetapi
, MEREKA LUPUT JUGA." (Mal 3:13-15).

JANGAN MENJADI MARAH KARENA ORANG yang berbuat JAHAT, JANGAN IRI KEPADA ORANG FASIK. Karena TIDAK ADA MASA DEPAN bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam (Ams 24:19-20).

KESELAMATAN MENJAUH dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-Ku tidaklah mereka cari (Mzm 119:155). MALAPETAKA AKAN MENIMPANYA, SEBAB MEREKA AKAN DIPERLAKUKAN MENURUT PERBUATANNYA SENDIRI (Yes 3:11)

Kamu akan melihat kembali PERBEDAAN ANTARA ORANG BENAR DAN ORANG FASIK (Mal 3:18)

HARTA BENDA YANG DIPEROLEH DENGAN KEFASIKAN TIDAK BERGUNA, penghasilan orang fasik membawa kerusakan, membawa kepada dosa (Ams 10:2, 16; 15:6).

ORANG-ORANG FASIK adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab TIDAK DAPAT TETAP TENANG, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur, TIDAK ADA DAMAI SEJAHTERA (Yes 57:20-21; 48:22); TIDAK AKAN BEROLEH KEBAHAGIAAN ... Karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah (Pkh 8:13).

RENCANA ORANG FASIK AKAN DISELIDIKI KELAK, dan LAPORAN TENTANG PERKATAANNYA SAMPAI KE HADAPAN TUHAN, supaya pelanggaran-pelanggarannya dihukum. (Keb 1:9).

Orang fasik TERTANGKAP DALAM KEJAHATANNYA, dan TERJERAT DALAM TALI DOSANYA SENDIRI (Ams 5:22); Terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri (Mzm 9:16).

Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur; tetapi pedang mereka menikam dada mereka sendiri, dan busur mereka dapat dipatahkan (Mzm 37:14-15).

Seandainya orang fasik dikasihani, ia tidak belajar apa yang benar, ia akan berbuat curang di negeri di mana hukum berlaku, dan tidak akan melihat kemuliaan Allah (Yes 26:10).

Sesungguhnya, DIANTARA UMAT-KU TERDAPAT ORANG-ORANG FASIK yang memasang jaringnya; seperti penangkap burung mereka memasang perangkapnya, mereka menangkap manusia (Yer 5:26).

Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihinya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya (Yes 55:7).

HAI ORANG-ORANG YANG DIKASIHI TUHAN, BENCILAH KEJAHATAN! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik (Mzm 97:10).

ORANG FASIK MAUPUN HASIL KEFASIKANNYA SAMA-SAMA DIBENCI OLEH ALLAH (Keb 14:9). 

MEREKA AKAN DITERTAWAKAN TUHAN. sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat (Keb 4:18; Mzm 37:13); MEREKA AKAN BINASA DI HADAPAN TUHAN seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api (Mzm 68:2); MASA DEPANNYA AKAN DILENYAPKAN (Mzm 37:34, 38).

Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya (Mzm 145:20).

(Sumber: Ensklopedi Alkitab Masa Kini; ayat emas Kitab Suci).














































Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-Mu tidaklah mereka cari (Mzm 119:155).






Orang fasik meninggalkan taurat (Mzm 119:53).






(1) Menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang (2) menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus (Yud 1:4).




Hatinya menyimpan kemarahan (Ayb 36:13).

Hatinya penuh kejahatan, mengingini kejahatan dan tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya (Mzm 28:3; Ams 21:10);

Merencanakan kejahatan terhadap orang benar dan menggertakkan giginya terhadap dia (Mzm 37:12).

Orang fasik mengintai orang benar dan beriktiar membunuh. Tuhan tidak menyerahkan orang benar itu ke dalam tangannya (Mzm 37:32-33).

Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah (Mzm 10:8).

Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur; tetapi pedang mereka menikam dada mereka sendiri, dan busur mereka dapat dipatahkan (Mzm 37:14-15).

Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri (Ams 5:22); Terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri (Mzm 9:16).

Mulutnya membinasakan sesama manusia, hanya tahu tipu muslihat, mencurahkan hal-hal yang jahat, penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan (Ams 11:9; 10:32; 15:28; Mzm 10:7).

Menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya,  mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan menjilat orang untuk mendapatkan keuntungan (Yud 15-16).

Menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum (Ams 17:23).

Meminjam dan tidak bayar kembali (Mzm 37:21).

Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!" Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun temurun." (Mzm 10:4-6).


Kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku? Jika engkau melihat pencuri, maka engkau berkawan dengan dia, dan bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya. Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu. Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu. Perhatikanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; supaya jangan Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan." (Mzm 50:16-22).


Engkau memang benar, ya Tuhan, bilamana aku berbantah dengan Engkau! Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang tidak berlaku tidak setia? (Yer 12:1).

Aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. ... mereka menambah harta dan senang selamanya! (Mzm 73:3-12).

Berapa lama lagi orang-orang fasik, ya Tuhan, berapa lama lagi orang-orang fasik beria-ria? (Mzm 94:3).

Ya Tuhan, jangan penuhi keinginan orang fasik, jangan luluskan tipu rencananya! (Mzm 140:8).

Mengapa Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia (Hab 1:13).

Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?

Bangkitlah, Tuhan! Ya Allah, ulurkanlah tangan-mu, janganlah lupakan orang-orang yang tertindas. Mengapa orang fasik menista Allah, sambil berkata dalam hatinya: "Engkau tidak menuntut?"

Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong. Patahkanlah lengan orang fasik dan orang jahat, tuntutlah kefasikannya, sampai Engkau tidak menemuinya lagi (Mzm 10:1, 12-15).


Bicaramu kurang ajar tentang Aku, kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam? Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah, bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allah pun, mereka luput juga." (Mal 3:13-15).

Sesungguhnya, di antara umat-Ku terdapat orang-orang fasik yang memasang jaringnya; seperti penangkap burung mereka memasang perangkapnya, mereka menangkap manusia (Yer 5:26).

Kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik (Mal 3:18)

Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik. Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam (Ams 24:19-20).

Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik (Mzm 97:10).

Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya (Mzm 37:40).

Rencana orang fasik akan diselidiki kelak, dan laporan tentang perkataannya sampai ke hadapan Tuhan, supaya pelanggaran-pelanggarannya dihukum.  (Keb 1:9).

Pelita orang fasik, adalah dosa: mata yang congkak dan hati yang sombong (Ams 21:4).

Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, penghasilan orang fasik membawa kerusakan, membawa kepada dosa (Ams 10:2, 16; 15:6).

Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri (Yes 3:11).

Jalan orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan; seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung (Ams 15:94:19); jalannya menuju kebinasaan (Mzm 1:6).

Orang  fasik maupun hasil kefasikannya sama-sama dibenci oleh Allah (Keb 14:9). Mereka akan ditertawakan Tuhan.  sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat (Keb 4:18; Mzm 37:13); mereka binasa di hadapan Tuhan seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api (Mzm 68:2); masa depannya akan dilenyapkan (Mzm 37:34, 38).

Orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur, tidak ada damai sejahtera (Yes 57:20-2148:22); tidak akan beroleh kebahagiaan ... Karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah (Pkh 8:13).

Tuhan itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar di dengar-Nya (Ams 15:29).

Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya (Ams 14:32).

Seandainya orang fasik dikasihani, ia tidak belajar apa yang benar, ia akan berbuat curang di negeri di mana hukum berlaku, dan tidak akan melihat kemuliaan Allah (Yes 26:10).

Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihinya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya (Yes 55:7).

Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya (Mzm 145:20).

Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya,  ia pasti hidup, ia tidak akan mati (Yeh 18:21, 27; 33:19).

Jumat, 27 Mei 2016

21.06 -

Apakah Allah membimbing dunia dan hidupku?

Ya, tetapi dengan cara yang tersembunyi; Allah membimbing setiap ciptaan melalui cara yang hanya diketahui oleh-Nya. Ia membimbing setiap ciptaan menuju kesempurnaan. Allah menyempurnakan semua yang Dia ciptakan tanpa ada yang terlewatkan (KGK 302-305).

Allah memengaruhi baik peristiwa besar maupun kecil, dalam kehidupan kita, tanpa mengurangi kebebasan kita atau membuat kita hanya seperti boneka tali atau wayang.

