Kamis, 26 Desember 2019

22.23 -

Yes 40:1-11

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
 

Penanggalan liturgi

Selasa, 10 Desember 2019: Hari Biasa Adven II - Tahun A/II (Ungu)
Bacaan: Yes 40:1-11; Mzm 96:1-2, 3, 10ac, 11-12, 13; Mat 18:12-14


Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya. 

Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! 

Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya." 

Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. 
Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya." 

Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!" 
Lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. 

(*) Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.


Renungan


1. Tuhan tahu apa yang kita alami

Tuhan tahu setiap langkah hidup kita. Kesedihan, sakit, penderitaan atau kesendirian yang kita alami pun turut dirasakan-Nya. Kasih-Nya kekal tak pernah berubah! 

Ketika kita tersesat dan kehilangan arah Dia akan menggendong dan menolong kita dengan kelembutan-Nya. Tuhan sangat peduli kesesakan yang menimpa kita sekalipun orang lain tidak mempedulikannya. Telinga-Nya mendengar setiap erangan dan jeritan kita, asal kita dengan tulus datang kepada-Nya dan merindukan-Nya, Dia bersedia menjadi Gembala kita.

Sungguh, Tuhan sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti! Sebagaimana Tuhan memperhatikan dan menyelamatkan bangsa Israel (Kel 3:7-8), demikian juga Dia sanggup menolong kita.