00.10 -
SP Lukas
Luk 4:38-44
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Rabu, 5 September 2018: Hari Biasa XXII - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: 1 Kor 3:1-9; Mzm 33:12-13, 14-15, 20-21; Luk 4:38-44
Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon (1) demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan (2) penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan (3) melayani mereka.
Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.
Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
Renungan
1. Dipulihkan untuk melayani-Nya
Pengertian masyarakat pada saat itu, sakit menandakan daya kehidupan dalam diri seseorang tengah meredup akibat gangguan setan. Karena itu, kesembuhan orang-orang sakit digambarkan dengan keluarnya setan-setan yang selama ini “menghuni” tubuh mereka.
(1-3) Yesus menunjukkan kuasa-Nya dengan menyembuhkan ibu mertua Simon. Pulih dari sakit, dia lalu melayani rombongan Yesus. Dia sungguh tahu bersyukur, sebab setelah dilayani, dia ganti melayani orang lain.
Hal ini patut kita teladani. Jangan sampai setelah Tuhan melayani kita dengan mengabulkan permohonan kita, kita terus menyerbu-Nya dengan rentetan permintaan yang tidak ada habisnya. Anugerah yang kita terima sudah lebih dari cukup. Mulailah berterima kasih kepada-Nya dengan cara melayani Dia, juga sesama.