Jumat, 24 Maret 2017

18.57 -

Merasakan jamahan Tuhan

Pada tanggal tanggal 30 Desember 2012 - 1 Januari 2013 lingkungan saya mengadakan ziarah rohani ke Jawa Tengah. Karena ingin memberikan kegembiraan di hari ulang tahun ibu saya (31 Desember), maka saya mengajaknya untuk ikut ziarah rohani ini. 

Pikir saya agar beliau tidak jenuh dengan kegiatan rutin setiap hari, yaitu merawat nenek dan ayah saya yang sakit, selain itu ibu saya juga ikut mengasuh cucunya yang masih bayi dan TK.

Ibu saya beragama Kristen Bethany, meskipun demikian beliau mau juga berdoa di gua Maria, bahkan beliau juga ikut beribadah di Gereja Katolik yang berada di Ambarawa. Pada saat berdoa Bapa Kami,saya merasakan ada sesuatu yang terjadi pada ibu saya. 

Jadi, pada saat salam damai, saya tidak mau mengganggunya dengan memberi salam damai. Sedangkan anak saya yang belum mengerti, mengejutkan neneknya dengan memberi salam damai. 

Setelah selesai misa, ibu saya bercerita bahwa pada saat berdoa Bapa Kami, telapak tangan kirinya terasa berat karena ada salib perak, ada corpusnya yang terikat pada rantai. Pada saat itu beliau sangat bersukacita karena merasa dikasihi Tuhan. 

Pada saat malam pergantian Tahun Baru, rombongan kami berada di sebuah restoran untuk makan malam. Di sana kami dihibur dengan berbagai macam lagu. 

Pada saat Galan, anak Ibu Inneke menyumbangkan suara emasnya, suasana makan malam menjadi lebih meriah lagi. 

Di sana juga dibagikan berbagai macam hadiah dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pihak restoran. Pada saat MC mengatakan: "Siapa yang mau hadiah?" Ibu saya dengan boneknya maju ke depan bersamaan dengan seorang ibu lainnya. 

MC bertanya: "Makanan favorit restoran ini apa?" Karena ibu saya tidak bisa menjawab makanan khas Jogya maka beliau diam saja, tetapi rombongan satu bis menjawab: "Rawon." 

Meskipun demikian pihak restoran tetap memberi hadiah blender kepada ibu saya karena ibu saya lebih tua dibandingkan ibu yang lainnya itu. 

Saya sungguh bersyukur atas hadiah yang diberikan Tuhan pada ibu saya. Bukan blender yang terutama tetapi jamahan Tuhan pada saat berdoa Bapa Kami. 

(Sumber: Warta KPI TL No.105/I/2013).



Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau,

yang berhasrat mengadakan ziarah!



(Mzm 84:6)