Sabtu, 04 Agustus 2018

05.48 -

Yoh 6:24-35

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)



Penanggalan liturgi

Minggu, 5 Agustus 2018: Hari Minggu Biasa XVIII; Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Kel 16:2-4, 12-15; Mzm 78:3, 4bc, 23-24, 25, 54; Ef 4:17, 20-24; Yoh 6:24-35


1. Makanan bagi jiwa

Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.

Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.

Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."

Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."

Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: (*) "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Renungan:

Tuhan Yesus memiliki keprihatinan atas berbagai kebutuhan kita yang mendasar dan kesejahteraan kita. Dia ingin mengingatkan kita bahwa di samping makanan yang kita perlukan guna memenuhi kebutuhan untuk memuaskan tubuh kita, kita juga harus memelihara dan memberi makan jiwa kita.

Jadi, Yesus memutuskan untuk “bersembunyi” di dalam “roti”, memberikan diri-Nya sebagai makanan dan memperkuat jiwa kita, agar kita menjadi sadar akan kasih-Nya.

Dengan menerima Komuni Kudus, tidak secara otomatis menghapuskan godaan, melainkan membuat kita lebih kuat untuk mengatakantidakterhadap godaan tersebut.

Jadi, dengan menerima Tubuh dan Darah Kristus tidak akan mengubah kodrat manusia kita, yaitu kodrat yang sangat rentan terhadap kejahatan sebagai akibat dari dosa asal. Juga tidak akan mengubah kecenderungan-kecenderungan manusia yang khusus. Oleh karena itu kita harus berjuang membalas kasih-Nya dengan tidak melakukan hal-hal yang menyakiti hati-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.