Kamis, 23 Maret 2017

21.04 -

Wanita bijak

Ada banyak sahabat-sahabat saya yang mengajak mengikuti camp WB (Wanita Bijak), tetapi saya belum tergerak untuk mengikutinya. Karena begitu gencarnya mereka mengajak, akhirnya saya mengikuti camp WB angkatan ke 12. 

Pada awal mulanya saya merasa berat membayar lima ratus ribu rupiah hanya untuk mengikuti kegiatan camp ini, maklumlah pensiunan. 

Tetapi setelah mengikuti sesi demi sesi, saya merasa tidak rugi membayar lima ratus ribu rupiah karena saya dicelikkan dari kekurangan dan kesalahan saya sebagai seorang ibu dan istri.

Dalam camp ini, para wanita diajak untuk mengubah pola pikir dalam mengambil suatu keputusan. Jadi, dalam mengambil suatu keputusan bukan lagi berdasarkan perasaan tetapi seturut firman Tuhan

Selain itu para wanita juga diajak untuk memiliki sikap hati yang mau berubah, mau melayani, menolong dengan sukacita, memiliki kepekaan yang benar, mudah mengampuni dan mempunyai kasih yang baru setiap hari

Sesudah mengikuti camp WB, hidup saya benar-benar diubahkan. Dulunya saya tidak pernah membaca Kitab Suci, sekarang jika tidak membaca Kitab Suci, saya merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidup saya. 

Hati saya tergerak untuk mengikuti kegiatan komunitas yang ada di gereja, antara lain WK dan KPI TL. Bahkan saat ini saya juga mengikuti SEP (Sentra Evangelisasi Pribadi) agar saya mengerti Kitab Suci sehingga saya mempunyai relasi dengan Yesus Sang Sabda. 

Sekarang saya menyadari bahwa hidup saya harus menjadi berkat bagi sesama, dan buah saya harus manis dan tetap agar semua orang yang berada disekitar saya juga merasakan kasih Allah. 

Sekarang saya terpanggil lagi untuk melayani sesama, mendoakan siapa saja yang membutuhkannya. Selain itu jika saya mendengar lagu puji-pujian, hati saya bersukacita. 

Pada tahun berikutnya, saya diajak untuk menjadi fas (fasilisator). Sebagai fas, saya diberi pengarahan oleh panitia berapa saat sebelum hari H agar saya mampu menjadi ibu dan sahabat bagi anggota saya.

Para fas juga harus membuat surat cinta untuk para anggotanya (4-5 orang), mereka harus berdoa dan berpuasa agar ayat Kitab Suci bersesuaian dengan apa yang menjadi permasalahan para anggotanya. 

Kami yang terlibat dalam camp WB harus berdoa dan berpuasa dengan segenap hati agar banyak jiwa-jiwa yang mengikuti camp WB dapat dipulihkan dari luka batinnya dan mereka dapat dimenangkan. 

Pada pagi hari sebelum sesi dimulai, para peserta camp dibagikan SaTe (Saat Teduh) yang dibuat oleh panitia. Malam harinya, para fas membagikan surat cinta kepada anggotanya. 

Saya sengaja tidak memberi nomer pada surat cinta saya, karena saya tidak mau ada anggota saya yang beranggapan bahwa ayat-ayat Kitab Suci itu sengaja dibuat sesuai dengan pergumulan mereka. Saya menyuruh anggota saya untuk mengambil surat cinta sendiri.

Pada saat mereka membaca surat cinta tersebut, mereka sangat tersentuh dengan ayat Kitab Suci yang didapatkannya sehingga ada anggota saya yang menangis dan merangkul saya sambil berkata: “Bu Nanik, ayat ini betul-betul menjawab pergumulan saya. Bu Nanik kok bisa tahu, padahal saya belum menceritakannya.”

Jawab saya: “Itu saya buat bukan dengan kekuatan saya sendiri, tetapi Tuhan-lah yang memberikan hikmat pada saya.”

Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian (Ams 2:6).

PELAYANAN WANITA BIJAK

Pelayanan yang memberikan pembinaan bagi wanita dari berbagai kelompok usia dan segmen sosial agar mereka mengalami pemulihan sebagai seorang wanita, perubahan hidup melalui praktek kebenaran firman Tuhan dan komitmen menjadi teladan bagi wanita lain. 

Jadi, wanita bijak adalah wanita yang mengaplikasikan secara praktis firman Tuhan dalam hidup sehari-hari.

(Sumber: Warta KPI TL No.115/XI/2013)