Kamis, 13 Oktober 2016

Senjata perlengkapan Allah

Sebagai seorang Kristiani, kita tidak mungkin terluput dari “hari yang jahat itu” 


Jadi, kita harus bersiap-siap untuk menghadap suatu peperangan rohani melawan Kerajaan Iblis. Pemimpin tertingginya adalah Iblis (Lucifer), sedangkan pengikut-pengikutnya adalah iblis-iblis/roh-roh jahat. Struktur pemerintahannya demikian rapi dan pusat pemerintahannya ada di bilangan langit. 



(I - huruf besar - pemimpin tertinggi; i – huruf kecil - pengikutnya).



Ajang pertempuran ini berada di dalam pikiran manusia. Iblis itu telah berhasil membangun benteng-benteng dalam pikiran manusia.


Tugas kita untuk merubuhkan dan menghancurkan segala benteng yang telah dibangun dalam pikiran manusia, supaya manusia dapat lepas dari cengkramannya dan dapat dibawa kepada Kristus untuk tunduk dan taat kepadanya.

Sebagai laskar Kristus, ada dua persyaratan untuk dapat melakukan tugas yang mulia ini

Kita harus yakin bahwa Iblis telah dikalahkan Yesus di atas kayu salib. Kita harus buktikan bahwa kita hidup dalam kemenangan

Kita harus memakai semua senjata perlengkapan Allah 

I. Senjata petahanan: hanya untuk melindungi diri saja, kita tidak bisa menang.

II. Senjata penyerangan.

Paulus menggunakan gambaran dari seorang prajurit Romawi untuk menjelaskan SENJATA PERTAHANAN (Ef 6:14-17): 

1. Ikat pinggang kebenaran

Prajurit Romawi memakai jubah longgar yang panjangnya selutut. Jadi harus diikat agar tak mengganggu aktifitas.

Kita harus mengenakan ikat pinggang kebenaran (kejujuran, ketulusan hati, keterbukaan, dan keterus terangan), mengikatkannya sedemikan rupa pada pinggang kita, sehingga segala kemunafikan dan kepura-puraan tidak lagi mengganggu gerak-gerik langkah kita dan kita tidak terhalang lagi untuk melakukan kehendak Allah.

Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya (Mzm 25:10).

2. Baju zirah keadilan

Baju zirah untuk melindungi bagian dada, secara rohani artinya: hati. Fungsi baju zirah untuk melindungi hati. Jadi, suatu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan iman, sangat diperlukan untuk melindungi hati (Flp 3:9; Ams 4:23). 

Jika kita mengenakan baju zirah kebenaran yang berasal dari diri sendiri, iblis akan menemukan banyak titik kelemahan pada kebenaran tersebut (Bdk. 2 Kor 5:21). Dengan demikian ia akan sering berhasil menembusnya dengan serangan-serangan yang dilancarkannya untuk melukai hati kita

Baju zirah iman dan kasih (1 Tes 5:8), iman bekerja oleh kasih (Gal 5:6

artinya: iman yang berfungsi karena kasih yang hidup. Ia akan melindungi hati kita terhadap segala serangan dan usaha iblis untuk menembus ke dalam bagian yang vital dari kehidupan kita

Contoh: meskipun tahu bahwa Petrus akan menyangkal-Nya 3 x, tetapi Yesus berdoa agar iman Petrus jangan gugur (Luk 22:31-32).

Kasih itu melindungi kita terhadap segala yang negatif seperti kebencian, dendam, kepahitan, kekecewaan dan keputus asaan yang dapat merusak hati dan menghancurkan kehidupan kita.

Cinta kuat seperti maut ... nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya (Kid 8:6-7).

3. Kasut yang siap untuk memberitakan Injil

Kasut diikat sampai betis, dia menutup bagian penting dari perlengkapan seorang prajurit sehingga memampukannya untuk berjalan dengan cepat dan menempuh jarak yang cukup jauh. 

Kasut memberikan mobilitas kepadanya sehingga seorang prajurit akan selalu siap untuk memenuhi panggilan dari komandannya, berada di manapun dan kapanpun ia dibutuhkan dalam pertempuran.

Kita harus siap sedia memberitakan firman baik atau tidak baik waktunya (2 Tim 4:2). Orang-orang yang menerima Injil akan merasakan damai sejahtera dalam hati dan pikiran. Kita tidak mungkin menularkan damai sejahtera kepada orang lain apabila kita sendiri tidak memilikinya.

Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Rm 14:17)

4. Perisai iman

Perisai memberikan perlindungan menyeluruh.

