Kamis, 26 Desember 2019

Hak 13:2-7, 24-25a

Sarapan Pagi 
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Kamis, 19 Desember 2019: Hari Biasa Adven III - Tahun A/II (Ungu)
Bacaan: Hak 13:2-7, 24-25a; Mzm 71:3-4a, 5-6ab, 16-17; Luk 1:5-25


Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; isterinya mandul, tidak beranak. Dan (3) Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab (1) sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin." 

Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata: "Telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya sebagai rupa malaikat Allah, amat menakutkan. Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku. Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir Allah." 

Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama (2) Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan Tuhan memberkati dia. Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh Tuhan.


Renungan


1. Pembawa pesan

(1, 2) Simson dipilih Allah untuk menjadi nazir Allah sejak dalam kandungan. Dan lewat dia mulailah penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.

(3) Kelahirannya disampaikan oleh Malaikat Allah. Malaikat sebagai pembawa kabar baik, dan darinya misi Allah dimaklumkan. Semangat malaikat bila kita renungkan secara mendalam dapat memperdalam iman kita. Darinya kita belajar ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Selain itu, kehadirannya membawa pesan Allah yang mendatangkan sukacita bagi orang yang menerima pesan itu.

Sebelum kita lahir ke dunia ini, Allah telah mengenal dan memberkati kita untuk misi tertentu sebagaimana Simson. Tugas kita tidak seberat Simson dan malaikat. Allah memberikan kita misi dalam hal-hal kecil, tugas-tugas harian yang sederhana.

Tugas harian kita bisa tampak dalam cara hidup yang saleh, sikap yang ramah, suka membantu sesama, serta nilai-nilai hidup yang mencerminkan diri sebagai pengikut Kristus yang sejati.