Dalam Allahkita hidup bergerak dan ada” (Kis 17:28). Allah ada di balik setiap hal yang kita jumpai dalam hidup kita yang berubah-ubah, bahkan dalam peristiwa yang menyakitkan atau dalam kebetulan-kebetulan yang tampaknya tidak bermakna.

Allah menghendaki kita membuat garis lurus, bahkan dalam hidup kita yang penuh liku. Semua yang diberikan kepada kita, cara-cara Dia menguji kita memperlihatkan semua rencana dan kehendak-Nya.

(Sumber: Warta KPI TL No.133/V/2016 » Youcat No. 49).

20.10 -

Apakah dunia adalah hasil dari suatu kebetulan?

Tidak. Allah adalah penyebab adanya dunia. Allah menciptakan semuanya dengan fungsi dan maksud tertentu. Dia tidak pernah menciptakan “tanpa tujuan”. (KGK 295-301, 317-318, 320).

Umat Kristen percaya bahwa dapat membaca tulisan tangan Allah melalui ciptaan-Nya. Kepada para ilmuwan yang menyatakan bahwa dunia ini terbentuk karena proses acak, tanpa makna, dan tanpa tujuan, 

Pada tahun 1985, Paus Yohanes Paulus II mengatakan: “Alam semesta yang diberikan Allah yang didalamnya terdapat tatanan unsur-unsur yang rumit, serta mengandung tujuan hidupnya yang mengagumkan, sebenarnya berbicara mengenai kesempatan yang sama yang diserahkan kepada usaha pencarian ilmiah agar ditemukan penjelasan tentang dunia, sebagaimana yang tampak di hadapan kita.

Faktanya, hal ini setara dengan sikap menerima akibat-akibat tanpa sebab. Justru sikap menerima fakta bahwa ciptaan memiliki tujuan merupakan pembebasan akal budi manusia yang menolak memikirkan dan mencari pemecahan masalah.”

(Sumber: Warta KPI TL No.133/V/2016 » Youcat No.43).

Janji Tuhan ya dan amin

Pada tanggal 14 Maret 2015 saya mengalami kecelakaan. Keluarga saya membawa saya ke sangkal putung. Namun saya tidak mengalami kesembuhan. Akhirnya saya dibawa ke dokter dan kaki kiri saya yang patah tulangnya dipen dan ditambah jaringan lunak dari tulang sapi.


Kawan seperjalanan saya, ibu Magiati merasa saya memanggil namanya sebanyak dua kali (satu kali ketika berada di rumah saya dan satu kali ketika dia berada di rumahnya), padahal saya sama sekali tidak memanggilnya.

Mengalami kejadian ini, dia berdoa memohon hikmat dari Tuhan. Hikmat-Nya: “Sahabatmu telah menolak Aku.” 

Ketika mendengar itu, saya juga diberi-Nya hikmat bahwa saya telah salah jalan, tidak berobat sesuai dengan iman yang saya akui. Selain itu saya tidak mau menerima Komuni di rumah, pikir saya: “Kasihan AI-nya repot menghadapi Paskah” 

Saya menyadari kesalahan saya, maka saya langsung menghubungi AI agar saya bisa menyambut Komuni di rumah. Selain itu saya juga memohon ampun pada Tuhan karena telah mendukakan hati-Nya. 

Sungguh luar biasa, setelah selesai menyambut Komuni Kudus, sukacita saya kembali lagi seperti dulu, perasaan hampa disingkirkannya dalam hidup saya.

Sebagai kurban, Ekaristi itu dipersembahkan juga
untuk pengampunan dosa orang-orang hidup dan mati
dan untuk memperoleh karunia rohani dan jasmani dari Tuhan.
(KGK 1414)

Malam pertama setelah saya kecelakaan, saya mendengar doa suami saya: “Tuhan, mengapa musibah ini menimpa istriku? Selama ini istriku lebih melayani-Mu daripada melayaniku dan anak-anakku.”

Mendengar doanya hati saya sedih sekali, sambil berurai air mata saya berkata dalam hati: “Tuhan, ampunilah suamiku, dia tidak tahu apa yang dikatakannya. Aku tidak pernah melalaikan kewajibanku sebagai istri maupun sebagai ibu.”

