19.56 -
*Hidup rohani*
Hidup baru dalam Roh Kudus
Sejak kecil saya sudah dibaptis, dan secara rutin saya juga rajin ke gereja. Ketika Kitab Suci berada di brankas, suami saya bertanya: “Mengapa kamu masukkan Kitab Suci di brankas?” Jawab saya: “Kitab Suci itu kudus, buku itu adalah harta yang tak ternilai harganya.”
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman. Orang benar akan hidup oleh iman (Rm 1:16-17).
Sejak menikah saya ditugasi keluarga suami saya untuk mengurusi tiga pabriknya. Resminya saya bekerja dari jam enam pagi sampai jam duabelas malam, kadang-kadang sampai di rumah pada saat fajar sudah menyingsing. Saya benar-benar dua puluh empat jam wanita karier, meskipun saya tertidur, mata saya masih terbuka. Jika saya sudah memutuskan sesuatu, saya sangat suka berjuang sampai hal itu berhasil.
Rumah saya luasnya hampir empat ribu meter persegi, dua tingkat. Orang luar melihat rumah itu begitu wah dan nyaman dihuni. Di pekarangan, saya dirikan rumah untuk tempat tinggal pembantu saya.
Setelah tiga puluh tahun bekerja, dia berpamitan: “Bu, saya mau keluar, mau tinggal di rumah sendiri, walaupun kecil.”
Ketika tidak ada pembantu, rumah itu bagaikan penjara. Untuk menyalakan atau mematikan lampu saja, dibutuhkan waktu satu jam, apalagi kalau harus membersihkan seluruh rumah.
Pada tahun 1990, ada seorang sahabat saya (A) yang memberi Kitab Suci pada saya. Saya sangat marah padanya dengan mengatakan: “Kamu jangan sok-sok ya!”
Jawab A: “Berterimakasihlah kepada Tuhan, hari ini aku ke rumahmu karena Tuhan yang menyuruh.” Mendengar hal itu saya bertambah marah, kata saya: “Jangan sembarangan membawa nama Tuhan.”
Pada saat itu saya berpikir bahwa secara ekonomi saya lebih mampu membeli Kitab Suci daripada A, karena A masih mengikuti kakaknya.
Melalui membaca Kitab Suci itu, Tuhan membuka mata rohani saya. Akhirnya saya bertobat, saya menangis sambil berkata: “Tuhan ampuni aku, Engkau begitu mengasihiku. Aku lari terus mencari apa yang aku cari, tetapi Engkau terus mengikuti aku dan menangkap aku melalui seseorang yang sangat sederhana.”
Pada suatu hari datanglah seorang sahabat saya (B) mengajak saya pergi ke persekutuan doa. Kata saya: “Apa pula itu? Saya setiap Minggu sudah ke gereja.” Jawab B: “Sangat kurang.” Mendengar kata-kata itu saya marah.
Dengan tak jemu-jemunya B mengajak saya untuk datang ke persekutuan doa. Akhirnya saya berpikir: “B orang baik, coba aku ikut aja.”
Saat firman Tuhan ditabur dan diulas, saya rasanya ditampar oleh kebenaran firman tersebut. Hal ini terjadi karena B selalu mendoakan saya sehingga Roh Allah bekerja secara luar biasa, dan terang Kristus-lah yang kelihatan.
Pada tahun 1999, dalam sekejap saya hampir kehabisan semua harta benda saya. Hal ini terjadi karena saya terlalu banyak invest di Timor-Timur. Sejak Timor Leste merdeka, kantor cabang di sana diambil, semua benda, tanah dan gudang.
Sebagai manusia biasa yang masih punya perasaan, saya menangis sambil berkata: “Sejak aku menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, aku tidak kekurangan sesuatu apapun. Tetapi mengapa hal ini terjadi pada saat aku mengasihi Engkau secara pribadi?”
Ada seorang sahabat saya (C) menelpon: “Saya jemput ya … ke persekutuan doa.” Dalam hati saya berkata: “Apa perlunya ke persekutuan doa.”
Tetapi tiba-tiba saya menyetujui dijemput oleh C, pikir saya: “Daripada menangis sendirian di rumah, lebih baik ikut aja ke persekutuan doa.”
Sesampainya di sana, kami diajar sebuah lagu baru, yaitu lagu Pelangi Kasih.
Ketika mendengar dan membaca lirik lagu itu, Tuhan membuka hati saya, saya menangis dan menangis sambil berkata dalam hati: “Tuhan, Engkau sungguh luar biasa. Saat ini Engkau sedang membentukku, sedang merendaku. Aku percaya, pada saat Engkau merenda … memang sakit rasanya karena tusukan jarum. Tetapi aku siap Tuhan, aku mau taat dan tidak berontak, terjadilah menurut kehendak-Mu sehingga aku menjadi sulaman yang indah.”
