Sabtu, 27 April 2019

Kis 3:11-26

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Kamis, 25 April 2019: Hari Kamis dalam Oktaf Paskah - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 3:11-26; Mzm 8:2a, 5, 6-7, 8-9; Luk 24:35-48)


Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo.

Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, (1A) mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. 

Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.

Dan (1B) karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.

Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.

(2) Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.

Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.

Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. 

Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.

Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. 

Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."



Renungan


1. Pintu pertobatan

(1AB) Petrus mengarahkan perhatian orang banyak kepada sumber kuat-kuasa yang dimilikinya, yaitu Allah, kepada siapa orang-orang itu telah lama menyampaikan doa-doa mereka, namun barangkali tidak pernah mengalami perjumpaan dalam jalan yang memberikan hidup.

(2) Suatu perjumpaan dengan Allah hanya mungkin dapat terjadi lewat “pintu sempit pertobatan". Pintu pertobatan membuka jalan bagi kita kepada kepenuhan hidup. 

Kita pun adalah para pewaris janji-janji perjanjian yang sama, mengalami godaan-godaan yang sama, dan membutuhkan pertobatan yang sama pula. 

Lalu apa yang harus kita lakukan? Kita harus melakukan pertobatan dan kembali – lagi dan lagi – kepada Yesus, sumber kuat-kuasa dan penyegaran bagi diri kita. Allah itu baik dan mahapengampun, Ia tidak akan meninggalkan kita!

Tuhan Yesus memberkati.