Kamis, 23 Maret 2017

20.22 -

Berkat Tuhan

Pada suatu ketika motor saya mogok di jembatan Panjang Jiwo. Motor itu saya dorong sampai di sebuah bengkel di Bratang. Setelah selesai diperbaiki, saya pakai lagi, tetapi lima puluh meter kemudian motor itu mogok lagi. Lalu motor itu saya dorong lagi. 

Di tengah perjalanan ada seseorang yang menyapa saya, dan dia bersikeras ingin menolong saya untuk mendorong motor saya. 

Pertama-tama saya menolaknya, tetapi dia tetap ingin menolong saya. Pada waktu saya menanyakan namanya, dia berkata: “Tidak perlu tahu nama saya.”

Akhirnya saya menyetujui niat baiknya, karena ternyata tujuan kami sama, yaitu ke Dinoyo. Akhirnya kami sampai di depan WM Dinoyo dan motor itu diperbaiki di suatu bengkel, kata tukangnya: “Motor ini harus turun mesin, ongkosnya sekitar tiga ratus ribu rupiah.”

Lalu saya telpon teman saya (X): “Ko, aku ganggu, aku mau pinjam uang untuk servis motor.” Kata X: “Motormu udah tua, coba kamu berdoa. Kalau bisa motor ini tidak usah masuk bengkel.” 

Karena tidak ada jawaban dari X, maka motor itu saya masukkan bengkel. Beberapa hari kemudian X menghubungi saya, katanya: “Ini ada motor bekas harganya sekitar lima sampai enam juta, kamu mampu apa nggak.” 

Jawab saya: “Dalam kapasitasku seperti ini aku nggak mampu.” Kata X: “kamu yakin tidak, Tuhan bekerja dalam hidupmu. Kamu mau nggak motor ini.”

Dua bulan yang lalu X sudah menyarankan saya untuk mengganti motor yang sudah tua, tetapi saya kurang memperhatikan saran tersebut karena saya hanya memikirkan permasalahan yang ada disekitar saya.

Beberapa hari kemudian saya bertemu dengan X, katanya: “Lim, ini ada persembahan kasih untukmu, aku terbeban dengan motormu.” 

Berkat kemurahan Tuhan, maka motor tua saya yang buatan tahun 1981 diganti dengan yang jauh lebih baik melalui X. Di sinilah saya merasakan kasih Tuhan yang luar biasa, di mana saya membutuhkan, Dia sediakan kebutuhan saya dengan perantaraan anak-Nya yang lain. 

(Sumber: Warta KPI TL No.116/XII/2013).