Rabu, 18 November 2015

Roh Kanaan

Kalau kita tinggal di daerah tertentu, maka tingkah laku kita dapat berubah seperti daerah yang kita tinggali; bukan logat bicara saja yang berubah tetapi segala-galanya dapat berubah. 


Jika kita tidak melakukan perang rohani (menaklukkan roh itu), maka roh itulah yang mengendalikan kita sehingga kebiasaan/karakter kita berubah.

Karena di daerah itu sudah ada kekuatan roh teritorial (roh yang menguasai suatu daerah tertentu: pemerintahan-pemerintahan, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap, roh-roh jahat di udara – sudah ada pembagian teritorial - Ef 6:12). 

Contoh: di daerah pelacuran di bangun sebuah rumah adorasi, beberapa tahun kemudian hilanglah daerah-daerah maksiat itu tanpa pemerintah harus mengeluarkan undang-undang, karena roh di daerah itu sudah ditaklukkan di dalam Tuhan.

Demikan juga rumah kita, tidak cukup hanya diberkati saja tetapi kita harus menaklukkan roh teritorial dan menjadi pemenang dalam kehidupan kita.

Setiap bangsa pun sudah ditetapkan wilayahnya oleh Tuhan (Bdk. Ul 32:8).

Misalnya: Surabaya paling dahyat terjadi kebangunan rohaninya karena tidak ada kerajaannya. Sedangkan Jogya/Malang sulit mengalami kebangunan rohani karena ada kerajaannya.

Setelah Nuh minum anggur, mabuklah ia, dan ia telanjang dalam kemahnya. Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, berkatalah ia: “Terkutuklah Kanaan ...” (Kej 9:18-27).

Ini suatu pelajaran bagi kita supaya berhati-hati membicarakan aib seseorang. Jangan cepat-cepat mengambil suatu kesimpulan dan menghakimi seseorang. 

Karena kita sebagai manusia yang lemah dan begitu rapuh nggak tahu apa yang akan terjadi di masa depan dengan kita/keturunan kita.

Janganlah kamu menghakimi, supaya tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai 
untuk menghakimi, 
kamu akan dihakimi
dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, 
akan diukurkan kepadamu.
(Mat 7:1-2)

Arti kata Kanaan ada dua:

1. Direndahkan sesuai dengan kutukan Nuh.
2. Dagang. Jadi roh yang ada di atas Kanaan adalah roh dagang.

Gereja adalah Israel Rohani. Kutuk-kutuk Kanaan sering menyertai Gereja maupun orang percaya sehingga kita tidak sadar berhitung/berdagang dengan Tuhan

Jadi jangan cari keuntungan di dalam ibadah. Ibadah ya ibadah, bukan dagang. Kalau kita tidak dapat mengatasi/mengendalikan (orientasinya hanya untung rugi), maka kutuk Kanaan tidak dapat dipatahkan dalam kehidupan kita

Dan sampai kapan pun kita tidak akan pernah menjadi orang-orang yang berkemenangan di dalam Tuhan. Karena kita dikuasai kutukan itu dan berlangsung terus ... selalu membicarakan aib orang lain dan segala sesuatunya selalu dihitung berdasarkan untung rugi

Karena Roh Kanaan selalu berkata: Aku mau mengambil untuk diriku, segala sesuatu ada perhitungannya. Aku berkorban sekian, kembalinya berapa?” 

Tapi kalau kita berani mengorbankan yang paling berharga dari hidup kita apa pun yang Tuhan minta (taat), itu tandanya kita sudah menang dari Roh Kanaan dan kita menikmati Kanaan tanpa kutuk di atasnya.

Misalnya: 

Mau mengadakan kegiatan rohani (retret/KRK) dihitung secara dagang, dihitung untung ruginya, bukan dihitung berapa jiwa yang dapat diselamatkan. 

