15.09 -
*Hidup rohani*
Jemaat Efesus
Ishak memiliki kecerdasan rohani yang luar biasa, ia tidak menggali sumur-sumur baru tetapi mengambil apa yang sudah disediakan Tuhan lewat Abraham, ayahnya (Kej 26:15-18). Lambang kekayaan waktu itu selain hewan adalah sumur.
Kita pun dapat memiliki kecerdasan rohani seperti Ishak. Karena Tuhan sudah memberikan kekayaan yang luar biasa kepada kita, melalui firman-Nya, sudah disediakan oleh Yesus (Mat 6:33 – Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu). Jadi kita tidak perlu seperti orang Perjanjian Lama menggali sumur baru (mencari).
Alkitab adalah sebuah buku manual/panduan/sebuah sumur untuk mendapatkan semua janji Tuhan. Jika kita hanya katam saja, maka kita tidak dapat menikmati janji Tuhan.
Tetapi jika kita membaca firman-Nya, berdoa dan percaya bahwa kita telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepada kita (Mrk 11:22-24).
Jadi ketika membaca firman, kita harus memohon kepada Allah, agar Allah mau mewahyukan diri-Nya secara pribadi kepada kita; sejauh itu pula kita akan mengenal Dia.
Pewahyuan itu akan diperkaya oleh apa yang Tuhan sediakan dari apa yang kita miliki dan hal itu dapat pakai untuk memberkati orang lain.
Wahyu artinya membuka atau menyingkapkan pernyataan rencana-rencana Allah yang tersembunyi (Dan 2:29; Am 3:7; Bdk. Rm 16:25).
Marilah kita menggali kekayaan yang Tuhan berikan kepada jemaat di Efesus (Why 2:1-7):
[1] "Tuliskanlah kepada malaikat (1) jemaat di Efesus: (2) Inilah firman dari Dia, (A) yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan (B) berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
» (1) Efesus adalah ibukota propinsi Asia jajahan kekaisaran Romawi. Kota ini adalah suatu kota pelabuhan yang besar, termasyur oleh sebab kuil Artemis. Jemaat Kristen di sana didirikan oleh Paulus (Kis 19).
(2) Yesus Kristus memperkenalkan diri sebagai
(A) Zaman dulu, koin mata uang Roma mempunyai dua sisi yang pertama gambar kaisar yang berkuasa pada saat itu dan sisi yang lain bergambar tujuh bintang (simbol alam semesta) - pandangan orang Romawi sebelum menjadi Kristen. Jadi, kaisar adalah penguasa alam semesta.
Kristus adalah penguasa seluruh alam semesta. Sebagai anak-Nya, kita pun mewarisi kuasa untuk menaklukkan bumi dan segala isinya; di dalam Kristus kita lebih dari seorang pemenang (Kej 1:28; Rm 8:37).
Jika kita bisa mengenal Dia sebagai Tuhan/penguasa alam semesta, maka otoritas/wibawa akan diangkat oleh Tuhan di dalam kehidupan ini. Sehingga kita masing-masing mampu menaklukkan segala sesuatu (di dalam Kristus kita lebih dari seorang penakluk (Rm 8:37; pemenang – bisa menang, bisa kalah; penakluk - selalu menaklukkan segala sesuatu).
Jadi, jika kita mendengarkan firman-Nya, dan jiwa kita percaya pada wahyu-Nya, maka akan berdampak dalam kehidupan kita.
Misalnya: ketika membaca/mendengar bahwa Yesus adalah seorang penyembuh, lalu jiwa kita percaya dan mengikuti pewahyuan itu, maka kita akan menikmati kesembuhan. Jadi, berkat atau kutuk, kita sendirilah yang menentukan.
(B) Kaki dian simbol dari gereja (Why 1:20). Yesus Kristus yang sudah dimuliakan dekat kepada jemaat-Nya .
[2-3] Aku tahu segala pekerjaanmu: (A) baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa (B) engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
» orang yang mau maju dalam kehidupan rohani akan bekerja keras karena mereka mengerti bahwa Tuhanlah yang akan memberikan kekuatan padanya.
