Rabu, 25 Januari 2017

14.42 -

Harta tak ternilai dalam bejana tanah liat





Rasul Paulus menggambarkan orang percaya sebagai "bejana tanah liat" dan Kristus sebagai "harta yang tak ternilai yang tersimpan di dalam bejana itu" (2 Kor 4:7). Nampaknya Paulus teringat peristiwa di dalam Kitab Kejadian.



Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah (Kej 2:7). 


Ada seseorang yang hendak ke luar negeri, maka anjing kesayangannya diberikan kepada sahabatnya A. Pada suatu hari anjing tersebut hilang. A minta bantuan polisi untuk mendapatkan anjing tersebut, katanya kepada polisi: "Pak, tolong carikan anjing saya ... berapapun harganya akan saya bayar." 

Berkat jaminan dari A dan kerjasama dengan polisi tersebut maka anjing itu berhasil ditemukannya. Anjing yang didapatkannya dengan gratis (tidak berharga), menjadi berharga karena A memberi jaminan.

Demikian pula dengan kehidupan kita, kita adalah bejana tanah liat yang tidak ada harganya. Berkat pembaptisan, hati nurani kita disucikan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia (Ibr 9:14); cara hidup kita yang sia-sia telah ditebus-Nya dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus (1 Pet 1:18-19) sehingga kita mempunyai kekuatan yang melimpah-limpah (2 Kor 4:7). 

Bahkan Dia juga membuat kita hampir sama seperti diri-Nya, memahkotai kita dengan kemuliaan dan hormat (Mzm 8:6). Kita berharga  (1 Kor 3:16-17), kita telah di make over oleh-Nya sehingga bejana yang tidak berharga menjadi bejana yang berharga

(Sumber: Warta KPI TL No.101/IX/2012 » Renungan KPI TL tgl 5 Juli 2012, Dra Yovita Baskoro, MM).