Sudah belajar Alkitab, rajin berdoa/melayani, novena tak kunjung putus, kenyataannya masih banyak mengalami pergumulan – kecewa karena dipikirnya, sudah seharusnya Tuhan memelihara kehidupannya dengan baik.

Jika ada pengkotbah yang tidak diharapkan, tidak datang dalam persekutuan tersebut.

Saya berikan ini, tapi Engkau harus berikan ini.

Melakukan doa safaat. Saya dapat apa?

Keinginan untuk menjadi berkat bagi banyak orang memang ada di dalam setiap kita, tetapi kemauan untuk berkorban lebih banyak lagi itu yang tidak ada lagi.

Itulah sebabnya sekarang banyak sekali pedagang yang suka sekali menjadi hamba Tuhan. Karena cocok dengan profesinya (pedagang). Dia tidak peduli ada panggilan atau tidak, pokoknya jadi hamba Tuhan.

Kalau kita tidak berhati-hati, Yesus yang sabarnya luar biasa ... akhirnya akan marah juga seperti ketika melihat orang berdagang di Bait Allah (Mat 21:12).

Untuk mematahkan kutuk Kanaan tidak cukup dengan doa “Dalam nama Yesus Roh Kanaan pergi!” tetapi kita harus dengan roh rela berkorban. Korban persembahan ini sesuatu yang tidak boleh hilang dalam kehidupan gereja.

Mengapa Allah justru memilih membawa umat Israel ke Tanah Terjanji yaitu Kanaan? Padahal daerah itu sudah dikutuk oleh Nuh berkali-kali (Kej 9:18-29).

Karena Allah ingin umat Israel masuk Kanaan seperti yang Tuhan kehendaki; para pemimpin rohani mereka selalu memberikan korban untuk menaklukkan roh teritorial Kanaan. 

Untuk itulah bangsa Israel ada pelatihan penderitaan di padang gurun selama 40 tahun. Dilatih kerendahan hati sehingga pada saat mereka mendapatkan janji-Nya (berlimpah susu dan madu negeri yang kaya yang berkelimpahan anugerah), mereka ingat bahwa Tuhan yang memberikan kekuatan untuk memperoleh kekayaan sesuai dengan janji-Nya. (Ul 8:1-18). 

Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi 
dari setiap firman yang ke luar dari mulut Allah.
(Mat 4:4)

Dalam setiap proses pemurnian yang harus kita lewati, Tuhan selalu mengingatkan kita ‘apabila kita sudah berkelimpahan semuanya, jangan pernah lupa bahwa semuanya itu datang karena Tuhan’ (Mzm 127:1-2).

Jangan sampai roh dagang menguasai kita, sehingga kita kecewa/mundur dalam kegiatan-kegiatan rohani. 

Itulah sebabnya firman Tuhan selalu mengajarkan bahwa kita akan diberkati oleh Tuhan jika kita berani melepaskan diri dari perhitungan dagang dengan Tuhan, kita akan semakin dimerdekakan dari Roh Kanaan.

Berkat Tuhanterjadi bukan karena mengandalkan kekuatan diri sendiri tetapi mengandalkan kekuatan Tuhan.

Roh dagang – situasi tidak menentu, tidak jelas semuanya, tergantung untung dan rugi.

Marilah kita mengembalikan citra Allah yang penuh kasih di dalam kehidupan kita. Sehingga orang lain dapat melihat bahwa penyertaan Allah ada secara luar bisa di dalam kehidupan kita, meskipun saat ini kita menghadapi masalah demi masalah, masih dapat bersukacita/bersyukur.

Jika kita ditaklukkan Roh Kanaan/dagang, kalau ada resesi semuanya akan habis. 

Sebagai anak Tuhan yang sudah menaklukkan Roh Kanaan tidak mengalami resesi tetapi resepsi terus sampai akhir zaman.

(Sumber: Warta KPI TL No. 50/VI/2008; Renungan KPI TL Tgl 22 Mei 2008, Dra Yovita Baskoro, MM).