Rabu, 01 Mei 2019

05.17 -

Luk 11:15-26

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Jumat, 12 Oktober 2018: Hari Biasa XXVII - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Gal 3:7-14; Mzm 111:1-2, 3-4, 5-6; Luk 11:15-26

Jumat, 11 Oktober 2019: Hari Biasa XXVII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Yl 1:13-15; 2:1-2; Mzm 9:2-3, 6, 16, 8-9; Luk 11:15-26


Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. 

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: (1) "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.

Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.

Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."

"Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: (2) Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula."


Renungan


1. Roh jahat selalu kembali untuk menggoda

Kita mengalami betapa tidak mudahnya bertobat. Setiap kali kita membersihkan diri dari segala dosa melalui sakramen rekonsiliasi, kita selalu saja jatuh ke dalam dosa. Lagi, lagi dan lagi. 

Ya memang begitulah. Roh jahat akan selalu kembali kepada kita untuk menggoda dan membuat kita kembali jatuh dalam dosa.

Hal ini terjadi pada orang yang rajin membersihkan diri dengan mengaku dosa, apalagi bagi yang tidak pernah atau jarang mengaku dosa. Oleh karena itu, justru karena kita menyadari bahwa roh jahat selalu ingin masuk ke dalam pikiran dan perasaan kita sehingga kita mudah sekali berbuat dosa dalam perkataan dan tindakan, maka kita harus semakin sering dan tekun membersihkan diri. Bukan sebaliknya.

Kita tidak boleh berpikir: buat apa mengaku dosa kalau toh berbuat dosa lagi. Kalau kita berpikir begitu, itu sama artinya kita berpikir: buat apa mandi kalau toh badan kita kotor lagi.

Dengan pengakuan dosa, kita tidak hanya mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa kita tetapi juga mendapatkan tenaga dan kuasa untuk mengusir setan yang senantiasa ingin menggoda dan menaklukkan kita.


2. Berpikir positif

(1) Melalui peristiwa ini, Yesus mengajak orang-orang itu untuk berpikir positif dan logis serta terbuka. 

2) Saat kita lemah, kita mudah untuk berpikir negatif tentang sesama atau dengan mudah menghakimi sesama tanpa alasan yang jelas. Ini pertanda bahwa hidup kita dikuasai oleh iblis.

Melalui doa, Ekaristi dan mendengarkan Sabda-Nya, kita hidup dan berada bersama Yesus. Saat berada bersama Yesus, kita dimampukan untuk memaknai hidup secara positif lewat pikiran, perkataan dan perbuatan, untuk menerima sesama apa adanya, kekurangan dan kelebihannya sebagai berKat.