Kamis, 12 Januari 2017

Jemaat Laodikia



Ada seorang raja yang sangat sombong, dia tidak mau memakai baju yang sama dengan orang lain.

Pada suatu hari ada seseorang yang datang menghadap padanya dan menyanjung-nyanjung raja tersebut, katanya: “Tuanku Raja, saya mempunyai baju yang luar biasa. Hanya orang-orang yang memiliki kemuliaan saja yang mampu melihat baju tersebut. Apakah Tuanku Raja mau dibuatkan baju tersebut?” Jawabnya: “Ya.” 

Lalu orang tersebut bersama sahabat-sahabatnya mengerjakan baju itu di gudang kerajaan. Seminggu kemudian raja melihat orang memintal dan menenun di gudang kerajaan, tetapi dia tidak melihat benang dan baju yang dihasilkan. Karena sombongnya, dan takut dianggap bodoh, maka dia tidak berani bertanya.

Sesudah selesai membuat baju itu, maka orang itu berkata: “Ini Tuanku Raja, bajunya sudah selesai. Bukankah baju ini sangat indah? Mari saya cobakan.” Komentar orang tersebut: “Wow ... baju Tuanku Raja sungguh indah, luar biasa. Bagaimana kalau Tuanku Raja berparade keliling kerajaan agar rakyat tahu bahwa Tuanku Raja berhati mulia.” 

Semua rakyat yang melihat raja tersebut berkata: “Paduka benar-benar berhati mulia.” – tidak ada seorangpun yang berani mengatakan sebenarnya. Tiba-tiba ada seorang anak kecil berteriak: “Raja telanjang!”

Marilah kita belajar dari jemaat Laodikia (Why 3:14-22)

[14] "Dan tuliskanlah kepada malaikat (1) jemaat di Laodikia: (2) Inilah firman (A) dari Amin, (B) Saksi yang setia dan benar, (C) permulaan dari ciptaan Allah:

» (1) Kota Laodikia letaknya di sebelah tenggara Filadelfia, dekat Kolose. Laodikia didirikan kira-kira tahun 250 SM oleh Raja Antiokhus dari Siria dan dinamai menurut nama istrinya, Laodike.

(2) Yesus Kristus memperkenalkan diri-Nya dengan tiga gelar-Nya:

(A) Amin yang berarti: terjadilah

(B) Saksi yang setia dan benar, saksi yang selalu menyampaikan kebenaran. Ia adalah Saksi oleh karena Ia selama hidup-Nya di dunia memberi kesaksian tentang amanat ilahi. Kesetiaannya terbukti, Ia tidak menarik kembali kesaksian-Nya itu ketika hal itu mau menyebabkan kematian-Nya.

(C) Permulaan dari ciptaan Allah (sumber ciptaan).

[15-18] Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau (3A) tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau (3B) suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang

maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku (C)emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga (D) pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi (E) minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

» (3AB) suam-suam kuku/tidak dingin atau panas adalah sifat yang ragu-ragu, tidak mau memilih antara taat kepada Allah dan tidak taat kepada-Nya.

[Baca jugaSuam-suam kuku]

Laodikia suatu kota yang makmur, letaknya sangat baik pada titik silang jalan-jalan. Jemaat ini merasa dirinya kaya secara jasmani karena di sana ada bandar-bandar bank yang berjinak-jinakan dengan emas, ada pabrik kain, dan di situ juga dibuat obat terkenal untuk pelumas mata. 

Ketiga hal ini harus diartikan secara rohani

(C) emas yang telah dimurnikan dalam api - emas biasanya dimurnikan dari bagian-bagiannya yang kotor dengan jalan memanaskannya sampai menjadi cair.

(D) pakaian putih - pengampunan dosa atau kehidupan yang suci.

(E) obat pelumas mata - pengenalan diri sendiri dan kebijaksanaan 

Yesus dengan tegas mengatakan bahwa mereka melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang secara rohani. 

