Rabu, 22 Maret 2017

17.54 -

Tuhan menyadarkan dosa saya

Suatu hari saya menghadiri sebuah presentasi MLM dan saya dikenalkan dengan seseorang (X) oleh teman saya. X menanyakan agama dan saya sudah punya anak berapa.

 Saya jawab bahwa saya beragama Katolik dan belum mempunyai anak, karena satu setengah tahun yang lalu keguguran.

X bercerita bahwa istrinya pernah keguguran 9 x dan X bermaksud menceraikan istrinya. Rencana ini tidak jadi dilaksanakan karena saat ini istrinya hamil tujuh bulan. 

Kehamilannya berkat dipijat beberapa kali oleh seorang buta yang berumur 145 tahun (A). X menyarankan saya ke A, mungkin mengalami mujizat yang sama.

Kira-kira tiga minggu kemudian, saya membuat janji dengan X untuk mengantar saya ke tempat A. Sesampainya di sana, saya ditanya permasalahan saya. 

Lalu saya menjelaskan bahwa lebih dari lima tahun saya mengalami pendarahan dan satu setengah tahun yang lalu saya mengalami keguguran. 

Kata A: "Tidak perlu takut dan kuatir, semuanya dapat diatasi dan disembuhkan." Saya dipijat selama dua jam. X bertanya: "Kok lama pijatnya, biasanya hanya setengah jam. Ada apa mbak?" 

Jawab saya: "Kata A, di dalam tubuh saya ada banyak sekali cacing pita dan kelabangnya. Besok pagi akan keluar pada waktu mandi."

Ternyata benar kata A, ketika mandi dan buang air kecil keluar segumpal cacing yang masih hidup dan di bak mandi ada kelabang yang panjangnya 15 cm. 

Lalu saya telpon A, A mengatakan agar saya datang lagi ke sana untuk dipijat agar semuanya bersih. Selama tiga bulan, segala yang dikatakan A saya lakukan, termasuk memanggil pak Modin dan selamatan di rumah saya. Dan menanam bunga gading dan kenanga pada keempat sudut rumah saya. 

Suami saya setiap hari marah-marah karena melihat kelakuan yang aneh setelah saya berkenalan dengan A.

Beberapa hari kemudian, adik ipar ibu saya (B) mengalami stroke. Saya mendoakannya dan bercerita tentang A dan meyakinkan bahwa A banyak menyembuhkan berbagai macam penyakit biasa maupun akibat guna-guna. 

Lalu kami pergi ke tempat A. Sepulangnya dari A, sepanjang perjalanan istri B (C) marah-marah dan mencaci maki saya, katanya: "Kenapa kamu percaya pada dukun dan perewangannya?"

Keesokan harinya C bercerita kepada kakak saya (D). D menegur saya, katanya: "Percuma saja kamu rajin pelayanan, berdoa dan ke gereja. Ternyata kamu tidak bermoral dan menyesatkan orang lain. Kamu bodoh, mau-maunya diperbudak Iblis. Bertobatlah! Temui Romo dan akukanlah dosamu! Agar kamu dibersihkan dari segala dosa dan kuasa-kuasa kegelapan. Jangan menerima komuni saat misa!"

Sore hari sepulang kerja, saya mengikuti misa. Sesudah misa saya menemui romo dan mohon kepada romo untuk pengakuan dosa. Selesai pengakuan dosa, saya berdoa dan menangis. Saya bersyukur bahwa Tuhan masih memberi perlindungan kepada saya, Dia mengingatkan kesalahan saya melalui D sehingga saya boleh berjalan di jalan yang benar.

Ini adalah hadiah Natal 2013 yang terindah bagi saya, Dia telah menyadarkan kesalahan yang saya lakukan. Saya mohon dukungan doa agar tidak terjebak dan diperbudak lagi oleh kuasa kegelapan. 

Maksud saya, marilah kita saling mendoakan agar kegiatan rohani kita tidak sia-sia, karena kita sudah berjaga-jaga dan tidak terjebak oleh siasat musuh.

Sadarlah dan berjaga-jagaiah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh. (i Vet 5:8-9)

(Sumber: Warta KPI TL No. 122/VI/2014).