Minggu, 30 Oktober 2016

Ada apa di padang gurun?



Untuk menjadi anak-anak Tuhan yang tangguh, Tuhan melatih anak-anak-Nya melaluisekolah padang gurun”. Sekolah tersebut kering dan tandus. 

Di tempat inilah Tuhan mengomunikasikan pesan-pesan penting bagi anak-anak-Nya. Tuhan membuat kurikulum yang bertujuan untuk membangun karakter anak-anak-Nya, dan mereka yang benar-benar mampu bertahan mengikuti kurikulum tersebut akan lulus. 

Apa yang dirasakan dalam sekolah padang gurun adalah keadaan di mana Tuhan seolah-olah sangat jauh dan meninggalkan kita.


Di sekolah padang gurun kita akan belajar mengenal dan bergaul dengan ketidakenakan serta kesulitan. Tuhan perlu melakukan itu untuk mengetahui isi hati kita yang sesungguhnya, juga supaya kita mengenal diri kita dengan baik



Di sekolah padang gurun kita akan berhadapan dengan yang namanya:

* Ketidaknyamanan

Padang gurun merupakan tempat yang sangat panas di kala siang, dan sangat dingin di saat malam. Pada siang hari yang terik, air menjadi sesuatu yang sangat berharga. 

Ketika berada di padang gurun, Musa yang dibesarkan di Mesir dalam segala kemewahan kerajaan tentu saja belum terbiasa dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Musa harus mengatasi suasana yang baru dengan cara menjadi bukan siapa-siapa. Bukan anak raja yang harus dilayani, bukan penguasa. Oleh karena itu ia mau menggembalakan domba mertuanya, Yitro.

* Waktu yang cukup panjang

Musa diproses selama 40 tahun (Kis 7:29-30). Kedewasaan secara rohani tidak diperoleh secara instan. Ada jangka waktu tertentu yang harus kita jalani untuk menjadi seperti yang Tuhan inginkan. 

Untuk menghasilkan pribadi yang berkualitas, hampir selalu melalui proses yang panjang. Hal ini dapat kita lihat dalam diri Yusuf. Perjalanan kehidupan Yusuf merupakan cermin dari sebuah proses menuju puncak.

* Kesunyian

Padang gurun adalah tempat yang sunyi. Tapi justru dalam kesunyian Tuhan bisa menarik perhatian kita untuk mendengarkan Dia. Jauh dari kesibukan, sanak saudara dan sahabat akan melatih kepekaan kita untuk mendengar suara Tuhan.

Di dalam perjalanan kehidupan kita bersama Tuhan, adakalanya Tuhan mengizinkan kita berada dalam suasana padang gurun seperti yang digambarkan di atas. 

Semua itu bertujuan untuk melatih kita dan mengikis sifat-sifat yang menghalangi Tuhan untuk memakai kita lebih dan lebih lagi. 

Jika saat ini anda merasa sedang berada dalam sekolah padang gurun, tetaplah bersabar dan bertekun hingga anda menjadi pribadi yang benar-benar berkualitas.

(Sumber: Warta KPI TL No. 84/IV/2011 » Mansor Mei 2011 No. 158 Tahun XIV).