Selasa, 01 Oktober 2019

20.24 -

Kol 1:15-20

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya



Penanggalan liturgi

Jumat, 6 September 2019: Hari Biasa XXII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Kol 1:15-20; Mzm 100:2, 3, 4, 5; Luk 5:33-39


Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. 

Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. 

Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 


Renungan


1. Kristus - Allah sejati dan manusia sejati

Kristus adalah Allah sejati, namun, Kristus juga manusia sejati. Kristus adalah yang sulung, baik bagi manusia sebagai ciptaan yang fana maupun bagi manusia sebagai yang kekal (yang dibangkitkan).

Keilahian dan kemanusiaan Kristus inilah yang menjamin kesempurnaan karya pendamaian-Nya. Karya pendamaian ini dimaksudkan agar kita hidup kudus dan tidak bercela dan tak bercacat dihadapan-Nya. Betapa berbahagianya kita, bila kita berpegang teguh pada iman dan pengharapan kita.