15.37 -
*Bunda Maria*
Per Mariam Ad Jesum
Ungkapan dalam bahasa Latin ini secara harafiah berarti, melalui Maria menuju Yesus. Ungkapan ini mau menunjuk satu arah hidup beriman yang benar, yakni percaya kepada Yesus Kristus sebagai Sang Juruselamat.
Orang yang percaya kepada-Nya berarti terpesona oleh Pribadi-Nya, terpaut kepada-Nya dan terlibat di dalam karya-Nya. Inilah sikap iman yang mendalam kepada Tuhan Yesus Kristus.
Setiap orang yang percaya kepada-Nya diundang untuk
1. Tinggal bersama Yesus
Umat beriman dipanggil untuk membangun hubungan intim (pribadi akrab-mesra) dengan Tuhan Yesus, sehingga hidup Tuhan Yesus menjadi dasar dan alasan utama.
Cinta bakti yang mendalam pada pribadi Tuhan Yesus inilah yang dimaksud dengan tinggal bersama Dia, terpesona oleh pribadi-Nya. Hubungan yang semacam ini terjadi manakala seorang beriman mengalami kehadiran dan perjumpaan dengan Yesus.
Perjumpaan dengan Tuhan Yesus dalam doa yang hening, bening, jernih, bersih, suci, murni menjadi ungkapan umat beriman yang hendak tinggal bersama-Nya.
2. Bekerja bersama Yesus
Orang yang telah memutuskan diri untuk percaya kepada-Nya, tinggal bersama Dia mempunyai kerelaan untuk ikut serta ambil bagian dalam tugas perutusan Yesus Kristus. Hal ini merupakan buah keterpesonaan kepada Yesus, sehingga orang terpaut dan terpikat pada-Nya.
Kehidupan doa bukan lagi merupakan tindakan memohon secara monolog, melainkan menjadi sebuah dialog yang mendalam dan intim dengan Tuhan Yesus, bahkan bisa seperasaan, sehati, sebudi, sekehendak, sekeprihatinan dan secinta dengan Dia.
Orang beriman pada taraf ini akhirnya berani hidup melawan arus dunia yang menghambat karya keselamatan dengan bertolak dari iman.
Inilah tanggapan terhadap undangan Yesus agar setiap orang yang hendak mengikuti-Nya, harus menyangkal diri, memanggul salibnya setiap hari dan mengikuti-Nya.
3. Bekerja seperti Yesus
Cara kerja Yesus adalah mencintai dalam tuntunan Roh Kudus sehingga mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Cara hidup ini mengandaikan kerelaan untuk menguji setiap gerak batin dan motivasi kehidupan, apakah gerak batin dan motivasi hidup itu berasal dari Allah ataukah sekedar kelemahan manusia yang terjebak oleh arus zaman.
Supaya dapat merasakan gerak batin yang berasal dari Allah, maka kita harus mampu mengalami kehadiran-Nya dalam setiap peristiwa hidup.
Untuk itu kita dituntut untuk merenungkan segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita. Inilah yang dalam hidup rohani disebut dengan refleksi. Dalam terang sabda-Nya, hidup seperti ini merupakan cara hidup mencari Kerajaan Allah sebagai tujuan utama (Mat 6:33).
Untuk sampai kepada tujuan itu, kita tidak perlu cemas dan takut, sebab kita mempunyai Bunda yang selalu berdoa untuk kita. Lagi pula, dalam doa-doa kita kepada Tuhan Yesus, bersama dengan Bunda Maria, kita boleh yakin bahwa doa-doa kita akan sampai kepada Tuhan Yesus.
(Sumber: Warta KPI TL No. 93/I/2012 » Bunda Maria Teladan Iman Kita, Aloys Budi Purnomo, Pr).