Senin, 04 April 2016

19.30 -

Mrk 4:26-34

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu 
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Minggu, 17 Juni 2018: Hari Minggu Biasa XI - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Yeh 17:22-24; Mzm 92:2-3, 13-14, 15-16; 2 Kor 5:6-10; Mrk 4:26-34

Kamis, 21 Januari 2016: Pw St. Agnes, Perawan dan Martir - Tahun C/II (Merah)
Bacaan: Ibr 10:32-29; Mzm 37:3-4, 5-6, 23-24, 39-40; Mrk 4:26-34; RUybs.


Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan (A) benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.

Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."

Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?

Hal Kerajaan itu seumpama (B1) biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang (B2) biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.

Tetapi (B3) apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."

Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.


Renungan


1. Pertumbuhan yang penuh misteri

(A) Pertumbuhan ini mengandung misteri, karena tak seorang pun paham bagaimana proses itu terjadi. Walaupun mengandung misteri, (1) pertumbuhan hidup rohani ini dikehendaki dan diperjuangkan oleh pribadi-pribadi yang mau menjadi anggota Kerajaan Allah.

Perjuangan ini mengandaikan bahwa pribadi-pribadi ini serius, tahu dan mau menjadi bagian dari keluarga besar orang-orang yang percaya akan pewartaan Yesus Kristus. Mereka yakin bahwa ajaran Yesus itu adalah rahmat keselamatan dan mereka mau menggunakannya untuk mengelola hidup mereka masing-masing. Ada perjuangan serius untuk menerapkan ajaran-ajaran tersebut dalam hidup sehari-hari.

Jadi, upaya manusiawi untuk mendukung pertumbuhan tersebut sangatlah diperlukan. Dukungan itu bisa berupa perjuangan membaca Kitab Suci, guna menggali lebih dalam tentang ajaran Yesus, membaca buku-buku rohani guna menyerap refleksi-refleksi atas ajaran Yesus, mendengarkan sharing-sharing orang lain yang berjuang dalam hidup, 

berusaha mengenal diri sendiri guna mengetahui sejauh mana perkembangan hidup rohani pribadi, meneguhkan dan menguatkan aspek-aspek yang sudah baik dan meminimalkan aspek-aspek yang menghambat, berusaha menyediakan waktu khusus untuk berdoa dan bermeditasi baik secara pribadi maupun secara bersama, mengembangkan pergaulan sosial yang lebih menghormati orang lain, serta mengedepankan semangat cinta kasih dan kemauan untuk saling membantu.

(2) Pertumbuhan hidup rohani ini misterius karena karya Roh Kudus yang tak gampang disadari. Ketika manusia mulai berbelok dari arah yang benar, Roh Kudus dengan caranya sendiri menarik manusia kembali ke arah yang seharusnya, entah melalui teguran orang lain dengan situasi yang tak nyaman atau dengan batin yang tak tenang, dan sebagainya. Dengan hal-hal itu pula, Roh Kudus memurnikan perjuangan rohani manusia.

Di lain sisi, Roh Kudus juga bekerja meneguhkan apa yang baik dan berguna bagi pertumbuhan rohani manusia, secara umum dengan sukacita dan kedamaian hati, dengan kenyamanan dan berbagai pengalaman yang menimbulkan ingatan damai yang mendalam.

Dengan adanya kerja Roh Kudus yang misterius ini, orang-orang percaya diteguhkan bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia.


2. Karya Allah

(B1-3) Seorang petani hanya menanti karena tidak tahu apa yang terjadi sejak benih ditanam sampai berbuah.



Demikian pula dengan Gereja, awal mula pengikut Yesus hanya terdiri dari beberapa orang rasul dan perempuan-perempuan yang setia melayani-Nya.

Berkat rahmat-Nya, secara misteri Gereja tumbuh berkembang seperti pohon besar dan rindang menyebar ke seluruh dunia dan membuahkan "tuaian". Di bawah perlindungan dan naungan pohoninilah banyak jiwa-jiwa berlindung.

Gereja adalah sebuah mujizat berkaitan dengan karya Allah. Apabila sekadar mengandalkan upaya manusia, maka Gereja pun tidak akan bertahan lama.

Hal yang sama juga berlaku bagi kita. Kita membutuhkan iman, pengharapan dan kasih, hikmat-kebijaksanaan dan kuasa yang datang hanya dari Dia sehingga kita bisa menjadi besar, kokoh-kuat dan berguna bagi orang lain.