Sabtu, 28 Desember 2019

00.59 -

1 Mak 1:10-15, 41-43, 54-57, 62-64

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Senin, 18 November 2019: Hari Biasa XXXIII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: 1 Mak 1:10-15, 41-43, 54-57, 62-64; Mzm 119:53, 61, 134, 150, 155, 156; Luk 18:35-43


Dari pada mereka itulah terbit sebuah tunas yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes putera raja Antiokhus. Ia telah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes menjadi raja dalam tahun seratus tiga puluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. 

(1A) Di masa itu tampil dari Israel beberapa ORANG JAHAT yang MEYAKINKAN banyak orang dengan berkata: “Marilah kita pergi dan mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa di keliling kita. Sebab sejak kita menyendiri maka kita ditimpa banyak malapetaka.” Usulnya itu diterima baik. 

(1B) Maka beberapa orang dari kalangan rakyat bersedia untuk menghadap raja. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian orang-orang itu membangun di Yerusalem sebuah gelanggang olah raga menurut adat bangsa-bangsa lain. Mereka pun memulihkan kulup mereka pula dan MURTADlah mereka DARI PERJANJIAN KUDUS. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat. 

Raja pun menulis juga sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang MENYETUJUI PEMUJAAN RAJA. Dipersembahkan oleh mereka korban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan. 

(1C) Pada tanggal lima belas bulan Kislew dalam tahun seratus empat puluh lima maka raja menegakkan kekejian yang membinasakan di atas mezbah korban bakaran. Dan mereka mendirikan juga perkorbanan di segala kota di seluruh Yehuda. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar korban. 

KITAB-KITAB TAURAT yang ditemukan DISOBEK-SOBEK dan DIBAKAR habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang BERPAUT PADA HUKUM TAURAT maka DIHUKUM MATI oleh pengadilan raja. 

(2) Namun demikian ada banyak orang Israel yang MENETAPKAN HATInya dan memasang tekad untuk tidak makan apa yang haram. LEBIH SUKAlah mereka MATI dari pada menodai dirinya dengan makanan semacam itu dan begitu mencemarkan perjanjian kudus. Dan sesungguhnya mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.


Renungan


1. Beriman menuntut keteguhan hati

(1ABC) Ada beberapa tokoh Israel yang sangat buta rohani. Mereka mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa yang tak ber-Tuhan guna memperkenalkan pola hidup kafir kepada orang-orang Yahudi.

(2) Namun tidak sedikit juga orang Israel yang tetap setia. Beriman menuntut keteguhan hati. Meskipun badai dan tantangan senantiasa silih berganti, hendaklah jangan menggadaikan iman hanya demi kesenangan diri.