Perisai adalah iman akan perlindungan yang disediakan untuk kita dan semua orang yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Kita perlu menaikkan perisai iman agar mendapatkan perlindungan dan pemeliharaan Tuhan yang seutuhnya (akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat).

Apabila kita mulai menimbulkan masalah bagi iblis, sudah pasti ia akan balik menyerang kita

Pertama-tama ia mungkin menyerang pikiran, hati, tubuh, dan keuangan kita; jika serangannya terhadap kita tidak mempan, maka ia mulai menyerang orang-orang orang-orang yang paling dekat dengan kita.

Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman. Orang benar akan hidup oleh iman (Rm 1:16-17).

5. Ketopong keselamatan

Ketopong = topi baja sebagai pengaman untuk melindungi kepala (pikiran).

Jika terluka di bagian kepala, maka kita tidak akan mampu untuk mempergunakan segala perlengkapan senjata yang ada. Jadi, kita harus berketopongkan pengharapan (1 Tes 5:8). 

Pengharapan adalah suatu sikap optimis yang selalu memilih untuk melihat sisi yang terbaik: tidak mau mengalah terhadap depresi, keragu-raguan dan sikap mengasihani diri sendiri (Rm 8:28, 24; Ibr 6:17-20; 10:23).

Kristus adalah pengharapan dan kemuliaan. Tanpa Kristus tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia (Kol 1:27; Ef 2:12)

6. Pedang roh yaitu firman Allah (dalam bahasa Yunani artinya “rhema”), dapat juga dipakai sebagai senjata penyerangan, tetapi belum mampu untuk menghancurkan benteng-benteng pertahanan.

Tanpa pedang, kita tidak mempunyai senjata untuk mengusir iblis.

Dari mulut Yesus ke luar pedang tajam bermata dua; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran kita (Why 1:16; Ibr 4:12)

Buku Alkitab yang tercetak sama sekali tidak menimbulkan ancaman bagi iblis. Tetapi apabila kita mengucapkannya dengan iman melalui mulut kita, maka firman itu akan berubah menjadi pedang roh

Jika kita memegang dan mengayunkan pedang itu maka Roh Kudus akan memberi kuasa dan hikmat dalam pemakaiannya

Oleh karena itu kita perlu benar-benar mengenal Alkitab dan penafsirannya yang benar, supaya kita dapat melawan cobaan iblis.

Marilah kita belajar dari Mat 4:1-11:

Pencobaan yang dialami Yesus adalah suatu bujukan untuk ragu-ragu terhadap firman Tuhan.

Yesus maupun Iblis tidak meragukan otoritas firman Tuhan 

Iblis berkata: “Jika ... sebab ada tertulis ...” Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis ...”

Bagian tubuh yang tidak terlindungi adalah punggung. Jadi, jangan pernah memperlihatkan punggung pada iblis (membalikkan badan, menyerah kalah) dan mengatakan “saya sudah capai dan tidak tahan lagi, saya mau berhenti.” 

Hal ini akan memberi kesempatan kepada iblis untuk menyerang kita dari belakang. Kita tidak dapat melindungi punggung kita sendiri, maka sebagai laskar Kristus kita harus mencontoh tentara Romawi. 

Ketika mereka bertempur, mereka selalu saling bahu-membahu merapatkan barisan untuk melindungi punggung mereka (membuat pagar betis). 

Senjata-senjata pertahanan itu belum cukup untuk menghancurkan benteng-benteng pertahanan

Untuk benar-benar berhasil dalam peperangan rohani, kita harus terus melakukan penyerangan dengan kuasa Allah agar dapat meruntuhkan benteng-benteng yang dibangun oleh Iblis; untuk mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kita juga harus menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus (2 Kor 10:4-5).

Jika gereja/umat Allah tetap pada posisi bertahan, maka Kerajaan Iblis tidak akan pernah tumbang, meskipun Yesus sudah melucuti semua senjata mereka.

Selain pedang roh, ada 4 senjata rohani utama untuk melakukan penyerangan.

SENJATA PENYERANGAN 

1. DOA

Doa seperti peluru kendali antar benua, dengan peluru itu kita dapat menembaki benteng-benteng pertahanan iblis di manapun benteng itu berada; menembus ke langit dan memungkinkan campur tangan para malaikat.

Diperlukan doa untuk terwujudnya janji-janji Tuhan, agar janji-janji firman Tuhan tertanam dalam roh kita. 

Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya (Ef 6:18). 

Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya (Luk 18:1-8).

