Jumat, 15 April 2016

05.17 -

Dokrin

Doktrin artinya “ajaran”. Doktrin Gereja Katolik meliputi segala macam pengajaran, baik iman maupun moral, yang dipercayakan Kristus kepada Gereja melalui para rasul dan disampaikan kepada kita demi keselamatan kita. 

Jadi, doktrin adalah ajaran yang diwahyukan Allah. Sebagian doktrin (seperti Trinitas) merupakan definisi-definisi konsiliaris yang diperteguh oleh otoritas paus, sementara sebagian doktrin lainnya merupakan definisi-definisi kepausan (seperti SP Maria Dikandung Tanpa Dosa). 

Sebagian besar dari definisi-definisi ini dirumuskan sebagai tanggapan atas tantangan bidaah terhadap suatu doktrin tertentu. Doktrin-doktrin yang telah didefinisikan wajib diterima segenap umat beriman dan merupakan ajaran otentik Gereja.

Ketika suatu dekrit yang berasal dari konsili atau Paus memaklumkan suatu doktrin tertentu, bukan berarti bahwa doktrin tersebut “baru” ada pada saat dinyatakannya. Sesungguhnya, doktrin mengalami perkembangan dari waktu ke waktu oleh sebab pemahaman tentang topik yang dibahas dalam doktrin tersebut menjadi semakin mendalam dan jelas. Sebagian besar konsili dipanggil guna menanggapi suatu tantangan (bidaah) tertentu. 

Pernyataan konsili mempertegas ajaran Gereja atas masalah yang dihadapi. Sebagai contoh, Konsili Nicea I (325) menanggapi bidaah Arianisme, Konsili Efesus (431) menanggapi bidaah Nestorianisme, dan Konsili Trente (1545-1563) menanggapi Reformasi Protestan.

Jika seorang Katolik tidak ambil peduli pada doktrin Gereja Katolik, apakah ia sungguh seorang Katolik?

Jika seorang telah dibaptis dalam Gereja Katolik, ia seorang Katolik meski ia tidak tahu atau tidak paham akan doktrin-doktrin Gereja. Adalah kewajiban setiap orang Katolik untuk mempelajari kebenaran-kebenaran iman. Hal ini dapat dilakukan dengan ikut ambil bagian dalam pendalaman Kitab Suci, seminar, retret dan lain cara.

Pada saat seseorang menjadi seorang Katolik, maka dia dituntut untuk mempunyai iman Katolik yang bersumber pada iman kepada Tuhan, Tuhan yang menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus, yang mendirikan Gereja Katolik sebagai tubuh mistik Kristus, yang mempercayai artikel iman seperti yang disebutkan dalam doa “aku percaya”

Dan yang paling penting adalah mempunyai Roh Kristus, sehingga dia mempunyai kekuatan untuk menjalankan semua perintah Kristus (LG 14).

Apa beda dokrin gereja dan dogma gereja?

Dokrin di dalam pemakaiannya adalah merupakan suatu pengajaran dari Gereja Katolik mengenai iman dan moral yang dipercayakan oleh Kristus melalui para rasul, dan diteruskan oleh Gereja Katolik untuk keselamatan umat

Semua dogma adalah termasuk dalam dokrin, namun tidak semua dokrin termasuk dalam dogma.

Wewenang Mengajar Gereja menggunakan secara penuh otoritas yang diterimanya dari Kristus, apabila ia mendefinisikan dogma-dogma, artinya apabila dalam satu bentuk yang diwajibkan umat Kristen dalam iman dan yang tidak dapat ditarik kembali, ia mengajukan kebenaran-kebenaran yang tercantum di dalam wahyu ilahi atau secara mutlak berhubungan dengan kebenaran-kebenaran demikian (KGK 88)

Kehidupan rohani kita dan dogma-dogma itu mempunyai hubungan organis. Dogma-dogma adalah cahaya di jalan kepercayaan kita, mereka menerangi dan mengamankannya. Sebaliknya melalui cara hidup yang tepat, pikiran dan hati kita dibuka, untuk menerima cahaya dogma iman itu (Yoh 8:31-32) (KGK 89).

Dengan sikap iman ilahi dan katolik harus diimani semuanya yang terkandung dalam sabda Allah, yang ditulis atau yang ditradisikan, yaitu dalam khazanah iman yang satu yang dipercayakan kepada Gereja, dan sekaligus sebagai yang diwahyukan Allah dikemukakan entah oleh Magisterium Gereja secara meriah, entah oleh Magisterium Gereja secara biasa dan umum; adapun khazanah iman itu menjadi nyata dari kesepakatan orang-orang beriman kristiani di bawah bimbingan Magisterium yang suci, maka semua harus menghindari ajaran apapun yang bertentangan dengan itu (Kan 750 § 1).

Jadi, pada saat Gereja Katolik mendefinisikan suatu dogma, maka umat Katolik harus percaya dengan sikap iman ilahi dan Katolik.

(Sumber: Tanya Jawab tentang “beda dogma dan dokrin”, katolisitas.org).