Minggu, 29 Desember 2019

2 Tim 3:14 - 4:2

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Minggu, 20 Oktober 2019: Hari Minggu Biasa XXIX - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Kel 17:8-13; Mzm 121:1-2, 3-4, 5-6, 7-8; 2 Tim 3:14 - 4:2; Luk 18:1-8


Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. 

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: (*) Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.


Renungan


1. Menopang karya misi dengan doa

Pada hari ini, kita bersama Gereja universal merayakan hari Minggu Misi, Gereja menyadari bahwa pada hakikatnya, Gereja peziarah bersifat misioner sebab berasal dari perutusan Putra dan Roh Kudus menurut rencana Allah Bapa (AG 1). 

(*) Setiap anggota Gereja dipanggil untuk ikut serta dalam karya misi ini, dengan teladan hidup maupun pewartaan, dengan Sakramen-sakramen serta upaya-upaya rahmat lain, mengantar banyak orang pada iman, kebebasan dan damai Kristus, sehingga terbuka jalan yang bebas dan teguh untuk ikut serta sepenuhnya dalam misteri Kristus (AG 5).

Karya misi ini perlu ditopang dengan doa terus-menerus. Kekuatan doa merupakan daya yang dahsyat bagi pewartaan Sabda Allah. Doa yang dimaksud di sini bukan semata-mata untuk keselamatan para pewarta sabda di tanah misi, tetapi terutama untuk mengetuk pintu kerahiman Allah supaya membenarkan karya para pewarta dan menyuburkan serta mengembangkan iman umat.

Doa dan karya misi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Kita perlu menopang karya misi dengan doa, sehingga pewartaan kita memenangkan banyak jiwa dari perang dosa di tengah dunia ini.