Rabu, 01 Mei 2019

18.39 -

Luk 6:12-19

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Selasa, 11 September 2018: Hari Biasa XXIII -Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: 1 Kor 6:1-11; Mzm 149:1-2, 3-4, 5-6a, 9b; Luk 6:12-19

Senin, 28 Oktober 2019: Pesta St. Simon dan Yudas, Rasul - Tahun C/I (Merah)
Bacaan: Ef 2:19-22; Mzm 19:2-3, 4-5; Luk 6:12-19


Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk (1) berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:

(2) Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan (3) Simon yang disebut orang Zelot, (4) Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.

Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.


Renungan


1. Layanilah

(1) Teladan ketergantungan total kepada Allah. (2) Yesus memilih dua belas orang rasul. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda, tetapi disatukan oleh-Nya ke dalam satu komunitas yang baru. Merekalah yang akan melanjutkan karya Yesus ke seluruh dunia.

Sebagai orang yang telah mengikut Kristus, kita pun sesungguhnya dipanggil untuk ikut serta dan meneruskan karya para rasul Kristus. Oleh karena itu, jangan terus menerus berorientasi hanya kepada diri sendiri. Perluas pandangan pada dunia di sekitar kita. Lihatlah orang-orang di sekitar kita sebagaimana Kristus melihat mereka, lalu layanilah. 


2. Simon orang Zelot dan Yudas Tadeus

(3) Simon diberi predikat "orang Zelot" yang yang berarti bahwa dia adalah seorang anggota partai politik di Palestina pada masa itu yang secara militan berjuang melawan pendudukan Romawi atas negeri Israel. (4) Yudas dikenal sebagai anak Yakobus (Kis 1:13). Yudas juga disebut Tadeus (Mat 10:3; Mrk 3:18).

Kedua rasul ini memang kurang dikenal dan biasanya dua nama ini disebutkan dalam Injil secara berurutan seakan-akan berpasangan. 

Setelah Roh Kudus turun atas para Rasul pada hari Pentakosta Kristiani yang pertama, tradisi mengungkapkan bahwa Yudas Tadeus pergi ke Mesopotamia (sekarang: Irak), di mana dia berkonfrontasi dengan para penyihir dan dukun ketika mewartakan Kabar Baik Yesus Kristus. Akhirnya Yudas Tadeus mati dibunuh sebagai seorang martir. 

Atas dasar alasan-alasan yang tidak diketahui, kemudian orang-orang mulai melakukan devosi kepadanya, mohon doa syafaatnya dalam hal-hal yang kelihatan sudah tanpa harapan. 

Walaupun kita tidak tahu banyak mengenai Santo Simon dan Santo Yudas ini, Gereja menghormati mereka sebagai orang-orang kudus karena mereka – dalam iman – telah menanggapi undangan Yesus dan adalah saksi-saksi mata pertama rencana penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus. 

Katekismus Gereja Katolik mengajarkan, bahwa “Gereja itu apostolik, karena ia didirikan atas para Rasul” (KGK 857). Gereja dibangun atas fondasi ajaran para rasul seperti Simon dan Yudas – orang-orang yang hidupnya telah ditransformasikan secara radikal oleh pengalaman akan Kristus yang bangkit. 

Semua orang Kristiani pada zaman modern ini dapat menelusuri kembali iman-kepercayaan mereka kepada para murid pertama Yesus Kristus yang bersedia meninggalkan segala yang dimiliki guna mensharingkan Kabar Baik Yesus Kristus kepada orang-orang lain. 

Pesta gerejawi yang kita rayakan pada hari ini mengingatkan kita juga untuk senantiasa berdoa bagi para rasul modern – klerus atau pun awam – yang meninggalkan rumah dan keluarga mereka guna – meski penuh risiko – membawa berita sukacita tentang kasih Yesus kepada orang-orang yang masih menanti-nanti untuk mendengar Kabar Baik–Nya.