Rabu, 01 Mei 2019

07.17 -

Luk 10:17-24

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Sabtu, 6 Oktober 2018: Hari Biasa XXVI - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Ayb 42:1-3, 5-6, 12-17: Mzm 119:66, 71, 75, 91, 125, 130; Luk 10:17-24

Sabtu, 5 Oktober 2019: Hari Biasa XXVI - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Bar 4:5-12, 27-28; Mzm 69:33-35, 36-37; Luk 10:17-24


Kemudian (4A) ketujuh puluh murid itu kembali dengan (1) gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya (4B) Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi (5) bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: (2) "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada (3) orang kecil.

Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."

Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."


Renungan


1. Mengalami kehadiran Allah

(1) Mengapa para murid bergembira? Karena mereka sungguh mengalami penyertaan Tuhan serta mengalami kuasa Tuhan yang dicurahkan kepada mereka. (2) Yesus pun bersyukur atas apa yang dialami para murid.

(3) Siapakah yang dimaksud orang kecil? Mereka adalah orang-orang yang mau dengan rendah hati menerima Tuhan, menerima segala pengajaran-Nya, terbuka pada Tuhan. Pada akhirnya, orang kecil ini mengalami Allah serta merasakan kuasa-Nya.

Marilah kita sadar dan peka akan kehadiran Allah sehingga kita dapat bergembira pada saat suka maupun duka.


2. Sukacita sejati

(4AB) Para murid bersukacita, mengalami euforia (perasaan gembira yang berlebihan) karena menurut mereka hasilnya luar biasa! Padahal sebelumnya mereka gagal mengusir roh jahat (Luk 9:37-43a). 

(5) Menurut Yesus, sukacita mereka tidak pada tempatnya. Mereka berhasil karena Yesus telah memberikan kuasa-Nya (1 Kor 4:20; Mrk 16:17-18 》mereka memiliki otoritas yang lebih besar di dalam nama Tuhan Yesus). 

Seharusnya mereka bersukacita karena mereka memiliki hidup yang kekal, yaitu mengenal Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah diutus-Nya (Yoh 17:3), sehingga mereka dapat diselamatkan (Kis 4:12).