Jumat, 10 Januari 2020

04.46 -

Yoh 8:31-42

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Rabu, 21 Maret 2018: Hari Biasa Pekan V Prapaskah - Tahun B/II (Ungu)
Bacaan: Dan 3:14-29, 24-25, 28; MT Dan 3:52, 53, 54, 55, 56; Yoh 8:31-42


Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"

Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."

"Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi (*) kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."

Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."

Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.


Renungan


1. Siapakahbapakita sesungguhnya?

(*) Itu bukan pekerjaan kebenaran melainkan pekerjaan dosa. Mereka bukan anak-anak Allah karena kasih Allah tidak ada pada mereka. Jika mereka anak Allah, mereka pasti mengasihi Allah dan mengasihi Yesus.

Faktanya mereka memiliki tanda-tanda pekerjaan Iblis, yaitu kebencian, hasrat membunuh, dan mendustai diri sendiri. Mereka adalah anak-anak Iblis. Terlebih lagi, sesudah Yesus membukakan semua fakta ini mereka tetap tidak percaya dan tidak mendengarkan firman-Nya.

Menjadi Kristen berarti harus memercayakan diri penuh kepada Yesus yang diutus Allah untuk memerdekakan kita dari dosa. Berkeras pada keinginan, pengertian, dan cara kita sendiri membuktikan kita masih menjadi hamba dosa, milik Iblis. Siapa menjadi milik Yesus, pasti mengasihi Allah dan Yesus serta mau taat pada firman-Nya.

Siapakah “bapa” kita sesungguhnya, Allah atau Iblis, akan tampak dari perbuatan-perbuatan kita!