Minggu, 05 Januari 2020

Kej 2-3

[KGK 292*] Kesatuan yang tidak terpisahkan dari karya cipta Putera dan Roh dengan karya cipta Bapa dipratandai dalam Perjanjian Lama (Mzm 33:6; 104:30; Kej 1:2-3), diwahyukan dalam Perjanjian Baru, dan akhirnya diucapkan secara jelas dalam peraturan iman Gereja: "Hanya satu adalah Allah dan Pencipta ... Ialah Bapa, Ialah Pencipta, Ialah pengasal, pembentuk, yang oleh Diri sendiri, artinya oleh Sabda-Nya dan kebijaksanaan-Nya... mengadakan segala sesuatu" (Ireneus, haer, 2,30,9). "Oleh Putera dan Roh" yang seakan-akan adalah "tangan-Nya" (ibid, 4,20, 1). Ciptaan adalah karya bersama Tritunggal Maha Kudus.

[KGK 699#]. Tangan. Yesus menyembuhkan orang sakit (Mrk 6:5; 8:23) dan memberkati anak-anak kecil (Mrk 10:16), dengan meletakkan tangan ke atas mereka. Atas nama-Nya para Rasul melakukan yang sama (Mrk 16:18; Kis 5:12; 14:3). 

Melalui peletakkan tangan para Rasul, Roh Kudus diberikan (Kis 8:17-19; 13:3; 19:6). Surat kepada umat Ibrani memasukkan peletakkan tangan dalam "unsur-unsur pokok" ajarannya (Ibr 6:2). Dalam epiklese sakramentalnya, Gereja mempertahankan tanda pencurahan Roh Kudus ini yang mampu mengerjakan segala sesuatu.

[KGK 257#] "O Cahaya yang membahagiakan, Tritunggal dan Kesatuan asli" (LH Madah "O lux beata, Trinitas"). Allah adalah kebahagiaan abadi, kehidupan yang tidak dapat mati, cahaya yang tidak pernah pudar. Allah adalah cinta: Bapa, Putera, dan Roh Kudus

Karena kehendak bebas, Allah hendak menyampaikan kemuliaan kehidupan-Nya yang bahagia

Inilah "keputusan belas kasihan" (Ef 1:9), yang telah Ia ambil dalam Putera kekasih-Nya sebelum penciptaan dunia. "Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya" (Ef 1:5), artinya "menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya" (Rm 8:29), berkat "Roh yang menjadikan kamu anak Allah" (Rm 8:15). Rencana ini adalah "kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita sebelum permulaan zaman" (2 Tim 1:9) dan yang langsung berasal dari cinta Trinitaris. Rencana itu dilaksanakan dalam karya penciptaan, dalam seluruh sejarah keselamatan setelah manusia berdosa, dalam pengutusan-pengutusan Putera dan Roh Kudus yang dilanjutkan dalam pengutusan Gereja (AG 2-9).