Apa yang kau alami kini mungkin tak dapat engkau mengerti.
Cobaan yang engkau alami tak melebihi kekuatanmu.
Tangan Tuhan sedang merenda suatu karya yang agung mulia.
Saatnya ‘kan tiba nanti kau lihat pelangi kasih-Nya.
Sebelum berangkat ke Amerika, anak saya ingin berwisata ke tanah Toraja melihat pemandangan dan adat istiadat di sana. Pada saat transit dan berjalan-jalan di kota Makasar, tiba-tiba terdengar suara: “Bukalah cabang di sini.”
Lalu saya menelpon suami saya. Jawab suami saya: “Kamu survey. Kalau memang bagus kita invest di sana.”
Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran. Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang (Yoh 16:13).
Ternyata … sebelum kejadian tahun 1999, Tuhan sudah menyiapkan jalan ke luar terhadap masalah yang akan saya hadapi, tetapi saya kurang peka dengan rancangan-Nya. Hanya masalah saja yang saya lihat pada saat itu.
Akhirnya kami membuka cabang di Makasar. Setahun kemudian usaha itu berkembang dengan pesat sehingga kami bisa memenuhi seluruh kebutuhan keluarga kami.
Di sinilah saya melihat karya agung-Nya yang luar biasa dalam kehidupan keluarga kami, yaitu keselamatan kekal baik di dunia maupun dunia akan datang bagi keluarga kami.
Dengan kejadian ini, saya menjawab panggilan Tuhan dan memutuskan untuk benar-benar bertobat, tidak lagi melekat dengan harta dunia.
Hal inilah yang memampukan saya untuk bersaksi kepada setiap sahabat saya pada saat mereka terpuruk dalam usahanya, saya dapat merasakan perasaan mereka, saya juga menceritakan bagaimana proses berjuang dan bangkit bersama Kristus.
Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah (2 Kor 1:3-4).
Agar kita sungguh-sungguh dapat hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan maka kita harus meninggalkan manusia lama, caranya:
a. Mematikan segala sesuatu yang duniawi dengan bantuan Roh Kudus.
b. Membuang marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulut.
c) Menanggalkan manusia lama dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Jika kita melakukan ketiga hal di atas, maka damai sejahtera sejati akan menjadi milik kita, damai itu tidak seperti yang diberikan oleh dunia (Yoh 14:27).
Selain itu kita dapat merasakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, kasih-Nya begitu besar bagi setiap orang yang mengasihi-Nya (Rm 8:28).
Sesudah menjadi manusia baru/ciptaan baru, kita harus hidup sungguh-sungguh melekat di dalam kasih Allah, caranya:
A. Memikirkan perkara yang di atas
Setelah kita disatukan dengan Kristus, bersama kematian-Nya maka pikiran dan hati kita harus sesuai dengan pikiran dan perasaan Kristus (Flp 2:5), makanan kita ialah melakukan kehendak-Nya (Yoh 4:34).
B. Harus mau berubah
Mengapa terjadi pertengkaran di rumah atau di komunitas? Karena kita memakai kacamata duniawi, selalu mencari kesalahan dan kekurangan orang lain.
Sebagai orang percaya seharusnya kita mengalami transformasi, kita tidak lagi melihat kelemahan dan kekurangan orang lain, tetapi kita berjuang menerima orang lain apa adanya, seperti Kristus menerima kita apa adanya.
Marilah kita bertobat dengan terus-menerus memperbaharui manusia rohani kita sehingga kita bisa memperoleh kemenangan.
Supaya kita sungguh-sungguh bisa hidup dalam kebenaran, maka kita harus mengundang Roh Allah dalam hidup kita.
Caranya:
1. Mempunyai hubungan yang intim dengan Allah. Tetapi seringkali kita salah dalam berdoa, isi doa kita hanya doa perintah saja. Jika doa tersebut tidak terkabul, kita marah, sedih dan kecewa.
Seharusnya doa tersebut berupa percakapan: ada saatnya berbicara, ada saatnya mendengar. Jika kita melakukan hal ini, maka Roh Kudus akan menuntun kita pada saat kita melayani orang yang bermasalah sehingga mereka menemukan jalan keluar dan mengalami Allah yang hidup.
Jadi, kita berdoa bukan saat kita berjemaah saja tetapi harus setiap detik dalam kehidupan kita.