Jadi, ada harga yang harus kita bayar untuk membeli ke tiga hal itu, caranya dengan mengorbankan pikiran-pikiran kita yang tinggi-tinggi tentang diri kita sendiri dan kemalasan kita. 

Seringkali orang kaya menikmati sanjungan dan berpikir

- Uang dapat membeli segala-galanya ~ ingatlah, bahwa uang itu hanyalah alat/sarana, janganlah menjadi hamba uang (2 Tim 3:2).

- Aku tidak kekurangan apa pun ~ merasa tidak membutuhkan orang lain.

Lihatlah, semua orang membenarkan apa yang aku buat ~ orang kaya jarang mendapat firman yang murni, orang lain tidak berani mengkritik/mengatakan kebenaran, karena orang disekelilingnya lebih mencintai hartanya bukan dirinya ... akhirnya menjadi bulan-bulanan dunia. 

Tuhan mau kita berbuat baik dengan memberi dan berbagi kekayaan sehingga kekayaan itu dapat dinikmati semua orang. Dengan demikian kita mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi diri kita di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya (1 Tim 6:17-19 - kaya secara jasmani dan rohani, kaya dalam kebajikan). 

Ingatlah janji Tuhan ini (Mal 3:10-11): “Bawalah seluruh persembahan... Aku akan membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya ... 

Jika kita sungguh-sungguh diberkati secara luar biasa dan tidak dapat mengelola berkat itu dengan baik, maka ada bahaya yang mengintai kehidupan kita, yaitu akan dimuntahkan dari mulut-Nya. 

[19] Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!


» Peringatan-Nya yang keras terhadap jemaat ini, timbul karena kasih-Nya (Why 3:19 = Ams 3:12). Tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka sehat dalam iman/tidak berpaling dalam kebenaran.

Bilamana engkau mendengar sesuatu firman Peringatkanlah .... supaya bertobat dari hidupnya

Jika kita tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan Tuhan akan menuntut pertanggung jawab atas nyawanya pada kita (Tit 1:13-14; Yeh 33:7-9)

Marilah kita belajar dari Raja Daud dan Nabi Natan. Meskipun Daud seorang raja, Nabi Natan berani berkata keras mengatakan kebenaran ... akhirnya Raja Daud bertobat. 

Itulah yang Tuhan kehendaki kita lakukan, yaitu: berani mengatakan kebenaran sehingga tidak ada seorang pun yang terhilang.

Seringkali Tuhan tidak memberkati kita karena Dia tidak ingin kehilangan kita. Maka Dia mengirimkan orang yang menjengkelkan/tidak menghormati kita untuk menempa dan mendidik kita sesuai dengan karakter kita.

[20] Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.


» sungguh luar biasa Allah kita, Dia tidak pernah memaksakan kehendak-Nya, tetapi Dia benar-benar memberikan kehendak bebas pada kita. Dengan rendah hati Dia rela menunggu kita membuka pintu hati kita untuk menerima-Nya. 

[Baca jugaKehendak bebas manusia]

Jika kita dengan rela membuka pintu hati kita, maka Dia akan makan bersama-sama kita. Makan bersama-sama di Palestina adalah suatu simbol persekutuan (bdk. Mrk 2:15-16; Luk 22:30).

Seringkali tanpa sadar kita mengusir Yesus ke luar dari kehidupan kita, karena kita lebih mencintai yang bersifat duniawi (keluarga/sahabat-sahabat/hoby/pekerjaan/uang/dll - termasuk menyembah berhala). Tuhan menghargai kehendak bebas kita, maka Dia mengetuk pintu bukan mendobrak pintu. 

[21] Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

» orang yang menang akan duduk memerintah bersama-sama dengan Kristus di dunia yang baru. 

[22] Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

» Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan (Ams 18:15).

(Sumber: Warta KPI TL No. 64/VIII/2009 » Renungan KPI TL tgl 23 Juli 2009; Warta KPI TL No. 92/XII/2011 » Renungan KPI TL tgl 10 November 2011, Dra Yovita Baskoro, MM; Wahyu Yohanes, Dr. J.J.de Heer).