18.22 -
*K Doa*
Kuasa doa
Saya bekerja di sebuah MLM yang bergerak di bidang minuman kesehatan dan cream kecantikan. Up Line tertinggi saya berada di Singapura, sedangkan semua transaksi di Surabaya melalui X, seorang pemuda belia.
Hubungan saya dengan X baik sekali sehingga saya menganggap X seperti anak saya sendiri karena dia sebaya dengan usia anak saya.
Ada sebuah kasus yang terjadi antara saya dan X. Tanggal 16 Mei 2014, saya mendapatkan downline baru dan saya juga membeli barang, transaksi itu dibantu oleh X dengan menggunakan kartu kredit saya.
Tanggal 22 Mei 2014, X datang ke rumah mengatakan bahwa telah menggunakan kartu kredit saya sebesar 70 juta. Mendengar perkataannya saya hanya mengatakan bahwa X harus membayar tanggal 19 Juni 2014, karena saya harus membayar ke bank tanggal 20 Juni 2014.
Pertengahan Juni, saya merasakan firasat yang kurang enak, ternyata firasat itu benar, X tidak membayar tagihan, bahkan dia tidak dapat dihubungi seperti biasanya.
Lalu saya menghubungi kantor MLM tempat saya bergabung, saya menanyakan alamat X, saya minta semua bukti transaksi yang melalui kartu kredit saya oleh X dan semua bukti penerimaan barang.
Ternyata semua transaksi fiktif, penerima barang ditanda tangani oleh X sendiri, pengiriman barang dari rumah tunangannya, semua nama pembeli fiktif.
Menghadapi kasus ini saya lebih giat berdoa Koronka dan Novena Tiga Salam Maria. Didalam doa, saya mohon pengampunan untuk X dan memohon agar X diberkati sehingga X dapat segera menyelesaikan kasus ini dengan sebaik-baiknya.
Berkat doa, saya memperoleh roh kesabaran, dan saya percaya bahwa Tuhan melindungi saya dari orang-orang yang mau mencelakai saya.
Akhirnya, saya dapat berjumpa dengan X, bahkan berkat pertolonganNya, X mau membuat surat penyataan bahwa akan melunasi hutangnya sebelum tanggal 31Agustus 2014. Jika janjinya tidak tepat, dia bersedia dibawa ke jalur hukum.
Puji Tuhan, X mulai mencicil hutangnya 10 juta, lalu 5 juta lagi. Tanggal 31 Agustus 2014 komunikasi saya dan X mulai lancar. Karena hutangnya belum lunas, maka tanggal 2 September 2014 saya memanggil X ke rumah untuk membuat surat pernyataan yang terakhir.
Karena sudah berbulan-bulan kasus ini tak kunjung selesai, maka saya mengajukan KTA untuk menutupi "card yang lubang besar", tetapi permohonan itu ditolak karena faktor usia.
Teman saya juga membantu untuk meminjam uang ke Up Line yang di Singapura, tetapi tidak ada jawaban. Karena tidak ada jalan keluar saya berencana untuk tidak membayar hutang ke bank dengan resiko nama baik hancur dan dicari terus oleh Debt Collector, karena saya memang benar-benar tidak mempunyai uang.
Sebelum hal ini terjadi, saya ke polsek Sukomanunggal untuk mencari info mengenai kasus ini, tetapi saya dianjurkan ke Ngesong. Ternyata Mabespolri-lah yang menangani kasus kartu kredit, di sini saya bertanya banyak tentang kasus ini.
Sesampainya di rumah, tiba-tiba saya ingin segera melihat HP, ternyata ada sms dari X yang mengatakan bahwa X sudah membayar lunas semua hutangnya. Membaca berita itu, saya langsung sujud syukur, saya benar-benar merasakan kasih Tuhan yang luar biasa.
Sungguh mujizatnya nyata, Dia berikan yang terbaik bagi anak-anakNya, pertolongan-Nya tidak pernah terlambat. Dia telah menyentuh hati X sehingga X melakukan kewajibannya dan Dia juga tidak menghendaki cara-cara dunia dalam menghadapi suatu kasus.
(Sumber: Warta KPI TL No. 125/IX/2014)