Ketika bangun tidur suami saya berkata: “Ma, dalam perkawinan kita harus ingat janji perkawinan. Masakan aku hanya mau menerimamu dalam keadaan sehat saja?

Tadi malam tiba-tiba aku teringat cerita tentang tukang bangunan dan mandornya. Mandornya berada di lantai lima ingin mengingatkan bahwa ada bahaya yang mengancamnya.

Sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si tukang tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.

Sang mandor terus berusaha agar si tukang mau menoleh ke atas, dilemparnya uang seribu rupiah yang jatuh tepat di sebelah si tukang. Si tukang mengambil uang itu dan melanjutkan pekerjaannya.

Sang mandor akhirnya melemparkan uang seratus ribu dan berharap si pekerja mau menoleh "sebentar saja" ke atas. Akan tetapi si tukang hanya melompat kegirangan karena menemukan uang seratus ribu dan kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si tukang tersebut. Merasa kesakitan akhirnya si tukang tersebut baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.”

Mendengar cerita itu saya sungguh bersyukur, karena Tuhan telah berpekara dengan suami saya dan memberi hikmat padanya. Tuhan sungguh telah menyelamatkan saya.

Setetes air matamu Dia perhitungkan,
sepatah katamu Dia dengarkan,
sekecil-kecilnya masalahmu Dia pedulikan,
Dia-lah Tuhan yang mengerti akan hidupmu.

Sungguh luar biasa penyertaan-Nya, pada waktu kecelakaan saya tidak sadarkan diri selama satu jam. Tetapi tidak ada satupun barang saya yang hilang, baik dompet, Ipad, Tab Samsung, rekaman Sony maupun sepeda motor.

Meskipun operasi pemasangan pen di kaki kiri saya memakai fasilitas BPJS, semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun.

Sungguh indah berjalan bersama-Nya, perlindungan-Nya sungguh telah terbukti dalam hidup saya.

Betapa baiknya Tuhan kita
Tanpa kita sadari Dia selalu memimpin langkah kita.

Selama saya sakit, saya melihat kasih Tuhan yang luar biasa dalam hidup saya. Keluarga saya, suami dan kedua anak saya begitu peduli pada saya. Segala sesuatu yang saya butuhkan mereka sediakan, tanpa bersungut-sungut mereka melayani saya dengan kasih.

Saudara, tetangga maupun teman di komunitas juga begitu peduli pada saya. Saudara saya setiap pagi mengirimi saya makanan. Ada seorang tetangga saya yang setiap hari mengunjungi saya untuk mengompres kaki yang sakit dengan es batu. Ada banyak yang datang mengunjungi saya dengan membawa makanan jadi maupun setengah jadi, mereka takut keluarga saya kelaparan.

Baik keluarga maupun teman-teman saya begitu mencemaskan keadaan saya, mereka takut saya berputus asa. Kecemasan mereka memang beralasan, karena saya biasa melakukan segala sesuatu atau ke mana saja seorang diri, sekarang tidak bisa lagi melakukannya atau pergi seorang diri.

Selama tiga bulan, saya benar-benar tidak berdaya, kerja saya hanya tidur di ranjang saja. Meskipun demikian saya tetap setia membuat renungan “Sarapan Pagi” setiap hari. 

Di saat saya sakit, tidak bisa mengerjakan apapun, saya berkenalan dengan facebook. Saya mengunduh gambar-gambar yang menarik hati saya dan membaca artikel-artikel Kristen.

Berkat Paskah, kebangkitan Kristus, saya pun bangkit setelah saya diingatkan dengan janji saya untuk membuat blog. Semangatku berkobar-kobar untuk segera melaksanakan Amanat Agung-Nya.

Tanggal 14 Agustus 2015, suami saya mengalami kecelakaan sehingga tulang belikat kirinya keluar dari mangkoknya. Suami saya merasa sedih sekali karena saya belum sembuh kakinya, dia sakit tangannya.

Sebagai orang beriman, saya belajar untuk tidak bersungut-sungut. Karena masalah ini berasal dari kesalahan sendiri (jalan gelap, ngebut sehingga tidak melihat polisi tidur dan pasir).

