Selasa, 01 Oktober 2019

20.39 -

Kol 1:9-14

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Kamis, 5 September 2019: Hari Biasa XXII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Kol 1:9-14; Mzm 98:2-3ab, 3cd-4, 5-6; Luk 5:1-11


Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti BERDOA untuk kamu. Kami MEMINTA, supaya kamu menerima SEGALA (*) HIKMAT dan PENGERTIAN yang benar, untuk mengetahui KEHENDAK TUHAN dengan sempurna, sehingga HIDUPmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu MEMBERI BUAH dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.

Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. 


Renungan


1. Kehendak Tuhan: jiwa-jiwa memancarkan kemuliaan-Nya

Bagi Paulus, yang terpenting dalam hidup adalah mengetahui kehendak Tuhan. Kehendak-Nya dalam perikop ini adalah jiwa-jiwa yang memancarkan kemuliaan-Nya.

(*) Hikmat dan pengertian yang benar berkaitan dengan hati yang takut akan Tuhan (Ams 1:7), dimana hal itu didapat dari berelasi dengan benar kepada Tuhan melalui doa dan firman-Nya. 

Waktu kita memohon pengertian dan mencari kehendak Tuhan, kita perlu mengevaluasi dan merenungkan apakah pencarian kita adalah untuk diri kita semata atau supaya hidup kita menjadi layak dan berkenan di hadapan Tuhan.

Jemaat yang hidup dan bergantung pada kehendak Tuhan akan mencapai kemajuan-kemajuan rohani dalam hidupnya.