Kamis, 02 Mei 2019

00.20 -

Luk 4:31-37

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Selasa, 4 September 2018: Hari Biasa XXII - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: 1 Kor 2:10b-16; Mzm 145:8-9, 10-11, 12-13ab, 13cd-14; Luk 4:31-37

Selasa, 3 September 2019: PW St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: 1 Tes 5:1-6, 9-11; Mzm 27:1, 4, 13-14; Luk 4:31-37; RUybs


Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.

Di dalam rumah ibadat itu (3) ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? (1) Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: (2) "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.

Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar." Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.


Renungan


1. Kuasa dan otoritas

Setan hadir dalam rumah ibadat itu, bahkan dia mengenali Yesus (1). Kuasa perkataan Yesus bukan hanya dalam pengajaran yang benar dan berotoritas, tetapi juga mewujud dalam otoritas terhadap kuasa-kuasa gelapan. Oleh karenanya, setan sangat ketakutan dan tidak berdaya ketika dihardik oleh Yesus (2).

Setiap orang Kristen juga diurapi oleh Roh Kudus. Jika mempelajari firman Tuhan dengan baik dan benar, maka akan diperlengkapi dengan kuasa Roh untuk memberitakan firman. Tidak hanya itu, ada kuasa dan otoritas yang menyertai pemberitaan firman itu, yaitu dapat mengubah hati orang yang mendengarnya dan juga akan menempelak kuasa-kuasa gelapan yang mencoba melawan Allah dan hamba Tuhan yang diurapi-Nya.

Marilah kita memperlengkapi diri agar layak dipakai Tuhan sehingga akan banyak orang yang mendengarkan firman Tuhan dan diubahkan hidupnya.


2. Orang beriman dituntut untuk berjaga-jaga

(3) Karena dosa, manusia dikuasai oleh kegelapan. Di bawah kegelapan, orang tak dapat hidup dengan martabat yang terhormat tetapi menjadi budak setan. Oleh karena itu Yesus datang ke dunia agar orang berdosa dapat dibebaskan dari kuasa kegelapan dan dihantar masuk ke dalam Kerajaan Terang.

Diujung perjuangan-Nya, Yesus harus berkorban nyawa untuk mengalahkan maut, agar orang beriman melihat, bahwa keselamatan itu nyata dan pasti. Namun dari orang beriman dituntut untuk berjaga-jaga, dengan membangun hidup iman, moral dan sosial yang baik dan bermartabat.

Menanggapi pesan keselamatan ini, kita diajak untuk turut aktif berperang melawan kegelapan yang selalu merongrong jalan terang.