Rabu, 01 Mei 2019

02.57 -

Ef 4:1-6

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Jumat, 26 Oktober 2018:Hari Biasa XXIX  - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Ef 4:1-6; Mzm 24:1-2, 3-4ab, 5-6; Luk 12:54-59


Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.

Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, (*) satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.


Renungan


1. Gereja yang mempersatukan

Di gereja, masing-masing kita memiliki latar belakang yang begitu berbeda: keluarga kita berbeda, warna kulit, asal-usul (suku), profesi, pendidikan dan hobi, namun kita bisa berkumpul dan (*) dipersatukan dalam satu ikatan keluarga Kerajaan Allah karena Darah Kristus dan Injil.

Tugas kita adalah mempertahankan persatuan dan kesatuan di antara jemaat agar gereja tetap menjadi tempat yang hangat. Hal itu akan terwujud apabila tiap jemaat memiliki kesadaran akan dirinya, bahwa mereka bukanlah tamu atau orang asing, melainkan kawan sewarga dalam keluarga Allah (Ef 2:19). Jadi, tidak perlu adanya rayuan atau paksaan untuk mengajak terlibat dan beraktivitas di gereja.

Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kasih tanpa pandang bulu bukan dalam ucapan saja, tetapi dalam perbuatan nyata.Akhirnya, gereja bisa menjadi kesaksian dan juga sarana yang efektif untuk menjangkau jiwa-jiwa!

Tuhan Yesus memberkati.