Senin, 23 Januari 2017

Ekaristi sumber hidup rohani



Sejak kecil saya (David B. Currie) dididik oleh orang tua saya tentang kebenaran dan usaha untuk mempertahankan kebenaran sesuai dengan Kitab Suci. 

Pada usia 14 tahun saya dibaptis, sebagai ungkapan syukur, saya ingin menggunakan seluruh bakat saya untuk mewartakan kasih-Nya. 

Jadi, setiap hari saya membaca dan merenungi Sabda-Nya, menghafal ayat-ayat Kitab Suci dan mencoba mendalami maknanya. Setelah lulus SMA, saya masuk sekolah Alkitab, belajar filsafat dan masuk sekolah pendeta untuk program master di bidang Keilahian.


Sebagai Kristen Fundamentalis, kami yakin dua pilar Reformasi (1) sola scriptura, Alkitab sebagai satu-satunya sumber otoritas dalam kehidupan Kristiani. (2) sola fide, diselamatkan hanya oleh iman



Kaum Fundamentalis menganggap ajaran-ajaran dalam Gereja Katolik Roma sesat, maka pendapat kami adalah orang-orang Katolik perlu diselamatkan (Bdk. Flp 3:4-6). Maka saya terus-menerus memburu kebenaran-Nya. Akhirnya ... melalui Kitab Suci saya menemukan kebenaran-Nya bahwa 


Gereja Katolik adalah sungguh-sungguh Gereja yang didirikan oleh Kristus. Sesudah kebangkitan-Nya Penebus kita menyerahkan Gereja kepada Petrus untuk digembalakan (Yoh 21:17). Ia mempercayakannya kepada Petrus dan para rasul lainnya untuk diperluas dan dibimbing (Mat 28:18-20), dan mendirikannya untuk selama-lamanya sebagai "tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 Tim 3:15). 

Gereja yang di dunia ini disusun dan diatur sebagai serikat, berada dalam Gereja Katolik, yang dipimpin oleh pengganti Petrus dan para Uskup dalam persekutuan dengannya, walaupun persekutuan itu pun terdapat banyak unsur pengudusan dan kebenaran, yang merupakan kurnia-kurnia khas bagi Gereja Kristus, dan mendorong ke arah kesatuan katolik (LG 8). 

Petrus diberi kuasa khusus (1) di atas batu karang ini Aku akan mendirikan umat-Ku (1 Kor 10:4). (2) alam maut tidak menguasainya, seluruh kekuatan neraka tidak akan pernah melenyapkan Gereja Kristus. (3) akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga, simbol kekuasaan untuk memerintah (Bdk. Yes 22:15-22). (4) Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Putra Allah menyerahkan kepada Petrus seluruh kekuasaan dunia yang hanya dimiliki oleh Bapa dan Putra sendiri, dan memberikan kepada seorang manusia biasa kekuasaan atas segala yang ada di sorga, dengan memberikan kunci-kunci yang sama (Dikutib dari Thomas Aquinas, Contra Errores Graecorum). 

Alkitab tidak mengajarkan bahwa Kitab Suci merupakan satu-satunya otoritas mengenai iman (2 Tes 2:15; Mat 23:2-3; Yoh 21:25; 2 Tim 3:16). 

Keselamatan, dicapai dengan menyatukan iman dan perbuatan. Keseluruhan proses itu dimungkinkan hanya oleh rahmat (Tit 3:5; Yak 2:17, 22).

Salah satu kepercayaan Katolik adalah amilenialisme, kita saat ini berada dalam Kerajaan Kristus (Yoh 17:3; Rm 14:17; lih. Kerajaan Allah); kaum fundamentalis percaya bahwa Kerajaan itu masih akan datang. 

Kehadiran Kristus yang nyata dalam Ekaristi.

Menurut pengertian Kitab Suci kenangan itu tidak hanya berarti mengenangkan peristiwa-peristiwa di masa lampau, tetapi mewartakan karya-karya agung yang telah dilakukan Allah untuk umat manusia.