Jemaat dengan tekun mendoakan Petrus kepada Allah ... Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan rantai. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus (Kis 12:1-7).

Malaikat Gabriel: “Aku diutus kepadamu ... sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau ... aku datang karena perkataanmu itu (Dan 10).

2. PUJI-PUJIAN

Setiap melody diciptakan oleh Tuhan untuk menggerakkan bumi, membuat harmoni dan membuat sebuah sistem di bumi. 

Puji-pujian yang memasyurkan perbuatan Allah (mengandung campur tangan Allah yang supranatural) akan naik melintasi langit, mencapai tahta Allah sehingga dapat membangkitkan rasa takut akan Allah dan menimbulkan kegentaran, terutama pada musuh kita; dapat membungkam suara Iblis yang selalu mendakwa kita siang dan malam di hadapan Allah (Why 12:10). 

Permainan musik dan puji-pujian yang diurapi mempunyai kuasa yang dahsyat untuk mengubah hati dan memecahkan gendang telinga si jahat sehingga mereka tidak dapat berkomunikasi dengan pemimpinnya

Apalagi permainan musik dan puji-pujian itu juga disertai dengan firman Tuhan (Mzm 149:6). Melalui hal ini kita dapat menghakimi makaikat-malaikat (1 Kor 6:2-3).

Kuasa-kuasa kegelapan semakin merajarela karena ucapan yang keluar dari mulut orang-orang yang berada di pihak Iblis

Misalnya: roh najis yang menyerupai katak - merupakan alat iblis untuk mempromosikan idiologi dan rencana-rencana yang jahat dan menyesatkan, mendukung nabi palsu – Why 16:13). 

Kamu yang takut akan Allah, pujilah Dia dan gentarlah terhadap Dia (Mzm 22:24). 

Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkam musuh dan pendendam (Mzm 8:3). 

Anak-anak berseru ... Kata Yesus: “Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian.” (Mat 21:15-16).

Mulut - merupakan sarana utama untuk mengeluarkan senjata rohani melawan Kerajaan Iblis. Bayi-bayi dan anak-anak - menggambarkan orang-orang yang hanya dapat bersandar kepada kekuatan Allah

Nyanyian Musa (Kel 15:1-21).

3. PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN

Kedahsyatan firman

Firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku “ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yes 55:11). 

Firman-Ku seperti api dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu (Yer 23:29). 

Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita (Ibr 4:12). 

Jika kita memberitakan firman dengan tekun dan berani - dengan tidak memperdulikan kecaman yang terjadi karena tidak semua orang senang mendengar kebenaran (Kis 19:8-20), seumpama batu yang dilempar ke kolam sehingga menimbulkan riak-riak gelombang

Hasilnya
Peneguhan secara supranatural, melalui mujizat-mujizat. 
Roh-roh jahat terbongkar kegiatannya dan berhasil diusir keluar. 
Cengkraman ajaran sesat atas seluruh kota dapat dipatahkan. 

4. KESAKSIAN

Kesaksian merupakan bagian yang terpenting dari strategi Yesus untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia (Kis 1:8) - untuk memenangkan jiwa-jiwa

Seringkali terjadi salah pengertian antara bersaksi dan berkotbah, kedua-duanya berhubungan dengan firman Tuhan, hanya pendekatannya dari sudut yang berbeda.

Berkotbah - menyampaikan kebenaran firman Tuhan secara langsung.

Bersaksi - berbicara mengenai sesuatu hal yang kita alami sendiri sehubungan dengan firman Tuhan; tujuannya untuk meneguhkan kebenaran firman Tuhan.

Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita (2 Tim 1: 7-8)

Ada hal penting yang diungkapkan dalam firman Tuhan berkenan dengandarah Yesus

Di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa ... (Ef 1:7).

Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa (1 Yoh 1:7) » disucikan secara rohani.

Kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti diselamatkan dari murka Allah (Rm 5:9); Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21). 

Yesus menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri (Ibr 13:12) » dikuduskan berarti dijadikan kudus/suci, dipisahkan/dikhususkan bagi Allah

Di dalam persekutuan doa, keempat senjata penyerangan itu ada di sana. Maka marilah kita selalu berada di tengah-tengah komunitas agar kita dapat saling bahu-membahu dalam menghadapi penyerangan musuh yang bukan berasal dari darah dan daging.

(Sumber: Warta KPI TL No. 81/I/2011 & Warta KPI TL No. 82/II/2011 & » Renungan KPI TL tgl 26 Agustus 2010 & 2 September 2010, Dra Yovita Baskoro, MM).