Sabtu, 08 Oktober 2016

04.17 -

Talenta yang tidak dikembangkan tidak akan berguna

Seorang pemuda miskin setiap hari hanya duduk di atas sebuah jembatan sambil memperhatikan seorang nelayan yang sedang memancing ikan. 

Ketika pemuda tersebut melihat ikan-ikan hasil tangkapan dalam keranjang, ia berkata: “Ah, seandainya saya memiliki ikan sebanyak itu, tentu hidup saya tidak akan seperti ini lagi. Hidup saya akan berubah menjadi lebih baik karena saya bisa menjual ikan-ikan tersebut untuk membeli pakaian dan makanan.”



Suatu ketika, seorang nelayan meminta tolong pemuda ini untuk menjaga tali pancingannya. Kata nelayan itu: “Anak muda, saya harus pergi sebentar ke ujung jalan itu. Ada sesuatu yang harus saya lakukan. Maukah engkau menolong menjaga tali pancing ini? Tentu saya akan memberikan sejumlah ikan hasil pancingan kepadamu sebagai imbalannya.”


Dengan senang hati, pemuda miskin ini menerima tawaran tersebut. Tidak lama kemudian ikan mulai menggigit tali pancing yang dipegangnya. Ia sangat senang. Tanpa terasa, selama hampir 2 jam itu ia telah mendapatkan lebih dari sepuluh ekor ikan. Ia tersenyum lebar dan tampak begitu menikmati pekerjaannya. 

Setelah sang nelayan kembali, pemuda miskin ini menyerahkan tali pancing beserta ikan dalam keranjang. Kata sang nelayan sembari menyerahkan keranjang berisi ikan-ikan tersebut: “Anak muda, ambillah semua ikan itu. Engkau berhak memperolehnya karena engkau telah bekerja.”

Ketika si pemuda miskin ini beranjak pergi, sang nelayan berujar: “Anak muda, engkau masih sangat muda. Energimu masih sangat banyak dan engkau tampak segar bugar. Aku ingin memberikan sedikit nasehat bagimu. Jangan pernah menghabiskan waktumu untuk berkhayal dan berharap akan mendapatkan sesuatu tanpa bekerja. 

Sibukkanlah dirimu, lemparkan tali pancing yang engkau miliki dan wujudkan impianmu. Pemuda miskin ini hanya bisa terdiam dan menyadari kekeliruan yang selama ini ia lakukan.

Jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan (2 Tes 3:10)

Masa muda adalah masa yang sangat indah untuk berkarya, karena fisik kita masih sangat mendukung. Alangkah sayangnya jika masa muda hanya kita isi dengan beragam kegiatan tidak berguna. 

Selagi muda, temukanlah potensi diri anda. Galilah apa saja yang paling anda sukai dan anda rasa paling efektif jika anda lakukan. Jika anda sudah menemukannya, bangunlah impian anda berdasarkan potensi diri anda itu.

Talenta ibarat seorang bayi yang baru lahir. Bayi tersebut mempunyai kemampuan alami untuk dapat berbicara dan berjalan suatu hari nanti. Sebagai bayi yang baru lahir, ia sama sekali tidak menyadari bahwa ia memiliki kemampuan itu. 

Namun, setelah melewati serangkaian proses alami dan terkadang juga lewat proses buatan, misalnya lewat berbagai pelatihan dan kursus, ia mulai mencobanya dan akhirnya terbuktilah bahwa kemampuan itu memang sudah ada. Hanya pada awalnya kemampuan itu masih berbentuk potensi.

Salah satu hambatan terbesar dalam proses pertumbuhan diri seseorang adalah kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Jika kebiasaan ini dibiarkan, bisa jadi akan timbul berbagai efek negatif, seperti rasa iri hati kepada orang lain hingga menyalahkan Tuhan; membuat seseorang tidak mampu melihat talenta yang sebenarnya telah ada dalam dirinya

Bukankah buah mangga tidak bisa serta-merta kita bandingkan dengan buah apel? Keduanya memiliki bentuk dan sifat yang berbeda, namun dapat memberikan manfaat bagi hidup manusia.

Salah satu cara bersyukur atas talenta yang telah diberikan Tuhan adalah dengan terus mengembangkannya dan menjadikannya berkat bagi hidup orang lain.

Talenta yang kita miliki sangat berhubungan dengan panggilan hidup kita. Tuhan tidak pernah meminta kita melakukan sesuatu tanpa memberikan kita kemampuan untuk itu dan mengirimkan orang lain untuk membantu kita.

Ciri yang menandakan bahwa sebuah bidang pekerjaan adalah talenta seseorang:

1. Kita menyukai pekerjaan tersebut.
2. Kita mau melakukan pekerjaan tersebut meskipun tidak dibayar.
3. Kita merasakan kemudahan ketika melakukan pekerjaan tersebut.
4. Kita terus bertumbuh dalam bidang pekerjaan tersebut.
5. Kita sering dipuji karena pekerjaan tersebut.
6. Kita bersemangat ketika membicarakan pekerjaan tersebut.
7. Kita sering lupa waktu ketika melakukan pekerjaan tersebut.
8. Kita merasa puas ketika melakukan pekerjaan tersebut.
9. Kita merasa bangga bisa melakukan pekerjaan tersebut.
10. Kita mudah mempengaruhi orang dalam bidang pekerjaan tersebut.

Menurut Rick Warren (penulis buku Purpose Driven Life), cara menemukan talenta adalah kita harus menanyakannya kepada Sang Pencipta. Karena sebagai Sang Pencipta, Dialah yang paling mengetahui dalam bidang apa kita harus berkarya di muka bumi ini. Untuk itu, kita harus tekun berdoa dan bertanya kepada Tuhan mengenai kehendakNya bagi hidup kita.

Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang telah diberikan kepadamu (1 Tim 4:14)


(Sumber: Warta KPI TL No. No. 75/VII/2010 » The Power of Hope, Paulus Winarto).