00.21 -
SP Yesaya
Yes 26:1-6
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Kamis, 5 Desember 2019: Hari Biasa Adven I - Tahun A/II (Ungu)
Bacaan: Yes 26:1-6; Mzm 118:1, 8-9, 19-21, 25-27a; Mat 7:21, 24-27
Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: "Pada kita ada kota yang kuat, untuk keselamatan kita Tuhan telah memasang tembok dan benteng. Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia!
(1) Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. (2) Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal.
Sebab Ia sudah menundukkan penduduk tempat tinggi; kota yang berbenteng telah direndahkan-Nya, direndahkan-Nya sampai ke tanah dan dicampakkan-Nya sampai ke debu. Kaki orang-orang sengsara, telapak kaki orang-orang lemah akan menginjak-injaknya."
Renungan
1. Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera
(1, 2) Saat keadaan aman dan segala sesuatu berjalan dengan baik, untuk berkata bahwa kita beriman dan percaya kepada Tuhan adalah hal yang mudah. Namun ketika berada dalam masalah yang berat kita lebih cenderung melihat kepada masalah itu daripada berpaling kepada Tuhan. Hal ini membuat kita lebih mendengar kepada bunyi guruh dan akan terus melihat kilatan petir. Semua ini akan melemahkan iman dan membuat kita merasa takut.
Jangan mau diperdaya oleh Iblis, sebab di dalam Tuhan Yesus "...kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Rm 8:37).
Apa pun yang terjadi dalam hidup ini, menjaga pikiran untuk selalu tinggal di dalam Tuhan Yesus Kristus serta memelihara firman-Nya dalam hati adalah dua hal yang sangat penting. Dalam perlindungan-Nya kita akan beristirahat dalam damai, bahkan melihat kuasa Tuhan bekerja untuk kita.
Mempercayai dengan sungguh bahwa Yesus Kristus adalah tempat perlindungan yang paling aman akan membuat seseorang berada dalam sebuah kedamaian yang sempurna atau ketiadaan rasa panik, sebab ia tahu bahwa Tuhan akan menjagainya. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi orang percaya untuk merasa takut dan putus asa.