Orang yang kepahitan/kecewa, biasanya malas melakukan hal-hal rohani (Mat 25:24). Mereka seringkali menghabiskan banyak waktu hanya untuk kepentingan diri sendiri saja tanpa merasa berdosa. Dan seringkali mereka berkata: “Tidak ada keseimbangan hidup, jika kita bekerja keras.” Ingatlah bahwa setiap detik harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan ketika kita pulang. Tuhan akan menghargai taburan kita dan Tuhan juga akan kembalikan berikut bunganya (Mat 25:27).
Ada dua ekor kelinci berebut sepotong roti. Kelinci-kelinci itu minta tolong kepada kera, supaya ada keadilan dan keseimbangan. Lalu kera membelah roti itu.
Tetapi kelinci A protes, katanya: “Nggak bisa, roti yang kanan lebih besar.” Lalu roti yang kanan digigit oleh kera. Kelinci B protes, katanya: “Nggak bisa, roti yang kiri lebih besar.” Lalu roti yang kiri digigit oleh kera.
Kelinci-kelinci itu secara bergantian protes, sehingga kera terus menggigit... akhirnya roti tersebut habis.
Setiap kali kita minta keadilan dan keseimbangan, kita akan ditarik kepada zona kenyamanan, dengan berkata: “Buat apa susah-susah, begini-begini saja Tuhan memberkati aku/hidupku baik-baik saja.” Jadi apabila kita ingin keadilan dan keseimbangan kita akan habis (tumpul/suam-suam kuku/netral).
Ada seorang penginjil dari Afrika namanya Benson. Pada waktu masih muda dia dibawa oleh seorang misionaris ke Amerika untuk sekolah Alkitab.
Ketika di sana dia melihat kehidupan yang nyaman dan luar biasa menyenangkan. Dagingnya berkata: “Aku mau tinggal di Amerika dan tidak mau kembali lagi ke Afrika.”
Tetapi ketika dia berpikir seperti itu, dalam hatinya ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangnya; seperti yang dirasakan Yeremia, ketika menolak untuk mengucapkan firman-Nya (Yer 20:9).
Akhirnya dia mengambil keputusan untuk pulang ke Afrika dan tidak menikmati kenyamanan di Amerika. Dan Tuhan memakai dia dengan dahsyat.
Jika kita mau menghasilkan di atas rata-rata, contohlah Yesus – tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya; istirahat dan makan pun tidak sempat (Mat 8:20; Mrk 6:31).
Yesus Kristus memuji jemaat ini:
(A) Jemaat ini telah menunjukkan jerih payah dan ketekunan dalam kehidupan Kristen.
(B) ia tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, yaitu menjalankan siasat gerejawi terhadap anggota-anggota jemaat yang sesat.
[4] Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah (A) meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan (B) pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
» (A) kepahitan/kecewa mengakibatkan kasih mula-mula kita hilang, .kasih yang tanpa syarat terhadap Tuhan dan terhadap anggota-anggota jemaat.
(B) Nikolaus dari Antiokhia (Kis 6:5) mencoba mencampurbaurkan kekristenan dengan kekafiran, agar orang Kristen dapat tanpa segan ikut dalam aktifitas sosial dan agama di tengah-tengah masyarakatnya yang ikatan kewargaannya sangat ketat di tempat mereka berada.
[7] Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
» buah pohon kehidupan memberikan kehidupan kekal.
Marilah kita menggali sumurnya Tuhan, bergaul akrab dengan-Nya dan mempunyai mata yang kontemplatif. Mata yang mampu memandang ke depan sehingga kita kuat untuk menghadapi masa depan.
(Sumber: Warta KPI TL No. 62/VI/2009 » Renungan KPI TL 14 Mei 2009; Warta KPI TL No. 92/XII/2011 » Renungan KPI TL tgl 25 Agustus 2011, Dra Yovita Baskoro, MM; Wahyu Yohanes, Dr. J.J.de Heer).