Rabu, 21 Oktober 2015

00.46 -

Sekilas Info Filsafat Vegetaris

Makanan itu mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi keadaan semua tingkat kehidupan kita – jasmani, mental dan spiritual.


Apabila kita hidup sewajarnya, sesuai dengan hukum-hukum keharmonisan dengan alam semesta, kita tidak akan sakit baik pikiran maupun badan

Sumber pertama dari penyakit itu bukanlah zat yang ada di luar seperti bakteri dan virus, tetapi kekotoran yang ada di dalam tubuh yang disebabkan oleh sistem pencernaan dan pembuangan tidak sempurna.

Apabila terlalu banyak makanan yang bersifat asam masuk ke dalam badan, tubuh dan darah menjadi asam, limpa, hati, jantung dan ginjal yang merupakan alat-alat tubuh yang menjernihkan darah akan menjadi lemah dan mudah diserang penyakit.

Karena sampah yang beracun itu tidak dapat dibuang dengan baik, dan mengumpul di persendian-persendian, menyebabkan rhematik dan asam urat, atau racun itu akan keluar melalui kulit (jerawat, bisul, bengkak). 

Keadaan keasaman itu akan dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk ambeian, kanker, lepra, kelumpuhan, sakit ginjal dan hati, batu empedu, dan berbagai infeksi, TBC, impoten, hipertensi,dan penyakit jantung, stroke dan serangan jantung, asma dan berbagai jenis alergi lainnya.

Semua bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan untuk mengawetkannya, untuk memberi warna rasa, ditambah dengan polusi udara, minum minuman keras dan merokok, tersebarnya obat-obatan sehingga manusia banyak orang yang kecanduan olehnya dan terutama tegangan emosional yang mencekam mengakibatkan perubahan drastis kepada kelenjar endokrin – semuanya ini menambah racun kimia kepada sistem kita. Beberapa dari produk buangan dari racun-racun ini lewat ginjal dan dubur atau melalui kulit menjadi keringat. 

Tetapi banyak juga jenis racun melekat menyatu dengan sel-sel, dengan alat-alat tubuh, dengan kelenjar-kelenjar, pembuluh darah nadi dan darah balik, dan mengalir di dalam aliran darah.

Bakteri dan virus menyakiti kita hanya apabila badan itu sudah lemah sebagai akibat racun yang tertimbun di dalamnya.

Apabila sisa-sisa di dalam tubuh dan racun-racun itu tidak dikeluarkan dari badan, maka kita menjadi “toxemia” (keracunan di dalam) yang merupakan akibat dari tertimbunannya sampah metabolisme. 

Jadi bukan penyakitnya yang disembuhkan tetapi badan itu sendiri yang harus dibersihkan dari racun-racun yang tertimbun itu.

Makanan yang menghasilkan asam yang harus dihindari apabila sedang salah cerna/sakit : daging, makanan yang diputihkan seperti beras, roti putih, gula putih, manisan, kue-kue, makanan goreng yang berminyak, terlalu banyak protein, dsb. – dimakan secara berlebihan.

Makanan yang bersifat alkali yang harus ditingkatkan dalam diet: hampir semua sayur-sayuran, khususnya sayur-mayur yang berwarna hijau; kecambah (sangat baik sebagai pembersih tubuh dan penuh dengan vitamin, mineral); kedelai (penanggulangan yang baik sekali terhadap tingkat keasaman yang tinggi – paling alkali); susu, mentega; madu; buah dan sari buah yang banyak airnya – merupakan makanan yang paling mudah dicerna; kelapa (air kelapa/santannya sangat baik bagi penyakit yang disebabkan oleh asiditas); jeruk terutama jeruk purut + madu/ garam + air – untuk membersihkan darah dan menenangkan jiwa (walaupun bangsa jeruk pada dasarnya bersifat asam, tetapi di dalam pencernaan bereaksi alkali) .

Daging bukan merupakan makanan yang alamiah dan makanan sehat. Dengan memakan daging memang kita bisa hidup, tetapi begitu cepat menghancurkan badan dan mengakibatkan berbagai jenis penyakit.

Pemakan daging lebih banyak menderita sakit karena

Sesaat sebelum hewan disembelih, karena ketakutan/marah, racun rasa sakit menyebar keseluruh tubuh – tetap melekat pada daging dan kemudian meracuni sel-sel tubuh manusia yang memakannya, juga mengganggu pikirannya. 

Bahaya ketularan karena menderita penyakit. 

Daging lambat sekali perjalanannya di dalam sistem pencernaan manusia, sehingga menghasilkan zat-zat beracun dan menghancurkan sistem pencernaan kita sebelum waktunya; ketika ginjal tidak mampu lagi menanggung beban, maka asam uric yang tidak dikeluarkan itu diendapkan ke seluruh tubuh. Lalu diserap oleh jaringan otot tubuh dan kemudian mengeras seperti kristal. 

Apabila pengerasan terjadi dipersendian disebut arthritis dan rhematik. 

Apabila asam uric mengendap pada syaraf-syaraf, terjadi neuritis dan sciatica. 

Apabila sel-sel tubuh dibentuk oleh makanan yang sudah mengalami pembusukan yang terjadi pada daging hewan dimana kecenderungan nafsu-nafsu rendah, mendominasinya, jadi wajarlah pikiran itu cenderung untuk menuju ke hal-hal yang bersifat rendah. 

Daging itu merupakan makanan yang hampir tidak berserat sehingga mengakibatkan sembelit kronis.

Allah memberikan hikmat/pengetahuan/kebijaksanaan/pengertian
kepada mereka yang mempunyai disiplin untuk menahan diri terhadap makanan dan menghabiskan waktu untuk berdoa membaca firman-Nya, serta mencari kehendak-Nya. Doa, puasa dan tobat adalah obat paling baik untuk menyembuhkan zaman ini

(Sumber: Warta KPI TL No. 22/II/2006; Makanan untuk membina kejernihan pikiran, Avadhutika A nandamitra Acarya)