Kawan seperjalanan saya, ibu Magiati bertanya kepada Tuhan: "Tuhan, kenapa sahabatku kok mengalami musibah berturut-turut?"

Jawab-Nya: "Ucapkan selamat pada sahabatmu. Pekara besar bisa dia lalui, ini hanya pekara kecil."

Dengan perasaan takut, disampaikannya pesan Tuhan ini. Ketika mendengar pesan ini, saya justru merasakan penghiburan dari Tuhan.

Selain itu Tuhan menyadarkan suami saya bahwa sebagai manusia tidak boleh sombong. Hikmat-Nya: "Lihatlah, kamu mau bergeser lima senti saja tidak mampu".

Puji Tuhan, berkat imannya suami saya dapat bekerja lagi dan menyetir mobil setelah dua minggu beristirahat.

Jadi, kami berdua kerjanya hanya tidur di ranjang. Disaat inilah kami berdua berbincang-bincang tentang kebersamaan dalam menjalani kehidupan ini. Kami disadarkan lebih dan lebih lagi bahwa Tuhan selalu menyertai kehidupan kami. Di dalam kesesakan Dia tidak pernah terlambat menolong kami.

Ketika keponakan saya datang dari Jakarta, saya bertanya tentang seluk beluk membuat blog. Saya mengerjakan blog dalam kondisi belum sehat, tubuh mudah terasa capek. Jadi, kalau sudah hilang capeknya kerja lagi.

Tanggal 21 Januari 2016, bapak Mikael Jatmiko membawakan renungan tantang "[2 Raj:1-14] Teman yang memberkati". Dengan renungan ini saya sungguh-sungguh terberkati karena merasakan berkat Tuhan mengalir melalui keluarga maupun sahabat-sahabat Yesus.

Ketika beliau mengatakan bahwa "Naaman turun membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Jordan, sesuai dengan perkataan Abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir."

Tiba-tiba saya menangis ketika mendengar janji Tuhan bahwa saya pun akan mengalami penyembuhan ketika blog saya selesai.

Sebulan kemudian, pikiran saya dibuka-Nya sehingga blog sudah bisa dibaca dengan mudah, meskipun saat ini masih banyak yang belum sesuai harapan.

Ketika sedang membuat blog, tiba-tiba saya mendapat hikmat Tuhan tentang ikan kecil dan air.

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini.

Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya: “Hai tahukah kamu di mana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Di manakah air?”

Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak: “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”

Dalam kehidupan, seringkali kita seperti ikan kecil ini. Kita sudah mendapatkan pengajaran tentang kebenaran, tetapi masih mencari kebenaran dengan jajan ke tempat lain. Akhirnya tanpa sadar kita tersesat.

Sebagai seorang Katolik seharusnya kita bersyukur karena telah berada di tempat yang benar. Karena begitu ada "ajaran sesat" yang mengguncangkan iman, Gereja mengadakan "Konsili". 

Konsili menghasilkan "Magisterium (Wewenang Mengajar) Gereja". Melalui Magisterium kita bisa mengunduh ajaran-ajaran Gereja tanpa harus membuat definisi sendiri.

Dua minggu sebelum saya operasi melepas pen yang ada di kaki kiri saya, saya cegukan. Akibat dari cegukan ini, dada saya terasa sakit sekali, selain itu leher saya terasa ada yang mencekik. Mengalami hal ini saya tidak berani menceritakan pada keluarga saya karena saya tidak mau mereka kuatir.

Ketika mengalami kejadian di atas, terjadilah pergumulan di dalam batin saya: "Apakah ajalku hampir tiba? Tapi janji Tuhan begitu jelas aku dengar bahwa Dia akan menyembuhkanku." Di sinilah iman benar-benar diuji. Selama operasi saya selalu memanggil-manggil nama Yesus.

Puji Tuhan, tanggal 2 Mei 2016 Tuhan sungguh-sungguh telah menggenapi janji-Nya meskipun saya belum menyelesaikan misi-Nya secara tuntas.

Ketika telinga saya mendengar suara pen beradu dengan tempatnya, saya langsung merasakan kelegaan yang luar biasa, dada yang terasa sakit, leher yang terasa dicekik, dan sakit yang luar biasa selama satu tahun benar-benar diangkat-Nya.