2. Membaca kitab Suci setiap hari, minum pil kebenaran agar dapat mengerti kehendak Allah.
C. Harus menjadi pelaku firman.
Orang yang sudah bertobat mematahkan rantai kejahatan dengan kebaikan (berbuat baik kepada orang yang membencinya, berdoa bagi orang yang mencacinya - Luk 6:27-28) dan mempunyai karunia murah hati (tidak pernah menuntut tetapi selalu memberi, mempunyai kasih yang melimpah).
Marilah kita belajar dari Kol 3:1-17
[1-2] Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk disebelah kanan Allah. (A) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi
» Apakah kita bisa memikirkan perkara yang di atas dan yang di bumi pada saat yang bersamaan? (Bdk. Mat 6:24). Kalau kita memikirkan masalah dunia terus-menerus maka kita akan selalu mengalami kebingungan.
Misalnya masalah keuangan yang Senin Kamis. Jadi, bawalah permasalahan dalam doa serta lebih giat lagi berusaha dan bekerja. Jika Tuhan dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rm 8:31).
[3-10] Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Karena itu (a) matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup didalamnya. Tetapi sekarang, (b) buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah (c) menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Karena itu (a) matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup didalamnya. Tetapi sekarang, (b) buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah (c) menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Dan telah mengenakan manusia baru yang (B) terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya
» Kalau kita tidak mengimani sebagai manusia baru, kita akan kembali kepada manusia lama, kepada kenangan kenikmatan, sehingga kita memutuskan: “Enak jadi orang dunia, hidupnya nikmat, dari pada jadi orang Kristen harus menyangkali diri dan memikul salib setiap hari.” (Bdk. Kel 16:2-3).
» Kalau kita tidak mengimani sebagai manusia baru, kita akan kembali kepada manusia lama, kepada kenangan kenikmatan, sehingga kita memutuskan: “Enak jadi orang dunia, hidupnya nikmat, dari pada jadi orang Kristen harus menyangkali diri dan memikul salib setiap hari.” (Bdk. Kel 16:2-3).
[11] Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbara atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu
» Setiap saat Tuhan memanggil nama kita, apakah kita mendengarkan perkataan-Nya? (1 Sam 3:10). Saat kita bernafas, berpikir, berkata-kata, bertindak dan memutuskan sesuatu, apakah semuanya di dalam Kristus? Posisi kita di mana? Manusia lama atau manusia baru yang sudah berada di dalam kemenangan Kristus. Keputusan di pihak kita!
» Setiap saat Tuhan memanggil nama kita, apakah kita mendengarkan perkataan-Nya? (1 Sam 3:10). Saat kita bernafas, berpikir, berkata-kata, bertindak dan memutuskan sesuatu, apakah semuanya di dalam Kristus? Posisi kita di mana? Manusia lama atau manusia baru yang sudah berada di dalam kemenangan Kristus. Keputusan di pihak kita!
[12-17] Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah Bapa kita.
» Dengan adanya persekutuan doa, kita dapat memahami ajaran tentang kebenaran, asas-asas pokok dari pernyataan Allah, maka sudah seharusnya kita mengajar.
Kita mengajar bukan karena kita hebat/pintar, kita menegur bukan karena benci tetapi karena Allah telah lebih dulu mengasihi kita sehingga kita pun harus saling mengasihi sesama agar sesama juga mengalami keselamatan kekal.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah Bapa kita.
» Dengan adanya persekutuan doa, kita dapat memahami ajaran tentang kebenaran, asas-asas pokok dari pernyataan Allah, maka sudah seharusnya kita mengajar.
Kita mengajar bukan karena kita hebat/pintar, kita menegur bukan karena benci tetapi karena Allah telah lebih dulu mengasihi kita sehingga kita pun harus saling mengasihi sesama agar sesama juga mengalami keselamatan kekal.
Proses perubahan orang percaya terjadi jika kita senantiasa
1. menumbuhkan karakter Kristus (belas kasihan, murah hati, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, mengampuni dan kasih)
2. menerapkan tingkah laku mulia (menyanyikan mazmur, dan puji-pujian, nyanyian rohani, dan mengucap syukur kepada Allah dalam hati).
1. menumbuhkan karakter Kristus (belas kasihan, murah hati, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, mengampuni dan kasih)
2. menerapkan tingkah laku mulia (menyanyikan mazmur, dan puji-pujian, nyanyian rohani, dan mengucap syukur kepada Allah dalam hati).
(Sumber: Warta KPI TL No.113/IX/2013 » Renungan KPI TL tgl 12 September 2013, Ibu Caecilia Rani)