Senin, 04 April 2016

19.38 -

Mrk 16:15-18

Sarapan Pagi 
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. 
(Yak 1:21)



Penanggalan liturgi

Senin, 25 Januari 2016: Pesta Bertobatnya St. Paulus - Tahun C/II (Putih)
Bacaan: Kis 22:3-16 atau Kis 9:1-22; Mzm 117:1, 2; Mrk 16:15-18

Jumat, 25 Januari 2019: Pesta bertobatnya St. Paulus, Rasul - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 22:3-16 atau Kis 9:1-22; Mzm 117:1, 2; Mrk 16:15-18


1. Pergilah ke Seluruh Dunia,
beritakanlah Injil


Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan.

Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"

Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."

Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.

Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.

Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"

Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama jalan lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."

Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."

Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."

Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."

Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.

Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.

Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?"

Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias.

Renungan:

Sebagai orang Kristiani sesungguhnya kita telah ditangkap oleh Tuhan. Tuhan menghendaki kita menjadi pewarta gembira seperti Paulus.

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil  kepada segala mahluk!"

Nah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita harus seperti Paulus yang berkeliling ke pelbagai daerah untuk mewartakan Injil? Tidak!

Mewartakan Injil ke seluruh dunia tidak harus diartikan kita mengelilingi dunia sambil berteriak-teriak, melainkan dapat kita artikan sebagai usaha menyebarkan Injil di sekitar kita, baik di rumah maupun di tempat kita bekerja. Maka dalam segala aktivitas, kita diharapkan mampu mewartakan kabar gembira.


Tuhan Yesus memberkati.


2. Makna pertobatan

Lalu Ia berkata kepada mereka: (1) "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

(2) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Renungan:

Setiap manusia adalah makhluk ciptaan yang sangat rapuh. Oleh karena itu, seringkali manusia jatuh di dalam dosa baik dengan sengaja maupun dengan tidak sengaja. Bahkan orang suci pun pernah berdosa.

(1) Tugas seorang pengikut Kristus adalah mewartakan Injil. (2) Kuasa diberikan agar bisa mewartakan Injil dengan baik.

St. Paulus adalah sosok yang bisa menjadi teladan. Pertobatannya tidak sebatas pada tindakan untuk tidak berbuat dosa lagi, tetapi ia begitu beriman dan mau menjadi "penjala manusia" untuk menarik sebanyak mungkin orang, agar mereka beriman kepada Tuhan (Kis 22:3-16).

Jadi, makna pertobatan terletak pada komitmen untuk senantiasa mencintai dan mewartakan Tuhan Yesus.


Tuhan Yesus memberkati.