Rabu, 25 Januari 2017

Membangun hidup

Seorang tukang kayu yang sudah tua ingin pensiun. Ia memberitahu kepada majikannya tentang rencananya untuk berhenti bekerja dan akan memulai hidup lebih tenang bersama istrinya.

Kontraktor itu menyesal harus melepaskan seorang karyawan yang begitu ulet, maka ia minta tukang kayu itu untuk membangun sebuah rumah lagi sebagai karya perpisahan. Tukang kayu itu mengatakan "ya"

Setelah tukang kayu itu menyelesaikan karyanya, majikannya datang meninjau rumah itu dan ia menyerahkan kunci pintu depan rumah itu kepada tukang kayu itu sambil berkata: "Rumah ini milikmu. Ini adalah hadiah perpisahanku bagimu."

Mendengar perkataan majikannya, tukang kayu itu kaget dan ia sangat menyesal karena cara kerjanya sembrono, tidak bekerja dengan sepenuh hati dan telah memakai bahan-bahan yang tidak bermutu. 

Bagaimana dengan hidup kita? Sudahkan kita membangun "rumah" kita dengan bijaksana untuk hari esok?

Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu ... Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir ... (Mat 7:24-27).

(Sumber: Warta KPI TL No.101/IX/2012 » Renungan KPI TL tgl 28 Juni 2012, Dra Yovita Baskoro, MM).