Kamis, 06 Oktober 2016

22.30 -

Akulah pokok anggur yang benar



Pokok anggur yang benar hanya ada satu, yaitu Yesus Kristus (Yoh 15:1-8).


Banyak anak-anak Tuhan yang melekat pada pokok anggur yang salah, sehingga kehidupan imannya tidak bertumbuh dan berbuah.



Jika kita melekat dengan benar maka


1. Kita akan mendapat suplai makanan, sehingga segala berkat Allah yang telah ditentukan dalam Kristus menjadi bagian kita

Jika kita tinggal di dalam-Nya dan firman-Nya di dalam kita, maka kita wajib hidup sama seperti Kristus hidup. Pada saat kita meminta, Yesuslah yang dilihat Bapa, bukan kita. 

Jadi, janganlah kita mengasihi dunia sehingga kita dapat menghasilkan buah pertobatan, buah roh dan buah pelayanan (Yoh 15:7; Mrk 11:22-24; 1 Yoh 2:6, 15-17). 

2. Dapat bertumbuh dan berbuah, sehingga kita mampu menjadi saluran berkat bagi orang-orang di sekeliling kita

Ironisnya kalau kita berbicara mengenai pokok anggur yang benar, kita hanya terfokus pada satu akses saja yaitu menerima berkat dari Allah, tanpa menyalurkannya.

Di luar Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa ... sehingga ranting kita menjadi kering dan akan dicampakkan ke dalam api.

Golongan orang yang akan dicampakkan ke dalam api:

1. Melekat pada pokok anggur yang lain, yaitu: dunia dan dosa.

* Gambaran kehidupan orang percaya yang tidak hidup dalam pertobatan

Sebagai anak Tuhan, janganlah kita melakukan sesuatu yang sia-sia. Karena kita telah ditebus bukan dengan barang yang fana, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus. 

Nama Tuhan diberikan pada Yesus (1 Ptr 1:18-19; Luk 1:13; Yoh 17:6). Maka janganlah seperti anjing kembali ke muntahannya (Ams 26:11), dengan melanggar sepuluh perintah Allah.

* Jika kita melekat pada hal-hal yang duniawi, maka kita tetap menjadi kanak-kanak rohani dan tidak pernah merasakan penyertaan Allah. Pelayanan kita hanya menghasilkan berbagai macam kegiatan rohani tanpa ada kebangunan rohani, hidup kita tidak berubah.

Jadi, janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jika orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya (1 Yoh 2:15-17).

2. Melekat pada pokok anggur yang benar tetapi tidak menyatu.

* Gambaran kehidupan orang percaya yang tidak radikal/suam-suam kuku (tidak dingin dan tidak panas - Why 3:16) - melekat pada Yesus tetapi tidak mengerti Yesus dan tidak melakukan firman-Nya dengan segenap hati, jiwa dan akal budinya. 

Maka, pada saat Kitab Wahyu digenapi, mereka tidak tahan menghadapi kehidupan ini sehingga tanpa sadar mereka menjual hak kesulungannya (Why 13:17). 

Jadi, belajarlah untuk menerima apa saja yang telah ditetapkan Tuhan bagi kita, teladanilah Guru Agung kita.

* Orang-orang yang melekat pada pelayan-pelayan Tuhan (pastor-pastor, hamba-hamba Tuhan) dan kegiatan-kegiatan rohani - mereka hanya berada disekitar Yesus, sehingga mereka tidak dapat bertumbuh dan berbuah ... akhirnya kering dan mati. 

3. Melekat pada Yesus juga melekat pada mamon

* Gambaran kehidupan orang percaya yang hatinya mendua, mengabdi kepada Allah dan kepada mamon (Luk 16:13). 

Ketika kita mengalami peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan. misalnya: keluarga/sahabat membuat kita tersinggung dengan ucapannya/gayanya/ekspresinya. Janganlah kita mengeluh/muntaber (mundur tanpa berita) sehingga kehidupan rohani kita menjadi kering dan mati. 

Ingatlah! Peristiwa-peristiwa itu Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan kita, karena Tuhan ingin melihat kemurnian hati kita dalam mencintai-Nya

Meskipun kita adalah debu, Dia begitu peduli dengan kita, karena kita telah dicangkokkan pada pokok anggur yang benar. 

Jadi, mohonlah rahmat kekuatan pada-Nya sehingga kita mampu menghargai anugerah keselamatan dan dapat melakukan segala sesuatunya untuk kemuliaan Tuhan (1 Kor 10:31). 

(Sumber: Warta KPI TL No. 72/IV/2010 » Renungan KPI TL tgl 25 Maret 2010, Dra Yovita Baskoro, MM).