Melalui peristiwa ini, saya sungguh bersyukur mempunyai Allah yang selalu memberikan penghiburan, penyembuhan dan penyelamatan.

Manusia 
tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah.
(Pkh 8:17)

(Sumber: Warta KPI TL No.133/V/2016).

Bekerja dengan cinta



Yesus melaksanakan kehendak Bapa bukan karena terpaksa, tetapi karena cinta » Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki (Mat 26:39).

Dia memilih untuk ‘minum dari cawan yang diberikan oleh Bapa untuk membalas kasih Bapa dengan mencurahkan darah-Nya di kayu salib. Penderitaan-Nya yang begitu besar itu untuk membayar dosa-dosa kita.

Pengorbanan Yesus membawa sukacita bagi Bapa-Nya, bagi Yesus sendiri dan bagi umat manusia. Inilah kepenuhan sukacita yang dialami oleh Yesus.

Di kayu salib Kristus seolah-olah berkata kepada kita: “Ini adalah tanda kasih-Ku kepadamu, apakah tanda kasihmu kepada-Ku?”

Yesus menghendaki agar kitapun menerima dan melaksanakan tugas dan pekerjaan kita sebagai tugas perutusan dari Allah dengan cinta.

Untuk membalas kasih-Nya, kita pun harus menuruti perintah-Nya dengan mengasihi sesama sehingga mereka yang menderita dan putus asa dalam pergumulan hidupnya akan merasakan kasih Allah (Yoh 15:9-11).

Bila kita bekerja dengan cinta, kita akan bekerja dengan lepas bebas, gembira dan penuh tanggung-jawab. Kita akan menjadi kreatif dan terdorong untuk selalu berbuat lebih.

Dengan demikian, pekerjaan menjadi berkat dan bukan menjadi beban, seberapapun hasil dari pekerjaan kita, kita akan mengucap syukur atasnya sebagai berkat Tuhan. 

Hasil pekerjaan kita akan membawa sukacita bagi kita sendiri, bagi orang lain dan bagi Allah.

Ucapan syukur kepada Allah membuat iman kita bertambah dan kasih kita seorang akan yang lain makin kuat (2 Tes 1:3).

Jika engkau melakukan sesuatu, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan (1 Kor 10:31).

Ketika Tuhan memberikan sebuah misi, Dia selalu memasukkan kita ke dalam sebuah proses, sebuah proses pemurnian, sebuah proses kebijakan, sebuah proses ketaatan,sebuah proses doa (Paus Fransiskus).

Dalam menjalani proses kehidupan ini kita harus berada dalam suatu komunitas rohani yang benar agar iman kita dikuatkan ketika kita menghadapi pergumulan. Jadi, komunitas rohani sangat diperlukan untuk pertumbuhan iman (Ibr 10:25, 24; Kis 2:41-47).

Akan tetapi ada banyak orang yang menjadi pemberontak (Yes 30:1 » memasuki suatu persekutuan bukan oleh dorongan Roh-Ku). 

Mereka tidak mau menerima ajaran sehat dengan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya (2 Tim 4:3-4)

Ingatlah! Jika tubuh kita diberi makan makanan yang sehat maka tubuh kita akan sehat. Jika jiwa kita tidak diberi makanan yang sehat maka jiwa kita akan sakit. Makanan yang sehat untuk jiwa adalah firman Tuhan ( Yoh 1:1  - Firman itu adalah Allah1 Tim 6:3 - perkataan Tuhan kita Yesus Kristus

Fungsi komunitas: untuk pertemuan para sahabat Yesus, memperdalam iman melalui pengajaran-pengajaran Gereja, saling berbagi dan memberi kesaksian.

Di dalam komunitas jugalah Tuhan memberikan kawan-kawan sekerja sehingga kita memperoleh kekuatan dalam menjalankan misi yang telah diberikan kepada kita.

Jadi, sebagai kawan sekerja Allah, kita harus mempunyai kawan-kawan sekerja yang saling mendoakan dan berbagi pengalaman rohani (1 Kor 3:9; Flp 4:3; Kol 4:11).

(Sumber: Warta KPI TL No.133/V/2016 » Renungan KPI TL Tgl 28 April 2016, Ibu Suliani).