Rabu, 01 Mei 2019

23.36 -

Mat 1:1-16, 18-23

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Sabtu, 8 September 2018: Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria - Tahun B/II (Putih)
Bacaan: Mi 5:1-4a atau Rm 8:28-30; Mzm 13:6ab, 6cd; Mat 1:1-16, 18-23


Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,

Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud.

Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.

Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.


Renungan


1. Kelemahan, pintu masuk bagi Tuhan untuk membentuk kita

Tuhan melibatkan banyak orang untuk mempersiapkan kedatangan Putra-Nya. Mereka dipilih bukan karena mereka sempurna tetapi karena mereka mau membuka hati kepada Tuhan.

Ada beberapa nenek moyang Yesus yang dikenal dengan catatan yang kurang baik, hal ini mau mengatakan bahwa kelemahan manusiawi bukanlah halangan untuk mengikuti Tuhan. Justru melalui kelemahan ini, Tuhan membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik.

Jika saat ini kita mengalami krisis iman, yang dipicu oleh rasa frustasi karena kelemahan kita karena kita merasa tidak berharga bahkan tidak layak disebut orang beriman. Hendaknya kita berhati-hati karena situasi ini sangat rentan dimanfaatkan oleh setan untuk menjatuhkan kita.

Janganlah menyerah dengan kelemahan kita! Inilah saat bagi kita untuk bergantung pada-Nya secara total dan menyadarinya bahwa kelemahan kita adalah pintu masuk bagi Tuhan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.