Kamis, 02 Maret 2017

22.37 -

Apakah iman itu?



Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat . Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibr 11:1, 3, 6).

Yesus telah bangkit dari kematian-Nya untuk membebaskan manusia dari dosa. Dulu untuk mendamaikan si pendosa dengan Allah, imam mempersembahkan korban lembu/domba jantan sebagai penebusan dan silih atas dosa-dosa pendosa.

Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Sebab tidak mungkin darah lembu/domba jantan menghapuskan dosa/menguduskan mereka yang najis (Ibr 10:1, 4; 9:13)

Tapi sekarang, bukan lembu/domba yang dipersembahkan, tetapi diri Yesus sendiri sebagai Anak Domba Paskah yang mendamaikan seluruh manusia pendosa dengan Allah.

Kita telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat dapat dimiliki oleh semua orang, jika mereka percaya pengorbanan Yesus di kayu salib (1 Ptr 1:18-19)

Baptisan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah oleh kebangkitan Yesus Kristus (1 Ptr 3:21). Jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yoh 3:5) – persyaratan awal menuju keselamatan dalam Yesus Kristus, namun belum merupakan jaminan untuk sampai ke tempat perjamuan kudus.

Saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, kita dipindahkan dari kegelapan kepada terang, kita banyak menderita dalam perjuangan yang berat, supaya sesudah melakukan kehendak Allah, memperoleh apa yang dijanjikan itu (Ibr 10:32, 36).

Bergembiralah ketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan untuk membuktikan kemurnian iman kita, yang bertujuan keselamatan jiwa (1 Ptr 1:6-7,9). Karena kuasa ilahi-Nya menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.

Oleh karena itu kita harus sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara dan semua orang kepada iman kita (2 Ptr 1:3, 5-11).

Orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya (Ibr 10:38). Jika kita sengaja berbuat dosasesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenarankematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan (Ibr 10:26-27).

Setiap orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka; yang namanya tidak ditemukan tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilempar ke dalam lautan api (Why 20:12, 15). 


Anak Domba bersama-sama dengan mereka yang didahinya tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya (Why 14:1).

Marilah kita melakukannya dengan mata tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia (Ibr 12:2).

(Sumber: Warta KPI TL No. 24/IV/2006).



Dalam hidup ini ada yang tidak bisa kita ubah, misalnya kita tidak bisa memilih orang tua. 


Tetapi dengan kekuatan imankita bisa berubah menjadi lebih baik dalam kelakuan/karakter hidup kita sehari-hari dengan kebijaksanaan TuhanIman adalah anugerah yang tidak disadari.



Orang yang mempunyai iman - akhirnya mempunyai harapan – percaya akan kasihSebesar apapun kesulitan yang dialami tidak akan memisahkan diri dengan Tuhan (tidak menyalahkan Tuhan). 



Serahkan hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nyadan Ia akan bertindak (Mzm 37:5)


Pencoban-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasayang tidak melebihi kekuatan manusiaPada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Kor 10:13). Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat 28:20).

Kunci untuk mendapat berkat dari Tuhan – bekerja sama dengan Tuhan dan sesama untuk dibagikan . Contoh: sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan ... (Luk 5:4-11). 

Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja ... takkan ada yang mustahil bagimu (Mat 17:20).

Dalam hidup ini selalu ada pengaruh negatif seperti air kopi (keruh karena dosa/sering berbuat tidak benar di mata Tuhan/mengaku beriman tapi tidak memiliki iman). Jika air kopi itu dituangi air putih terus menerus, maka akan menjadi jernih. Demikian juga dengan hati kitasetiap kali dimasuki hal yang baik (firman), lalu sadar dan bertobat. Hal ini tidak boleh berhenti (harus terus menerus) agar hati kita betul-betul bersih dan dapat menjadi pelaku firman

Ada 7 kekuatan untuk mewujudkan iman
1. Kekuatan mimpi – mimpi yang positif. 
2. Kekuatan perjuangan – harus mempunyai Doa – Usaha – Iman – Tabah hati. 
3. Kekuatan pengulangan – belajar terus/didengarkan supaya tidak hilang. 
4. Kekuatan fokus – perhatian pada komitmen – buah-buah rohani diberikan pada semua orang. 
5. Kekuatan pembelajaran – mau terus belajar secara positif pada orang yang dapat memberikan. 
6. Kekuatan pikiran – belajar berpikir positif meskipun mengalami suatu yang negatif. 
7. Kekuatan cinta – kekuatan ini dapat bersinar mengubah dunia. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 28/VIII/2006: Renungan KPI TL 6 Juli 2006, Rm Lulus Widodo, Pr.).


Siapa pun yang ingin percaya, memerlukan hati yang siap mendengarkan. Dengan berbagai cara, Allah menghubungi kita

Dalam setiap perjumpaan manusiawi, dalam setiap pergerakan alam, dalam setiap kejadian kebetulan, dalam setiap tantangan, dalam setiap penderitaan, ada pesan yang tersembunyi dari Allah untuk kita

Bahkan Allah berbicara lebih jelas ketika Ia berpaling kepada kita dalam Sabda-Nya atau dalam suara hati kita. Dia menyapa kita sebagai sahabat

Oleh karena itu, seharusnyalah kita menanggapi Dia sebagai sahabat, mengimani dan mempercayai Dia sepenuhnya, belajar memahami dengan lebih baik, serta menerima kehendak-Nya tanpa syarat.

Ada tujuh ciri tentang iman:

1. Iman adalah suatu rahmat cuma-cuma yang kita terima saat kita dengan sungguh-sungguh memohonkannya.

2. Iman merupakan kekuatan adikodrati yang mutlak diperlukan jika ingin mencapai keselamatan.

3. Iman menuntun kehendak bebas dan pemahaman yang jelas dari seseorang ketika kita menerima undangan Ilahi.

4. Iman merupakan kepastian mutlak karena Yesus yang menjaminnya.

5. Iman tidaklah sempurna kecuali jika mengarah pada cinta kasih aktif.

6. Iman bertumbuh saat kita semakin cermat mendengarkan sabda Tuhan dan memasuki hubungan yang khusus dengan Dia dalam doa.

7. Iman memberi kita kesempatan untuk mencicipi kegembiraan sorgawi.

Iman tidak dibutuhkan saat kita berpikir bahwa kita mampu melakukannya dengan kekuatan kita sendiri (Joseph Garlingen).

(Sumber: Warta KPI TL No.118/II/2014 » Apakah iman itu?, majalah rohani Kuasa Doa Vol 8 No. 11, Januari 2014).