Rabu, 11 November 2015

03.01 -

Letakkan Batu-batu Itu Pada Tempatnya

Dua orang pria menemui seorang pendeta karena menyadari dosa dan kesalahan mereka. 


Kata pria yang pertama: “Hati saya gelisah karena selalu teringat pada dosa yang pernah saya lakukan.” 

Tanya pendeta itu: “Apakah anda mau menceritakan dosa apa yang sudah anda lakukan?” 

Jawab pria itu: “Saya suka berjudi, berzinah, dan korupsi. Mungkin Allah tidak mengampuni dosa saya.” 

Pendeta itu bertanya kepada pria yang kedua: “Kalau anda bagaimana?” 

Jawabnya: “Kalau dosa saya sih ‘kecil-kecil’ Pak, tapi ragamnya jauh lebih banyak. Allah pasti mengampuni dosa-dosa saya yang kecil-kecil itu.”

Pendeta itu kemudian menyuruh mereka untuk mencari batu sesuai dengan berat dan jumlah dosa yang telah mereka lakukan. Setelah mendapatkan batu-batu yang dimaksud mereka menemui pendeta itu. 

Dengan singkat pendeta itu berkata: “Sekarang kembalikan semua batu yang ada ke tempat di mana anda mendapatkannya! 

Pria yang pertama mengembalikan tiga batu besar yang telah diambilnya. Pria yang kedua tidak beranjak karena berusaha mengingat di mana tadi dia mengambil batu-batu yang kecil di tangannya. Dia lupa karena begitu banyak batu yang diambilnya. 

Kemudian pendeta itu berkata: “Kalau boleh, saya mau mengumpamakan dosa seperti batu-batu itu. Jika seseorang melakukan dosa yangbesar’ maka dosa itu akan menjadi seperti sebuah batu besar yang menghimpit hatinya. Sedangkan kebanyakan orang yang menganggap dirinya hanya melakukan dosa-dosakecilsuka mengabaikan peringatan hati nuraninya, sehingga lama-kelamaan hati nuraninya tumpul

Orang seperti ini tidak bisa mengingat dosa-dosa yang telah diperbuatnya. Jadi pada prinsipnya adalah sangat penting bagi kita menolak untuk melakukan semua jenis dosa.”

(Sumber: Warta KPI TL No. 44/XII/2007; Letakkan Batu-batu Itu Pada Tempatnya, Mansor Agustus 2006 No. 101 Tahun IX).