Dalam perayaan liturgi peristiwa-peristiwa itu dihadirkan dan menjadi hidup lagi (KGK 1363; Yoh 6:48-58).

Teologi Katolik percaya bahwa Yesus sungguh hadir di dalam hosti yang telah dikonsekrasikan. Seandainya perayaan itu dilakukan hanya untuk memperingati bagaimana mungkin seseorang merasa bersalah bila belum mempersiapkan diri menyambut tubuh dan darah Tuhan dalam perayaan itu.

Cara terbaik untuk mengartikan isi Kitab Suci adalah dengan menggunakan Kitab Suci itu sendiri.

Pada waktu persembahan, Imam mencampurkan sedikit air ke dalam anggur sambil mengucapkan doa dalam hati: "Sebagaimana dilambangkan oleh percampuran air dan anggur ini, semoga kami boleh mengambil bagian dalam keallahan Kristus, yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami."

Tindakan ini mau mengungkapkan rahasia kebenaran inkarnasi yang terwujud secara nyata dalam Perayaan Ekaristi: Sabda menjadi daging, Allah menjelma menjadi manusia dalam diri Kristus. dan, terutama mau memohon agar kita yang manusiawi (= air) dipersatukan dengan Kristus yang ilahi (= anggur), manusia boleh berpartisipasi dalam hidup ilahi. 

Dalam Ekaristi peristiwa sengsara, wafat Yesus di salib & kebangkitan-Nya dihadirkan secara aktual (KGK 1364 & 1366).

Ekaristi adalah juga kurban Gereja. Gereja, tubuh Kristus mengambil bagian dalam kurban. Kepalanya ... Kehidupan umat beriman, pujian, penderitaan, doa dan karyanya dipersatukan dengan kurban Kristus, sehingga memiliki nilai baru. Kurban Kristus yang hadir di atas altar memungkinkan semua generasi Kristen, untuk bersatu dengan kurban-Nya (KGK 1368).

Jadi, persatukanlah penderitaan, pekerjaan atau pelayanan kita dengan kurban Kristus dalam doa persembahan sehingga penderitaan, pekerjaan atau pelayanan kita memiliki nilai baru, yaitu demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita, maka beban-beban hidup dalam penderitaan, pekerjaan atau pelayanan akan terangkat.

Doa persembahan

Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.

Pada saat imam membagikan komuni kudus, Yesus menyatakan dirinya kepada Margareta Maria Alacoque. Pada orang-orang tertentu, Yesus dengan bersukacita masuk dalam diri orang tersebut; pada orang-orang tertentu, Yesus sedih, ada juga yang seperti terikat dan diseret masuk dalam diri orang tersebut.

Setelah menerima komuni, Margareta Maria Alacoque berdoa dan bertanya kepada Tuhan "apa maksud penampakan itu?"

Jawab-Nya: "Aku bersukacita jika orang-orang yang menyambut tubuh-Ku dengan keadaan berahmat. Aku sedih jika orang-orang yang menyambut tubuh-Ku dengan keadaan acuh tak acuh. Aku seperti terikat dan diseret ketika orang-orang yang menyambut tubuh-Ku dalam keadaan dosa berat." 

Barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab itu banyak yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal (1 Kor 11:27-32).

Jadi, sangatlah penting bagi kita untuk mempersiapkan batin sebelum mengikuti Misa Kudus. Karena yang akan kita sambut adalah Raja di atas segala Raja.

Disposisi Batin yang diperlukan dalam menyambut Komuni :

1. Persiapan dan kerinduan yang sungguh-sungguh (seolah-olah misa pertama).

2. Pemeriksaan batin dan pertobatan (seolah-olah misa terakhir).

3. Sangat berarti dan penting/segala-galanya (seolah-olah hanya ini misa kita).

Para Imam Allah ... Rayakanlah Misa ini seolah-olah: "Misa Pertama Anda, Misa Terakhir Anda dan hanya ini Misa Anda” (Santa Teresa dari Kalcutta, tulisan papan di sakristi kapel biara suster Misionaris Cintakasih).

