Jumat, 24 Maret 2017

Jadi garam dan terang

Saya diminta oleh suatu perusahaan rokok untuk mengajarkan bahasa Indonesia untuk 4 orang karyawannya yang berasal dari Australia, Polandia, Swiss dan Pakistan.

Setiap mengajar kursus bahasa Indonesia, saya selalu memakai kaos yang ada tulisannya “OMK/KEP/SEP/KPI TL” 

Pada suatu hari terjadi suatu dialog antara saya dan orang Pakistan (X). 

X: “Tulisan di bajumu itu apa artinya?” 

L: “Ini adalah salah satu kegiatan yang saya ikuti, saya sebagai pembina OMK (Orang Muda Katolik).” 

X: “Berarti kamu seorang yang religius.”

L: “Ya.”

X: “Saya bukan seorang yang religius, bahkan saya tidak pernah sholat." 

L: “Kenapa kamu tidak sholat?”

X: “Malas. Apakah kamu merokok?” 

L: “Tidak.”

X: “Orang-orang perempuan yang kerja di sini semuanya merokok. Saya kira orang-orang perempuan di Indonesia juga merokok.” 

L: “Tidak, karena tubuh kita ini adalah Bait Allah, maka kita harus menjaga kekudusan, merokok tidak menjaga kekudusan.”

Setelah tiga bulan saya memberi kursus pada X, suatu saat ketika sedang kursus tiba-tiba X meminta izin sebentar untuk sholat. 

Melihat kenyataan itu saya bersyukur pada Tuhan karena X telah disadarkan untuk kembali kepada-Nya. Bahkan X juga berkata kepada saya bahwa di bulan puasa ini dia berkomitmen untuk meninggalkan rokok. 

Tanya saya: “Kenapa?” Jawabnya: “Kamu kan bilang kalau tubuh ini Bait Allah. Kita kan harus menjaga. Saat ini puasa, kan suatu kesempatan yang baik untuk memulai lembaran hidup baru.” 

Kata saya: “Ok. Saya akan dukung kamu dalam doa.” Kata X: “Kamu rasanya selalu mendoakan saya supaya saya berhenti merokok dan sholat. Saya nggak ngerti mengapa saya kok mau-maunya mengikuti saranmu untuk berhenti merokok dan sholat.” Jawab saya: “Mungkin waktunya kamu untuk mendekat lagi pada Tuhan.”

Sebagai murid Tuhan kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia. Marilah kita mewartakan jalan kebenaran kepada setiap orang yang kita jumpai, baik yang seiman maupun tidak seiman.

Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah yang salah, tegorlah dan nasehatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran (2 Tim 4:2).

(Sumber: Warta KPI TL No.112/VIII/2013).