09.41 -
SP Markus
Mrk 14:12-16, 22-26
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Minggu, 3 Juni 2018: Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus - Tahun B/II (Putih)
Bacaan: Kel 24:3-8; Mzm 116:12-13, 15, 16bc, 17-18; Ibr 9:11-15; Mrk 14:12-16, 22-26
Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!"
Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.
Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, (*) Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.
Renungan
1. Tanda perjanjian kasih Allah dan manusia
(*) Ini merupakan salah satu peristiwa yang sangat luhur karena Ia membentuk Ekaristi. Tuhan Yesus menunjukkan kekuatan dan kuasa-Nya sebagai Anak Allah. Ia taat kepada Bapa dengan mempersembahkan seluruh kehidupan-Nya satu kali untuk selama-lamanya. Ini juga merupakan usaha untuk hidup dalam ketaatan dan kasih kepada Tuhan.
Tuhan Yesus mengasihi kita dengan mengorbankan tubuh-Nya dan menumpahkan darah-Nya sendiri bukan dengan tubuh dan darah hewan yang dikurbankan. Kita pun dipanggil untuk memperteguh perjanjian kasih dengan Tuhan.
Perayaan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus membantu kita untuk bertumbuh secara jasamani dan rohani. Secara jasmani, kita berdoa dan berharap supaya tetap bersatu dengan Tuhan Allah. Kita juga dibantu untuk bertumbuh secara rohani. Iman kita semakin diteguhkan karena Perjanjian kasih dan keselamatan Tuhan sungguh-sungguh terlaksana.