Rabu, 01 Mei 2019

1 Kor 3:9b-11, 16-17

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
  

Penanggalan liturgi

Jumat, 9 November 2018: Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran - Tahun B/II (Putih)
Bacaan: Yeh 47:1-2, 8-9, 12; Mzm 46:2-3, 5-6, 8-9; 1 Kor 3:9b-11, 16-17; Yoh 2:13-22


Kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Tidak tahukah kamu, bahwa (*) kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.


Renungan


1. Kita adalah Bait Allah

Kita harus menjadi bait Allah yang sejati dan hidup. Pada saat kelahiran kita yang pertama, kita adalah bejana-bejana kutukan Allah; dilahirkan kembali, kita menjadi bejana-bejana belas kasih-Nya. Kelahiran kita yang pertama membawa kematian bagi kita, sedangkan kelahiran kita yang kedua memulihkan diri kita kepada kehidupan (Santo Caesarius dari Arles).

Allah ingin masuk ke dalam jiwa kita. Ia menginginkan agar jiwa kita tidak berada dalam kegelapan, tetapi terang pekerjaan-pekerjaan baik bercahaya dalam diri kita. Jadi, janganlah merusak bait Allah yang hidup dalam diri kita dengan noda-noda dosa.

Tuhan Yesus memberkati.