Kamis, 26 Desember 2019

05.47 -

Yes 7:10-14

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


 Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Jumat, 20 Desember 2019: Hari Biasa Adven III - Tahun A/II (Ungu)
Bacaan: Yes 7:10-14; Mzm 24:1-2, 3-4ab, 5-6; Luk 1:26-38


Tuhan melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya: "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai Tuhan." 

Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?

(*) Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. 


Renungan


1. Imanuel 

Apa akibat bila seseorang menolak percaya Tuhan, padahal janji-Nya jelas dan nyata? Tuhan tidak pernah ingkar janji, tetapi menolak Tuhan berarti menolak penyertaan-Nya.
Dia berjanji menyertai keturunan Daud untuk memimpin umat-Nya. Walau Ahas menolak meminta tanda dari Tuhan, Tuhan tetap menyatakan tanda tersebut. 

Inti dari tanda bukan pada wanita muda yang mengandung, melainkan pada kehadiran anak yang diberi nama Imanuel, “Allah beserta kita” (*).

Penyertaan Tuhan mengakibatkan kedua musuh Yehuda, yaitu Israel dan Aram akan mengalami kehancuran di tangan Asyur (Yes 7:16).