Buah-Buah Komuni (KGK 1391-1395)

* Memperdalam persatuan kita dengan Kristus (kita diubah ke dalam Kristus). 

* Pertumbuhan hidup rohani. 

* Memisahkan kita dari dosa: menghapus dosa ringan dan menjauhkan dari dosa berat. 

* Mengobarkan cintakasih kepada Allah dan sesama. 

* Penyembuhan : rohani, batin, fisik, dsb.

Bila kita merayakan Ekaristi dengan iman yang penuh harapan, maka kita akan mengalami berbagai efek penyembuhan (St. Thomas Aquinas)

Filipus Neri adalah seorang imam yang penuh humor, tetapi dia juga seorang yang serius dalam berdoa dan tegas dalam pelayanannya.

Ada seorang wanita bangsawan yang mempunyai kebiasaan pulang Misa Kudus tanpa menerima berkat. Pada suatu hari, pastor Neri mempunyai ide dan ide tersebut dia kemukakan kepada misdinarnya. Begitu melihat wanita itu pulang tanpa menerima berkat, maka kedua misdinar langsung membawa lilin sambil mengapit wanita itu. Wanita itu bingung karena diikuti ke mana saja dia berjalan. Maka sesudah Misa dia protes kepada pastornya: "Mengapa saya diperlakukan seperti itu?" Jawab pastor Neri: "Misdinar bukan mendampingi ibu, tetapi mereka saya suruh untuk mendampingi Yesus yang baru saja ibu sambut."

Kehadiran Kristus dalam Ekaristi mulai saat konsekrasi dan berlangsung selama rupa Ekaristi ada (KGK 1377).

Manusia membutuhkan makanan untuk hidup dan bertumbuh secara lahiriah, tetapi semuanya itu fana. Allah tahu bahwa manusia juga membutuhkan makanan rohani, maka Dia memberikan daging dan darah-Nya agar kita mempunyai hidup yang kekal (Yoh 6 : 54). 

Sesudah menerima komuni, adalah saat-saat terpenting untuk merasakan bulan madu bersama Yesus. Sadarilah kehadiran Kristus secara khusus kira-kira 15-20 menit sampai bentuk Hosti larut dalam pencernaan.

Dalam Sakramen Ekaristi yang Mahakudus, Kristus sungguh-sungguh hadir secara nyata dan substansial. Seluruh Kristus (seutuhnya): Tubuh-Nya, Darah-Nya bersama dengan Jiwa dan Keallahan-Nya hadir dalam Sakramen Ekaristi (Konsili Trente, DS 1651)

Setelah kita membaca kesaksian David B. Currie dan penampakan Tuhan Yesus kepada Margareta Maria Alacoque bagaimana sikap kita ketika menghadiri Misa Kudus?

Apakah kita masih tetap sama seperti dulu, acuh tak acuh atau dalam keadaan dosa berat menyambut Komuni Kudus? Atau kita masih belum percaya dengan iman kita? (lih. Warta No.17/IX/2005- Mukjizat-mukjizat Ekaristi).

Ekaristi adalah pusat dan puncak kehidupan Gereja. Lewat Ekaristi Kristus mengikutsertakan Gereja-Nya dan semua anggota-Nya di dalam kurban pujian dan syukur yang Ia persembahkan di salib kepada Bapa-Nya satu kali untuk selama-lamanya. Melalui kurban ini Ia mengalirkan rahmat keselamatan kepada tubuh-Nya, yaitu Gereja (KGK 1407).

(Sumber: Warta KPI TL No. 98/VI/2012 » Renungan KPI TL 31 Mei 2012, Bapak Effendy; Mengapa Saya Berpindah ke Katolik, David B. Currie).